53
2. Secara umum, efisiensi thermal, Air Fuel Ratio AFR, dan efisiensi
volumetris gasohol mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertalite. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Efisiensi thermal rata-rata pada setiap putaran yang diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan bahan bakar pertalite adalah sebesar
32,27, bahan bakar gasohol 5 sebesar 35,18, bahan bakar gasohol 10 sebesar 35,87, dan bahan bakar gasohol 15 sebesar 37,06.
Air Fuel Ratio AFR rata-rata pada setiap putaran yang diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan bahan bakar pertalite adalah sebesar
14,59; bahan bakar gasohol 5 sebesar 15,28; bahan bakar gasohol 10 sebesar 15,38; dan bahan bakar gasohol 15 sebesar 15,56.
Efisiensi volumetris rata-rata pada setiap putaran yang diperoleh dari hasil pengujian dengan menggunakan bahan bakar pertalite adalah sebesar
81,03; bahan bakar gasohol 5 sebesar 82,13; bahan bakar gasohol 10 sebesar 82,54; dan bahan bakar gasohol 15 sebesar 81,30.
5.2 Saran
1. Melengkapi alat ukur pengujian untuk memperoleh hasil pengujian yang lebih
akurat 2.
Menggunakan variasi putaran yang lebih spesifik untuk meningkatkan ketelitian pengujian.
3. Melakukan modifikasi pada mesin seperti penggunaan blower untuk
mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik. 4.
Melakukan pengujian emisi gas buang agar dampak terhadap lingkungan dapat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Bakar
Motor bakar pembakaran dalam Internal Combustion Engine merupakan pesawat kalori yang merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi
energi mekanis. Energi kimia dari bahan bakar yang becampur dengan udara diubah terlebih dahulu menjadi energi termal melalui pembakaran atau oksidasi,
sehingga temperatur dan tekanan gas pembakaran di dalam silinder meningkat. Gas bertekanan tinggi di dalam silinder berekspansi dan mendorong torak
bergerak translasi dan menghasilkan gerak rotasi poros engkol sebagai keluaran mekanis motor. Demikian pula sebaliknya, gerak rotasi poros engkol akan
menghasilkan gerak translasi pada torak sehingga terjadi gerak bolak-balik torak di dalam silinder. Disebut motor pembakaran dalam karena proses pembakaran
bahan bakar berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri. Motor pembakaran dalam banyak digunakan dalam berbagai aktivitas
manusia, baik sebagai motor penggerak untuk pompa air, generator, mesin pemotong rumput, maupun sebagai sarana transportasi untuk menunjang mobilitas
manusia dan barang.
[1 Hal 1]
Motor bakar pembakaran luar External Combustion Engine adalah proses pembakaran bahan bakar yang terjadi diluar dari motor itu sendiri. Di dalam
motor pembakaran luar, bahan bakar dibakar diruang bakar tersendir dan memanfaatkan air untuk dipanaskan menjadi uap, sehingga uap bertekanan yang
dihasilkan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin ataupun mendorong torak sehingga terjadi gerak translasi. Jadi motor tidak digerakkan oleh gas yang
terbakar, akan tetapi digerakkan oleh uap air. Jenis dari ECE External Combustion Engine adalah turbin uap, turbin gas, mesin uap, mesin stirling.
Kelebihan motor pembakaran dalam adalah mesin yang lebih sederhana, bahan bakar lebih irit, cocok untuk tenaga penggerak pada kendaraan. Kelebihan
Universitas Sumatera Utara
6
motor pembakaran luar adalah dapat digunakan bahan bakar berkualitas rendah baik bahan bakar padat, cair dan gas, kapasitas lebih besar. Motor pembakaran
luar identik dengan bahan bakar padat seperti batubara.
[2]
Gambar 2.1 Proses Pembakaran Luar kanan dan Proses Pembakaran Dalam kiri
[2]
2.2 Bahan Bakar Bensin