30
5. Panai Hulur
6. Panai Tengah
7. Panai Hilir
8. Rantau Selatan
9. Rantau Utara
2.3 Kependudukan Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten
Labuhanbatu 2014
Tabel 3. Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu Per 31 Desember 2015
No Kecamatan
Jumlah Penduduk Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1 Rantau Utara
52.585 52.399
104.984 2
Rantau Selatan 35.814
35.623 71.437
3 Bilah Barat
21.198 20.836
42.034 4
Bilah Hilir 29.564
28.331 57.895
5 Bilah Hulu
34.182 33.466
67.648 6
Pangkatan 20.154
19.888 40.042
7 Panai Tengah
19.515 18.296
37.811 8
Panai Hilir 21.121
19.884 41.005
9 Panai Hulu
19.715 18.802
38.517
Jumlah 253.848
247.525 501.373
KecamatanDistrict LuasArea
PendudukPopulation Kepadatan
Penduduk
Population Density
KM JUMLAH
BILAH HULU 293,23
11,45 60.889
13,42 208
PANGKATAN 355,47
13,88 33.157
7,31 93
BILAH BARAT 202,98
7,92 37.519
8,27 185
BILAH HILIR 430,83
16,82 51.798
11,42 120
PANAI HULU 276,31
10,79 36.746
8,10 133
PANAI TENGAH 483,74
18,89 37.291
8,22 77
PANAI HILIR 342,03
13,35 37.037
8,16 108
RANTAU SELATAN 64,32
2,51 68.058
15,00 1.058
RANTAU UTARA 112,47
4,39 91.135
20,09 810
LABUHANBATU 2561,38
100,00 453.630
100,00 177
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4. Jumlah Penduduk Status Cerai Hidup dan Cerai Mati Kabupaten Labuhanbatu Per 31 Desember 2015
No Kecamatan
Keterangan Cerai Hidup
Cerai Mati
1 Rantau Utara
1.240 3.525
2 Rantau Selatan
759 2.134
3 Bilah Barat
395 1.046
4 Bilah Hilir
362 1.616
5 Bilah Hulu
640 1.935
6 Pangkatan
491 1.187
7 Panai Tengah
232 9.12
8 Panai Hilir
271 1.132
9 Panai Hulu
235 1.007
Jumlah 4.625
14.494
Dari penjelasan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk kabupaten labuhanbatu tepatnya di kecamatan Rantau Utara banyak terdapat keluarga yang memiliki status bercerai
sebanyak 4.765 jiwa, bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
2.3.1 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digolongkan secara garis
besar menjadi tiga kategori, Usia muda belum produktif yaitu usia 0-14 tahun, Usia remaja dan dewasa produktif yaitu usia 15-54 tahun, Usia tua tidak produktif yaitu usia 55 tahun
keatas. Jumlah penduduk kabupaten labuhanbatu menurut umur dan jenis kelamin dari data monografi tahun 2014 tercatat 453.630 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 5.Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2014 Kelompok Umur
Age Group Penduduk Population Orang
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
0 – 4 27.890
27.463 55.353
5 – 9 26.143
25.041 51.184
10 – 14 24.137
23.067 47.204
15 – 19 23.360
22.307 45.667
20 – 24 20.678
19.895 40.573
25 – 29 19.584
19.002 38.586
30 – 34 17.855
17.560 35.415
35 – 39 15.717
15.496 31.213
40 – 44 13.622
13.258 26.880
45 – 49 11.688
11.825 23.513
50 – 54 9.832
9.847 19.679
55 – 59 7.635
7.286 14.921
60 – 64 4.785
4.821 9.606
65 – 69 2.632
3.009 5.641
70 – 74 1.750
2.312 4.062
75 + 1.802
2.331 4.133
Labuhanbatu 229.110
224.520 453.630
Dari penjelasan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk kabupaten labuhanbatu sebagian besar merupakan golongan usia remaja dan dewasa usia produktif, yaitu sebanyak
261.526 jiwa, bila dibandingkan dengan usia muda yaitu 153.741 jiwa dan golongan usia tua usia non produktif, yaitu 38.363 jiwa.
2.3.2 Mata Pencaharian Mata pencaharian merupakan sumber pendapatan bagi kehidupan manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidup. Dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia memiliki pekerjaan sesuai dengan usia kemampuan yang dimiliki. Dengan memiliki pekerjaan manusia
akan memperoleh pendapatan yang dapat digunakan memenuhi kebutuhan hidup.
