Mengasumsikan Zona Kerja Tower Crane Menghitung Total Waktu Angkut dan Keseimbangan Beban Kerja

40 tower crane telah mengangkut material ke titik demand dan menurunkan material yang diangkut. Nilai tersebut diperoleh dari pengamatan lapangan, asumsi dan wawancara pihak kontraktor. nilai dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Delay Time Material Load Delay Unload Delay Beton 2 menit 4 menit Besi 3 menit 5 menit Sumber : Olahan Sendiri

4.3. Mengasumsikan Zona Kerja Tower Crane

Pembagian zona kerja dapat dilihat pada gambar 4.5 sampai gambar 4.7. = = Gambar 4.5. Zona Kerja Lantai 1-6 Sumber : Olahan Sendiri Universitas Sumatera Utara 41 Gambar 4.6. Zona Kerja Lantai 7-28 Sumber : Olahan Sendiri Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 4.7. Zona Kerja Lantai 29-38 Sumber : Olahan Sendiri Setelah zona pekerjaan setiap tower crane dibagi, dapat dilakukan skema pendistribusian material besi dan beton dimulai dari masing-masing titik suplly ke semua titik demand pada areal pembangunan. Skema dapat dilihat pada gambar- gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 4.8. Skema Pendistribusian Beton Sumber : Olahan Sendiri Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa TC 3 tidak dapat menjangkau titik supply besi. Diperlukan titik supply lanjutan atau dropping point agar material besi dapat didistribusikan ke titik demand zona kerja TC 3. Penentuan dropping point diasumsikan berdasarkan wawancara dari pihak kontraktor. Titik supply lanjukan akan menambah waktu angkut sebesar waktu pengangkutan Universitas Sumatera Utara 44 material besi ke titik SL yang dilakukan TC 1 ataupun TC 2. Koordinat dropping point dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Koordinat Titik SL Titik Kerja Titik Koordinat mm X Y SL 51970 64650 Sumber : Olahan Sendiri Maka skema pendistribusian material besi dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.9. Skema Pendistribusian Besi Sumber : Olahan Sendiri Universitas Sumatera Utara 45

4.4. Menghitung Total Waktu Angkut dan Keseimbangan Beban Kerja

Pada tahap ini total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja sudah dapat diketahui dengan menggunakan persamaan yang terdapat pada BAB III. Nilai yang dihitung mulai dari lantai lantai 1 hingga lantai 38. kemudian memodifikasi skenario penempatan titik tower crane dengan metode try and error tanpa merubah titik supply dan titik SL. Selanjutnya mengulang tahapan yang telah dijelaskan di atas hingga mendapatkan total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja pada masing-masing skenario. Nilai hasil perhitungan harus memiliki nilai standar deviasi beban kerja dan total waktu angkut minimum. Titik koordinat skenario dapat dilihatpada tabel 4.9. Tabel 4.9. Koordinat Skenario Titik Tower Crane Skenario Tititk Koordinat mm Tititk Koordinat mm Tititk Koordinat mm TC1 TC2 TC3 X Y X Y X Y Original 83940 101720 22000 101720 51970 26000 1 91940 101720 14000 101720 51970 26000 2 99940 101720 6000 101720 51970 26000 3 75940 101720 30000 101720 51970 26000 Sumber : Olahan Sendiri Selanjutnya ditentukan contoh perhitungan yang diambil dari pekerjaan pada grid berikut :  Contoh 1 Waktu angkat pekerjaan dari S1 103940; 104220 ke K-15 59940 ; 99220 dengan posisi awal TC1 pada 83940; 101720. Digunakan α : 0,25, β : 1, kecepatan vertikal Vv adalah 100 mmenit saat kosong, 50 mmenit saat penuh dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 mmenit. Kecepatan Universitas Sumatera Utara 46 putar lengan kerja antara 0-0,8 radmenit dan dipakai Vω sebesar 0,8 rpm. Sesuai standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 0,5 m. Penyelesaian : a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan = − + − = 59940 − 83940 + 99220 − 101720 = 24129,857 mm = − + − = 103940 − 83940 + 104220 − 101720 = 20155,644 mm = − + − = 59940 − 103940 + 99220 − 104220 = 44283,18 mm = ∣ ∣ = ∣ , , ∣ = 0,072258 menit = . cos . = 1 0,8 . cos 44283,18 2 − 24129,857 2 − 20155,644 2 2 24129,857 . 20155,644 = 0,025703 menit = max , + min , = 0,072258 + 0,25 . 0,025703 = 0,043768 menit Universitas Sumatera Utara 47 = = , = 0,005 menit = = , = 0,01 menit 1 = max , + min , = 0,043768 + 1 . 0,005 = 0,048768 menit 2 = max , + min , = 0,043768 + 1 . 0,01 = 0,053768 menit t3 = 3 menit t4 = 5 menit T = t1 + t2 + t3 + t4 = 0,048768+ 0,053768 + 3 + 5 = 6,102536 menit  Contoh 2 Waktu angkat pekerjaan dari S1 103940; 104220 ke K-15 59940 ; 99220 dengan posisi awal TC1 pada 83940; 101720. Digunakan α : 0,25, β : 1, kecepatan vertikal Vv adalah 100 mmenit saat kosong, 50 mmenit saat penuh dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 mmenit. Kecepatan putar lengan kerja antara 0-0,8 radmenit dan dipakai Vω sebesar 0,8 rpm. Sesuai standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 4 m. Universitas Sumatera Utara 48 Penyelesaian : a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan = − + − = 59940 − 83940 + 99220 − 101720 = 24129,857 mm = − + − = 103940 − 83940 + 104220 − 101720 = 20155,644 mm = − + − = 59940 − 103940 + 99220 − 104220 = 44283,18 mm = ∣ ∣ = ∣ , , ∣ = 0,072258 menit = . cos . = 1 0,8 . cos 44283,18 2 − 24129,857 2 − 20155,644 2 2 24129,857 . 20155,644 = 0,025703 menit = max , + min , = 0,072258 + 0,25 . 0,025703 = 0,043768 menit = = = 0,04 menit = = = 0,08 menit Universitas Sumatera Utara 49 =0,083767921 menit 0,123767921 menit t3 = 3 menit t4 = 5 menit T = t1 + t2 + t3 + t4 = 0 ,083767+ 0,123767+ 3 + 5 = 6,207536 menit Maka waktu angkut dari S1 ke titik K-15 pada elevasi 0,5 m dengan TC1 sebesar 6,102536 menit dan pada elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka didapat perbedaan waktu sebesar 0,105 menit. Kemudian dilakukan perhitungan yang sama untuk semua titik dari lantai1 hingga lantai 38. Tabel 4.10. Waktu Pengangkutan Material Beton Sumber : Olahan Sendiri Untuk perhitungan lebih lengkap, dapat dilihat pada lampiran B,C,D,E,F. Universitas Sumatera Utara 50

4.5. Hasil Pembahasan