Produksi Jagung Jumlah Penduduk

4.5.2 Luas Panen Padi

Dari hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi luas panen padi adalah 0,001, artinya luas panen padi di Sumatera Utara memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap rasio kecukupan beras.dimana setiap kenaikan luas panen padi seluas 1 hektar akan menyebabkan kenaikan rasio kecukupan beras sebesar 0,001. Dapat kita ketahui jika luas panen meningkat maka produksi dan ketersediaan beras juga akan meningkat dan menyebabkan rasio kecukupan beras juga meningkat. Dan hasil penelitian ini didukung oleh teori produksi yaitu besarnya jumah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input yaitu jika kita meningkatkan input produksi seperti luas lahan, modal, tenaga kerja,dan teknologi akan menyebabkan peningkatan produksi. Sesuai dengan penemuan Hasman Hasyim 2007 yaitu luas panen berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan beras di Sumatera Utara dan penemuan Afrianto 2010 dimana luas panen merpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio ketersediaan beras di Jawa Tengah.

4.5.3 Produksi Jagung

Dari hasil regresi diketahui bahwa koefisien regresi produksi jagung adalah -0,009, artinya produksi jagung dari seluruh kabupatenkota di Sumatera Utara memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap rasio kecukupan beras. Dimana setiap kenaikan produksi jagung sebesar 1 ton akan menyebabkan penurunan rasio kecukupan beras sebesar 0,009 . Hal ini di sebabkan karena Universitas Sumatera Utara jagung merupakan bahan pangan yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi konsumsi beras. Sesuai dengan teori produksi yang dikemukakan Bangun 2007 faktor produksi menjelaskan hubungan faktor-faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input, sedangkan hasil produksi disebut dengan output, dimana salah satu inputnya adalah luas lahan. Jika produksi jagung meningkat kemungkinan petani beralih dari lahan sawah menjadi bertani jagung yang menyebabkan produksi beras menurun maka penyediaan beras akan menurun dan menyebabkan rasio kecukupan beras menurun juga.

4.5.4 Jumlah Penduduk

Dari hasil regresi diketahui koefisien jumlah penduduk X4 adalah -3,757 artinya jumlah seluruh penduduk di Sumatera Utara memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap rasio kecukupan beras. Artinya jika jumlah penduduk meningkat 1juta jiwa akan menyebabkan rasio kecukupan beras menurun sebesar 3,757. Dapat kita ketahui bahwa jika penduduk meningkat maka akan menyebabkan kebutuhan akan beras juga akan meningkat. Hal tersebut berakibat rasio kecukupan beras menurun. Inio disebabkan karena kebutuhan berbanding terbalik dengan rasio kecukupan beras. Jika kebutuhan meningkat maka akan menyebabkan rasio kecukupan beras munurun diman ketersediaan beras tetap. Sesuai dengan teori konsumsi keynes bahwa jumlah penduduk merupakan faktor yang mempengaruhi konsumsi dimana jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun rata-rata per Universitas Sumatera Utara orang atau keluarga relatif rendah Anonimous, 2013a. Dan menurut suryana 2003 dengan penduduk yang terus meningkat beban penyediaan beras untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan semakin bertambah berat terutama dalam kondisi semakin terbatasnya sumber daya alam sebagai basis produksi.

4.5.2 Pendapatan Regional Per Kapita Sumatera Utara