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 6. Banyaknya Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2013 Kelompok Umur
Age Group Penduduk Population Orang
Laki-laki Male
Perempuan Female
Jumlah Total
15 – 19 14.416
1.818 16.234
20 – 24 12.790
8.312 21.102
25 – 29 18.459
6.250 24.709
30 – 34 16.449
10.839 27.288
35 – 39 14.507
6.935 21.442
40 – 44 13.254
7.220 20.474
45 – 49 8.714
5.066 13.780
50 – 54 10.084
5.162 15.246
55 – 59 3.882
778 4.660
60 + 7.297
1.332 8.629
Labuhanbatu 119.852
53.712 173.564
Penduduk Kabupaten labuhanbatu mempunyai mata pencaharian yang sangat beraneka ragam.Dalam hal itu sektor industri pengolahan masih merupakan penyumbang
terbesar dalam perekonomian Labuhanbatu. Kontribusinya terhadap PDRB pada tahun 2013 mencapai 43,79 persen. Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar kedua dengan
kontribusi sebesar 19,78 persen. Penyumbang terbesar ketiga adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 16,55 persen. Kemudian diikuti dengan sektor
jasa-jasa sebesar 9,86 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 4,21 persen, sektor bangunan 2,41 persen, sektor pertambangan dan penggalian 1,64 persen, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan 1,41 persen, serta sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,36 persen.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 7. Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Labuhanbatu menurut LapanganUsahaSektor
Persen Lapangan UsahaSektor
Struktur Tahun 2012
Tahun 2013
Pertanian 19,51
19,78 Pertambangan dan Penggalian
1,67 1,64
Industri Pengolahan 43,83
43,79 Listrik, Gas dan Air Bersih
0,38 0,36
Bangunan 2,42
2,41 Perdagangan, Hotel dan Restoran
16,88 16,55
Pengangkutan dan Komunikasi 4,30
4,21 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1,40 1,41
Jasa-jasa 9,62
9,86 PDRB
100,00 100,00
2.3.3 Pendidikan Pendidikan merupakan alat yang penting bagi kehidupan manusia dalam
mengembangkan dirinya baik secara afektif, kognitif maupun psikomotor.Pendidikan diperlukan dalam tercapainya suatu bangsa yang maju di berbagai bidang kehidupan.Dengan
adanya pendidikan masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta ikut serta dalam pembangunan, baik dari segi sosial, intelektual, mental dan spritual yang nantinya
berpengaruh pada kualitas pembangunan.Oleh karena itu, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel 8. Jumlah Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Labuhanbatu
Kecamatan Jumlah Sarana Pendidikan
Umum Agama
SD SLTP SMP
SMA SMK MI MTs MA
Bilah Hulu 48
6 2
8 1
11 6
Pangkatan 28
4 1
1 -
4 1
Bilah Barat 32
5 2
1 2
6 2
Bilah Hilir 30
7 2
- 4
9 4
Panai Hulu 22
7 3
1 3
4 2
Panai Tengah 34
6 2
- 6
4 2
Panai Hilir 31
8 1
1 8
8 4
Rantau Selatan 22
5 3
8 5
4 2
Rantau Utara 33
13 9
9 4
7 3
JUMLAH 280
61 25
29 33
57 26
Berdasarkan data dari badan pusat statistik Kabupaten labuhanbatu dapat terlihat dari tabel diatas bahwa secara keseluruhan tingkat pendidikan di Kabupaten labuhanbatu sangat
beragam.
2.3.4 Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan Masyarakat di Kabupaten labuhanbatu khususnya di Kecamatan rantau utara termasuk
masyarakat yang heterogen dengan latar belakang pendidikan, agama, mata pencaharian yang berbeda-beda, namun dalam pola kehidupan sehari-hari masyarakat begitu menjaga
keselarasan hidup bersama dengan saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain. Sebagian besar masyarakat masih sangat melestarikan kebudayaan yang masih melekat
kuat, seperti gotong royong, kekeluargaan, dan acara-acara tradisi yang dilakukan oleh warga masyarakat baik religius maupun tradisional.
Pola kehidupan yang bersifat kekeluargaan masih sangat terasa, hal ini dapat terjaga karena masyarakat senantiasa menghargai satu sama lain. Selain itu apabila ada tetangga yang
memiliki hajatan pernikahan, penduduk di sekitar akan membantu dengan sukarela. Seperti
Universitas Sumatera Utara
36
misalnya bapak-bapak bertugas mengatur perlengkapan dan peralatan pernikahan, ibu-ibu bertugas mengatur konsumsi dan pemuda-pemudi akan membantu dalam hal yang lainnya.
Semangat kerukunan dan kekeluargaan merupakan fondasi yang terus dijaga dalam kehidupan bersama demi terciptanya keharmonisan dan keselarasan.Hal ini kemudian
diaplikasikan dalam bentuk organisasi masyarakat yang terus berjalan, seperti perwiridan bapak-bapak pada malam-malam tertentu, serta pengajian ibu-ibu pada sore hari yang
dilaksanakan pada hari tertentu juga.
