Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam bab terakhir ini penulis akan memberikan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi tentang Analisis Penerapan Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Undang-Undang Perpajakan No. 36 Tahun 2008 pada PT. Karya Muda Nasional, kesimpulan itu adalah sebagai berikut: 1. Metode penyusutan yang digunakan di PT. Karya Muda Nasional adalah metode garis lurus straight line method untuk menghitung aktiva yang dimilikinya, tetapi dalam menetukan tarif persentase dan pengelompokan penyusutannya masih ada yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan No. 36 Tahun 2008. 2. Pengakuan dan perlakuan persentase yang dilakukan perusahaan menimbulkan selisih beban pada laporan laba rugi dan akumulasi penyusutan pada neraca. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam perhitungan pajak penghasilan. Berdasarkan perbedaan tersebut maka diketahui bahwa terjadi selisih pada tahun 2010 sebesar Rp 599.771.874, tahun 2011 sebesar Rp 591.360.417 dan tahun 2012 sebesar Rp 598.634.375. Dilihat dari selisih koreksi yang lumayan besar jadi dapat diambil kesimpulan bahwa laba fiskal perusahaan belum tepat. 3. Dari hasil yang diperoleh dari perhitungan mean adalah sebesar 2,4 Berdasarkan kategori penilaian tersebut nilai ini terletak pada interval 1,76- Universitas Sumatera Utara 2,50 dengan kategori sangat tepat sampai tidak tepat. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh nilai sebesar 2,40 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perhitungan penyusutan aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan kurang baik atau belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan sehubungan dengan analisis penerapan akuntansi penyusutan aktiva tetap pada PT. Karya Muda Nasional adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya perusahaan dalam menyajikan laporan aktiva tetap mencantumkan jumlah persentase penyusutan yang dipakai agar seluruh pihak yang berkepentingan mengetahui jumlah persentase penyusutan secara pasti. 2. Disarankan agar dalam melakukan perhitungan beban akumulasi penyusutan aktiva tetap perusahaan memberikan taksiran masa manfaat yang lebih wajar agar jumlah beban akumulasi dan akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut tidak terjadi selisih yang sangat besar. 3. Disarankan agar perusahaan dalam melakukan penyusutan untuk jenis aktiva tetap seperti kendaraan dan alat pengangkut hendaknya menggunakan metode penyusutan jam jasa karena kendaraaan dan alat pengangkut yang digunakan sepenuhnya akan lebih cepat rusak. 4. Disarankan kepada perusahaan dalam membuat perkiraan jumlah penyusutan aktiva tetap terutama untuk mesin sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Universitas Sumatera Utara Perpajakan No. 36 Tahun 2008 sehingga untuk menghindari terjadinya beda waktu yang berdampak pada selisih penghasilan. 5. Penelitian ini telah dipersiapkan dan dirancang sedemikian rupa namun sebagai manusia pasti tidak luput dari kesilapan, masih ditemukan berbagai kelemahan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu peneliti berharap kritik yang membangun untuk penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA