29
Gambar 3.12 Bahan bakar Pertalite 2.
Bahan bakar campuran pertalite-bioetanol gasohol 5 3.
Bahan bakar campuran pertalite-bioetanol gasohol 10 4.
Bahan bakar campuran pertalite-bioetanol gasohol 15.
Gambar 3.13 Bioetanol absolut kadar 99
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1.
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing-
masing pengujian. 2.
Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian.
Universitas Sumatera Utara
30
3.5 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada kemudian hasil dari perhitungan diajukan dalam bentuk tabulasi dan grafik.
3.6 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1.
Torsi motor T 2.
Daya motor N 3.
Konsumsi bahan bakar spesifik SFC 4.
Rasio udara bahan bakar AFR 5.
Efisiensi termal 6.
Efisiensi volumetris Pengujian dilakukan dengan melalui empat bagian, yaitu :
1. Pengujian performansi motor dengan bahan bakar pertalite dengan
variasi putaran motor. 2.
Pengujian performansi motor dengan bahan bakar campuran pertalite- bioetanol gasohol 5 dengan variasi putaran motor.
3. Pengujian performansi motor dengan bahan bakar campuran pertalite-
bioetanol gasohol 10 dengan variasi putaran motor. 4.
Pengujian performansi motor dengan bahan bakar campuran pertalite- bioetanol gasohol 15 dengan variasi putaran motor.
3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin
Adapun prosedur pengujian performansi mesin dilakukan dengan cara sebagai baerikut :
1. Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan pemeriksaan sambungan
selang ke karburator. 2.
Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan. 3.
Memasukkan bahan bakar ke dalam tabung ukur.
Universitas Sumatera Utara
31
4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan
mengikatkan salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan.
5. Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi ketiga. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan agar hasil pengujian masih dalam skala alat uji yang digunakan.
6. Start mesin dengan starter sambil menekan kopling.
7. Atur variasi putaran mesin dengan melihat angka yang ditampilkan
tachometer dengan memutar tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin sudah konstan.
8. Merekam hasil pengujian pada timbangan pegas dengan video kamera.
9. Melepaskan kopling sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang
hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 10.
Dilakukan sebanyak lima kali pengujian untuk setiap putaran yang ditentukan.
11. Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang terlihat pada
timbangan. 12.
Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran pengujian.
Pengujian dilakukan dengan melihat diagram alir dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 3.14 Diagram alir performansi motor bakar
3.8 Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Spesifik