Cara Penelitian Prosedur Penelitian .1 Alat dan Bahan Penelitian

44

3.6.1.2 Bahan Penelitian

Lembar Kuesioner

3.6.2 Cara Penelitian

1. Penelitian ini diawali dengan observasi terhadap pasien di rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan RSGMP FKG USU untuk memperoleh gambaran sampel yang akan digunakan. 2. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi USU, surat persetujuan penelitian dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan, surat izin dari RSGMPFKG USU. 3. Setelah surat izin penelitian diperoleh, peneliti mulai melakukan penelitian dengan mengunjungi Rumah sakit gigi dan Mulut Pendidikan RSGMP FKG USU untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. 4. Peneliti menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan, kemudian subjek penelitian diberikan Informed Consent yaitu surat persetujuan setelah memperoleh penjelasan. 5. Peneliti mencatat identitas sampel dan melakukan pemeriksaan terhadap rongga mulut sampel. 6. Peneliti memberi penjelasan kepada sampel penelitian mengenai kuesioner. 7. Kuesioner terdiri dari sepuluh pertanyaan mengenai sulit atau tidaknya membuka mulut, frekuensi sakit kepala, nyeri leher, sakit pada sendi kraniomandibular, adanya bunyi pada sendi, artikulasi serta perasaaan gugup atau tegang yang dialami. Setiap pertanyaan pada kuesioner ini terdiri atas 3 pilihan jawaban yaitu; tidak mengalami, kadang-kadang, dan sering mengalami kelainan. Adapun nilai untuk penilaian dari ketiga pilihan jawaban tersebut menurut Fonseca’s Questionnaire sebagai berikut: 66,67 - Tidak : 0 - Kadang-skadang : 5 - Ya : 10 45 Setiap nilai yang terkumpul dari pilihan jawaban dalam pertanyaan tersebut dilakukan penjumlahan, sehingga setiap lembar kuisioner yang dijawab oleh sampel akan menghasilkan kriteria gangguan, yang dibagi dalam 4 kriteria gangguan. Adapun nilai untuk kritria kelainan menurut Fonseca’s Questionnaire, sebagai berikut: - Tidak ada gangguan sendi temporomandibula : 0 −15 - Gangguan sendi temporomandibula ringan : 20 −40 - Gangguan sendi temporomandibula sedang : 45 −65 - Gangguan sendi temporomandibula berat : 70 −100 Oleh karena itu, pada penelitian ini disimpulkan dengan total nilai 0–15 responden dinyatakan tidak mengalami gangguan sendi temporomandibula. Namun, apabila ditemukan total nilai 20–100 maka responden dinyatakan mengalami gangguan sendi temporomandibula. 8. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data yang diperlukan. 9. Peneliti melakukan pemeriksaan klinis pada sendi temporomandibula dengan menggunakan dysfunction index yaitu berdasarkan hasil evaluasi lima tanda klinis gangguan fungsi sendi dan modifiedmobilityindex Helkimo 1974 yang terdiri dari: 66 a. Pengukuran jarak pembukaan mulut maksimal Penentuan batas pembukaan mulut maksimal dalam penelitian ini menggunakan modifiedmobilityindex yaitu pembukaan mulut diukur dari tepi insisal rahang atas ke tepi insisal rahang bawah. Pada keadaan yang normal jarak pembukaan maksimal adalah maksimal ≥40 mm. Gambar 7 46 Gambar 7. Pengukuran batas pembukaan mulut maksimal b. Penurunan fungsi sendi temporomandibula Dalam pemeriksaan fungsi sendi temporomandibula dilakukan dua jenis pemeriksaan yaitu auskultasi untuk mengetahui adanya bunyi pada sendi dengan menggunakan stetoskop gambar 8 dan pengukuran jarak deviasi yang diukur pada saat pasien melakukan gerakan membuka atau menutup mulut gambar 9. Gambar 8. Auskultasi sendi temporomandibula 47 Gambar 9. Pengukuran jarak deviasi saat membuka atau menutup mulut c. Nyeri Otot Pemeriksaan pada otot mastikasi di sekitar wajah dengan palpasi otot maseter gambar 10 dan otot temporal gambar 11. Gambar 10. Palpasi otot maseter 48 Gambar 11. Palpasi otot temporalis d. Pemeriksaan pada sendi temporomandibula Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya nyeri sendi dengan melakukan palpasi pada bagian lateral gambar 12 dan posterior sendi temporomandibula gambar 13. Gambar 12. Palpasi STM bagian lateral 49 Gambar 13. Palpasi STM bagian posterior e. Nyeri pada pergerakan mandibula Pemeriksaan ada tidaknya nyeri pada sendi saat pasien menggerakkan mandibula ke lateral kanan gambar 14 dan lateral kiri gambar15. Gambar 14. Pergerakan mandibula ke lateral kanan 50 Gambar 15.Pergerakan mandibula ke lateral kiri Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan, peneliti akan memberi penilaian pada setiap tanda kinis yang ditemukan oleh responden. Adapun penilaian tersebut dikelompokkan kedalam 3 kategori yaitu: - : Normal - 1 : Ringan - 5 : Berat Setiap nilai yang terkumpul akan dijumlahkan maka diperoleh total keseluruhan nilai dan disesuaikan dengan kriteria gangguan fungsi sendi, yang terbagi dalam 4 kriteria gangguan. Adapun nilai untuk kriteria tersebut adalah: - : Tidak ada gangguan - 1-4 : Disfungsi sendi ringan - 5-9 : Disfungsi sendi sedang - 10-25 : Disfungsi sendi berat Oleh karena itu, disimpulkan bahwa dengan nilai 1-25 maka responden dinyatakan mengalami gangguan sendi temporomandibula. 10. Setelah data hasil wawancara dan pemeriksaan klinis dari semua responden telah diperoleh, peneliti melakukan tabulasi data. Data diolah dengan bantuan komputer. 51

3.7 Analisis Data