2.3.5 Bahasa Kabupaten labuhanbatu terkhusus kota rantauprapat merupakan kota multi etnis, yang
dihuni oleh suku jawa, suku melayu, suku batak, suku mandailing, dan suku tionghoa. Kemajemukan etnis menjadikan kota rantauprapat kaya akan kebudayaan yang beragam.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat kota rantauprapat tergantung dari suku mana mereka dilahirkan dan lingkungan tempat tinggal. Contohnya ketika tinggal di daerah yang
mayoritasnya bersuku mandailing maka bahasa yang dominan adalaha bahasa mandailing. Namun tentu tidak semua orang di daerah tersebut bias bahasa Mandailing dan sudah pasti
menggunakan bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia. Hal serupa juga terjadi di daerah dengan mayoritas suku lainnya. Namun juga tidak sedikit masyarakat yang bias berbahasa
diluar dari sukunya dan memilih berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Untuk kawasan rantau utara sendiri misalnya yang secara jelas sistem kekeluargaan banyak yang bersuku
mandailing, maka bisa kita dengar sering kali berkomunikasi dengan bahasa mandailing yang digunakan.
2.3.6 Religi Agama merupakan sesuatu yang pokok dalam kehidupan masyarakat, dimana agama
Universitas Sumatera Utara
37
memberi ajaran mengatur mengenai tata cara beribadah dan tata kelakuan yang dalam kehidupan bersama. Penduduk di Kabupaten labuhanbatu khususnya kecamatan rantau utara
memeluk agama yang berbeda-beda. Dari data sensus penduduk tahun 2010 dapat dijelaskan bahwa mayoritas penduduk di
Kabupaten labuhanbatu beragama Islam sebanyak 344.244 orang, sedangkan Kristen sebanyak 57.921 orang, Katolik 48.11 orang, Hindu sebanyak 53 orang, Budha sebanyak
6.637 orang, Khong Hu Chu sebanyak 9 orang, dan terdapat 31 orang menganut kepercayaan lainnya. Sebagian besar penduduk memeluk agama dan menjalankan kaidah-kaidah sesuai
dengan ajaran agama masing-masing.
2.3.7 Sistem Komunikasi dan Transportasi Komunikasi dan transportasi sangat penting bagi kemajuan dan lancarnya kegiatan
penduduk di suatu daerah. Dengan adanya komunikasi yang baik akan mempermudah pekerjaan manusia dan mengetahui segala informasi yang ada. Sarana komunikasi yang ada di
Kabupaten ini khususnya di kota rantauprapat telah cukup baik antara lain : telepon, televisi, radio, surat kabar, antena parabola, dan internet. Sarana komunikasi yang ada didukung pula
dengan tersedianya sarana transportasi yang cukup memadai dan memiliki posisi yang menguntungkan bagi perokonomian, hal ini dikarenakan kota Rantauprapat yang merupakan
ibukota Kabupaten labuhanbatu terletak tidak jauh dari pusat kota, sehingga sebagian besar
jalannya merupakan jalur kendaraan darat.
2.3.8 Kesenian Pada Era sebelum tahun 1960 sebenarnya telah lahir kesenian dari masyarakat daerah
Labuhanbatu, yaitu kesenian tertua yang di namakan “Dzikir” yang diambil dari peninggalan syeik dan penyair-penyair yang pernah tinggal di Labuhanbatu. Dzikir ini sendiri begitu
Universitas Sumatera Utara
38
membudaya, karena di setiap acara syukuran yang dilakukan penduduk, sering di tampilkan kesenian Dzikir ini. Dari kesenian ini pula melahirkan pemikiran-pemikiran dari pendiri
Kesenian Sinandong Bilah, untuk menciptakan suatu karya seni yang menyerupai kesenian Dzikir tersebut.Dengan menyimak dan mendengarkan nada-nada yang di lantunkan pada
kesenian Dzikir tersebut, maka terciptalah nada-nada yang di ciptakan secara tanpa sengaja, yang menjadi cikal bakal terciptanya Lagu Sinandong Bilah.
Peralatan Kesenian terdiri dari Gendang, piul biola, Bangsi sejenis suling kecil, Gambang sejenis gamelan yang terbuat dari kayu nibung, losung dagang sejenis lumpang
yang terbuat dari kayu aloban gong kecil, kicir tamborin yang terbuat dari kelapa kecil berbentuk bulat .
Kesenian sinandong bilah ini adalah penyampaian syair atau pantun yang digubah dengan menggunakan irama sendu atau mendayu dengan diiringi gesekan biola, yang syairnya berisi
pantun nasehat, pengalaman hidup, tuntunan bahkan kisah yang menyelimuti terjadinya sinandong bilah tersebut.
Dalam masa perkembangan kesenian di Labuhanbatu, telah terbentuk tiga kesenian di Labuhan batu yaitu :
1. Kesenian Dzikir
2. Kesenian Sinandong Bilah
3. Kesenian Bordah
Pada umumnya kesenian ini diadakan pada acara perkawinan, khitanan anak atau pada acara peringatan hari besar termasuk Hari Kemerdekaan dan hari besar lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah