45
tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti Sugiyono, 2008:209.
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi
linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.00. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan menurut
Sugiyono 2008:211, adalah sebagai berikut :
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Keterangan: Y
= Kinerja Karyawan a
= Konstanta b
1
, b
2
= Koefisien Regresi X
1
= Kompetensi X
2
= Disiplin Kerja e
= Kesalahan Penduga Standart Error
Universitas Sumatera Utara
46
3.11 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
3.11.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau
tidak Ghozali, 2005:110. Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model yang paling baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui Kolmogorov Smirnov.
3.11.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2005:91.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikoliniaritas dalam model
regresi dilihat dari tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Apabila nilai tolerance 0,10 atau VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
47
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain
Ghozali, 2005:105. Jika varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian masalah heterokedastisitas dalam model regresi dilakukan dengan menggunakan uji
statistic berupa Uji Glejser.
3.12 Uji Hipotesis