a. Perolehan Aset Tetap secara gabungan
Aset yang diperolah secara gabungan, maka harga perolehan masing- masing aset tetap ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan
beradasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Contoh:
Harga bangunan termasuk tanah seharga Rp 500.000.000 termasuk biaya notaris, bea balik nama, bea perolahan hak atas tanah dan atau bangunan, dan lain-lain
alokasi harga perolehannya dapat dihitung sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perhitungan Harga Perolehan
No Jenis Asset
Harga Wajar Alokasi Harga Perolehan
1 Tanah
250.000.000
25 40
x 500.000.000=312.500.000 2
Bangunan 150.000.000
15 40
x 500.000.000=187.500.000 Jumlah
400.000.000 500.000.000
Ayat jurnal yang disusun saat pembelian tunai adalah : Tanah
Rp. 312.500.000 Bangunan
Rp. 187.500.000 Kas dan bank
Rp. 500.000.000
b. Perolehan Aset Secara Angsuran
Terhadap aset tetap yang diperoleh secara angsuran, perlu diperhatikan mengenai kontrak pembeliannya, sebagai contoh aset tetap dibeli secara angsuran
dalam sepuluh kali angsuran.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Aset tetap yang dibeli berupa mobil harga perolehan Rp 120.000.000 dibayar
dalam 24 kali angsuran, masing-masing Rp 5.000.000 per bulan dengan bunga 20 per tahun
Perhitungan Angsuran Pertama
Angsuran bulanan Rp 5.000.000
Bunga 112 x 20 x Rp 120.000.000 Rp 2.000.000
Jumlah pembayaran Rp 7.000.000
Angsuran bulan kedua :
Angsuran bulanan Rp 5.000.000
Bunga 112 x 20 120.000.000 – 5.000.000 Rp 1.916.700
Jumlah pembayaran Rp 6.916.700
Ayat jurnal yang disusun: 1
Saat pembelian aset tetap Mobil kendaraan dalam angsuran
Rp. 120.000.000 Utang angsuran
Rp. 120.000.000 2
Saat pembayaran angsuran pertama Utang angsuran
Rp. 5.000.000
Beban bunga Rp.
2.000.000 Kas dan bank
Rp. 7.000.000 3
Saat pembayaran angsuran kedua Utang angsuran
Rp. 5.000.000
Beban bunga Rp.
1.916.700 Kas dan bank
Rp. 6.916.700 Cara lain yang dapat dilakukan untuk pembelian angsuran ini, bergantung
pada perjanjian. Terdapat pula harga angsuran ditetapkan terlebih dahulu dan
Universitas Sumatera Utara
angsuran yang harus dibayar setiap bulan. Maka setiap angsuran terdiri atas dua komponen, yaitu angsuran dan bunga. Besarnya bunga dan setiap angsuran
ditetapkan dengan menggunakan tingkat bunga tetap. Contoh:
Sebuah kendaraan dibeli dengan harga perolehan tunai sebesar Rp 120.000.000, kendaraan dapat dibeli dengan harga angsuran, yaitu sebanyak 24 kali dengan
bunga 25 per tahun Harga beli dengan angsuran dihitung sebagai berikut :
Harga perolehan tunai Rp 120.000.000
Bunga Rp 120.000.000 x 25 x 2412 Rp 60.000.000
Harga beli dengan angsuran Rp 180.000.000
Angsuran yang dibayar setiap bulan sebesar 124 x Rp 180.000.000 = Rp 7.500.000
Jumlah tersebut termasuk angsuran dan bunga, ayat jurmal yang dibuat sama dengan ayat jurnal terdahulu, tetapi harus tetap memisahkan antara beban bunga
dan angsuran.
c. Perolehan Aset Tetap secara Pertukaran