Hasil pengamatan kematian Hasil pengamatan makropatologi organ

Jumlah asupan makanan dan minuman merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi perkembangan berat badan Oktriana dan Nurlaela, 2011. Hasil pengukuran asupan makanan menunjukkan bahwa kelompok kontrol, dosis 1000, 2000, 4000 dan 8000 mgkg bb memiliki perbedaan dalam jumlah konsumsi makanan dan minuman. Sedangkan berdasarkan hasil analisa statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada konsumsi makanan dan minuman antara kelompok kontrol dengan perlakuan yang ditunjukkan setelah pemberian ekstrak etanol buah adas manis dengan nilai p ≥ 0,05. Menurut Smith dan Mangkoewidjojo 1988, seekor mencit dewasa dapat mengkonsumsi makanan 3-5 ghari dan konsumsi air minum setiap hari berkisar antara 4-8 ml. Dengan demikian menunjukkan tidak adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol adas manis terhadap konsumsi makanan dan minuman pada mencit jantan.

4.4.4 Hasil pengamatan kematian

Hasil pengamatan uji kuantitatif selama 14 hari, berupa jumlah mencit yang mati ditunjukkan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Jumlah mencit yang mati setelah pemberian EEBAM selama 14 hari Kelompok Jumlah Mencit Jumlah Mencit Mati Kontrol 5 EEBAM 5 mgkg bb 5 EEBAM 50 mgkg bb 5 EEBAM 300 mgkg bb 5 EEBAM 1000 mgkg bb 5 EEBAM 2000 mgkg bb 5 EEBAM 4000 mgkg bb 5 EEBAM 8000 mgkg bb 5 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dengan pemberian ekstrak etanol buah adas manis dosis tunggal secara oral sampai dengan dosis 8000 mgkg bb tidak menimbulkan kematian pada mencit dari semua kelompok hingga sampai hari ke-14 dengan demikian LD 50 dari ekstrak etanol buah adas manis tidak dapat ditentukan. Kematian tidak terjadi disebabkan karena sangat sedikitnya kandungan estragole dalam buah adas manis. Buah adas manis mengandung tidak kurang dari 1,40 minyak atsiri dimana kandungan terbesarnya adalah trananethol 72,2 diikuti dengan estragole 7,6 , limonene 6,8 dan fenchone 3,9. Zhaoa, et al., 2012. Efek karsinogen dari estragole tidak bekerja secara langsung. Efek karsinogen muncul dari aktivitas metabolit dari estragole, dimana metabolit dari estragole akan membentuk molekul yang tidak stabil dan reaktif sehingga dapat berikatan dengan asam nukleat dengan demikian akan terjadi kerusakan DNA Rather, et al., 2012. Berdasarkan kesepakatan para ahli, bila pada dosis maksimal tidak ada kematian pada hewan uji, maka jelas ekstrak etanol buah adas manis tersebut termasuk dalam kriteria “praktis tidak toksik” Jenova, 2009 ; Iwuanyanwu, dkk., 2012.

4.4.5 Hasil pengamatan makropatologi organ

Hasil pengamatan makropatologi meliputi pengamatan warna dan permukaan organ hati dan ginjal. Hasil pengamatan makropatologi hati dan ginjal dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8. Tabel 4.7 Hasil pengamatan makropatologi hati Kelompok Pengamatan Warna Permukaan Kontrol Merah kecoklatan Licin Dosis 5 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 50 mg Merah kecoklatan Licin Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil pengamatan makropatologi ginjal Kelompok Pengamatan Warna Permukaan Kontrol Merah kecoklatan Licin Dosis 5 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 50 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 300 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 1000 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 2000 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 4000 mg Merah bata Licin Dosis 8000 mg Pucat Tidak licin Berdasarkan pengamatan makropatologi organ hati dan ginjal pada kontrol dan kelompok dosis 5, 50, 300, 1000 dan 2000 mgkg bb tidak terlihat adanya perubahan yaitu berwarna merak kecoklatan. Pada dosis 4000 mgkg bb mulai terjadi perubahan warna pada organ hati dan ginjal yaitu berwarna merah bata, sedangkan pada dosis 8000 mgkg bb warna organ hati dan ginjal menjadi lebuh pucat. Hati dan ginjal memiliki kapasitas yang besar dalam mengikat senyawa kimia. Kedua organ ini mungkin memiliki konsentrasi toksikan yang lebih banyak dibandingkan seluruh organ lainnya Klassen, 2001. Perubahan warna menjadi salah satu parameter terjadinya efek toksik yang bertujuan mendapatkan informasi mengenai toksisitas zat uji yang berkaitan dengan organ sasaran dan efek terhadap organ tersebut Lu, 1995. Kriteria normal pada organ bila tidak ditemukan perubahan warna, perubahan struktur permukaan dan perubahan konsistensi Anggraini, 2008. Perubahan warna menjadi merah bata terjadi pada hati dan ginjal dosis Tabel 4.7 lanjutan Dosis 300 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 1000 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 2000 mg Merah kecoklatan Licin Dosis 4000 mg Merah bata Licin Dosis 8000 mg Pucat Tidak licin Universitas Sumatera Utara 4000 mgkg bb. Pada dosis 8000 mgkg bb warna hati dan ginjal menjadi lebih pucat. Menurut Tang dalam Praptiwi 2010 Perubahan yang terjadi pada organ akibat pemberian ekstrak disebabkan adanya kandungan kimia pada ekstrak tersebut, misalnya saponin, turunan triterpenoid asam asiastika, dan asam brahmida dan ion potasium K. Biji adas manis Foeniculum vulgare Mill. mengandung metabolit sekunder golongan alkaloid, glikosida, flavonoid, saponin, steroidterpenoid dan tannin Chatterjee, et al., 2012. Buah adas manis mengandung sekitar 8 minyak atsiri yaitu transanethole, fenchone, estragole dan α-phellandrene dan kaya akan potasium Barros, A., 2010; Janwal, et al., 2013; Rather, et al., 2012. Saponin yang merupakan salah satu kandungan ekstrak buah adas manis yang dapat menyebabkan hemolisis dan menurunkan tekanan permukaan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan otot, pendarahan pada sinusoid, nekrosis pada tubuli. Kelebihan ion potassium K juga dapat menurunkan fungsi ginjal sehingga terjadi kerusakan pada gromerolus dan juga adanya degenerasi protein dan juga adanya perubahan warna pada organ Praptiwi, 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah EEBAM pada kelompok kontrol dan dosis 5, 50, 300, 1000 dan 2000 mgkg bb tidak menimbulkan efek toksik pada mencit. Pada dosis 4000 dan 8000 mgkg bb menimbulkan efek toksik yaitu lemas. EEBAM sampai dengan dosis 8000 mgkg bb tidak menimbulkan kematian sehingga EEBAM tersebut termasuk dalam kriteria “praktis tidak toksik”.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti potensi toksisitas subkronis dan kronis dari ekstrak etanol buah adas manis. Universitas Sumatera Utara