Uji Signifikansi Parameter Individual Uji- T Koefisien Determinasi R Uji signifikan variabel secara Serempak Uji statistik F

3.4.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi dalam regresi apabila varian error ei tidak konstan tidaknya varian error dapat dilakukan dengan menggambar grafik antara y dengan residu. Apabila garis yang membatasi sebaran titik-titik relatif paralel maka varian error dikatakan konstan. Untuk melihat terjadi tidaknya hererokedastisitas dengan grafik scatterplot yaitu 1. Jika grafik membentuk pola tertentu maka terjadi hererokedastisitas 2. Jika grafik tidak membentuk pola tertentu dan tersebar maka tidak terjadi hererokedastisitas Sulistyo, 2010.

3.4.2 Uji Statistika

Setelah mengestimasi data dengan uji asumsi klasik maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji statistik, uji ini dilakukan untuk mengetahui bermakna atau tidaknya variabel atau model yang digunakan secara parsial atau keseluruhan. Uji statistik yang dilakukan antara lain :

3.4.2.1 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji- T

Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi variabel independen secara individu terhadap variabel dependennya. Adapun hipotesis pada uji t ini adalah sebagai berikut : Jika nilai t hitung lebih besar dibandingkan dengan niai t tabel maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh secara individu variabel independen terhadap variabel dependennya, begitu juga sebaliknya. Disamping melihat t hitung, dapat Universitas Sumatera Utara juga dilihat nilai probabilitas. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas adalah sebagai berikut :

3.4.2.2 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 yang bertujuan untuk melihat apakah variabel independent cukup memberikan arti dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain variasi yang terjadi pada variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar R 2 .

3.4.2.3 Uji signifikan variabel secara Serempak Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah secara serempak semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Uji statistik F dimasukkan untuk mengetahui tingkat signifikansi statistik koefisisen regresi secara serempak. Hipotesis nol H yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H : b 1 =b 2 =...=b k = 0 Artinya, seluruh variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh signifikan atau nyata terhadap variabel bebas terikat. Hipotesis alternatif H 1 yang hendak diuji adalah tidak semua parameter secara serempak saa dengan nol, atau H : b 1 ≠b 2 ≠...≠ b k ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya, seluruh variabel bebas secara serempak berpengaruh signifikan atau nyata terhadap variabel terikat Supriana dan Pane, 2013.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian tentang istilah –istilah dalam penelitian maka dibuat definisi dan batasan perasional sebagai berikut:

3.5.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, spesifikasi kegiatan, atau memberi suatu operasional yang dibutuhkan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun defenisi operasional dari variabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah kebutuhan beras adalah jumlah beras yang dikonsumsi oleh rumah tangga dan non rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara dalam jangka waktu satu tahun. Satuan dalam variabel ini adalah ton. 2. Jumlah ketersediaan beras adalah sejumlah beras yang tersedia untuk dikonsumsi setiap rumah tanggan dan non rumah tangga dimana ketersedian merupakan jumlah dari produksi beras, stok beras dan jumlah impor beras. Satuan dari variabel ini adalah ton. 3. Stok beras merupakan jumlah beras yang dapat disimpan oleh suatu daerah setiap tahun. Satuan dari variabel ini adalah ton. Universitas Sumatera Utara