Stabilitas Tanah 1 Konsep Umum Stabilisasi Tanah

48 Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti terhadap bahan sampel Bottom ash, diperoleh hasil yang terlihat pada tabel 2.9 Tabel 2.9 Hasil analisa Bottom Ash Laboratorium Kimia Analitik Sumber : Laboratorium Kimia Analitik,FMIPA USU 2.3. Stabilitas Tanah 2.3.1 Konsep Umum Stabilisasi Tanah Bowles 1984 mengemukakan bahwa ketika tanah di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan atau pun memiliki indeks konsestensi yang tidak stabil, permeabilitas yang cukup tinggi, atau memiliki sifat-sifat lain yang tidak diinginkan yang membuatnya tidak sesuai untuk digunakan di dalam suatu proyek konstruksi, maka tanah tersebut perlu dilakukan usaha stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah merupakan suatu upaya untuk memperkuat atau menambahkan kapasitas dukung tanah agar tanah tersebut sesuai dengan persyaratan dan memiliki mutu yang baik. Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang sering dilakukan proses stabilisasi. Hal ini disebabkan sifat lunak plastis dan kohesif pada tanah lempung disaat basah. Sehingga menyebabkan perubahan volume yang besar karena pengaruh air dan menyebabkan tanah NO Parameter Hasil Metode 1 SiO2 28.45 Gravimetri 2 Fe2O3 0.04 Spektrofotometri 3 Al2O3 5.31 Gravimetri 4 CaO 0.34 Tritimtri Universitas Sumatera Utara 49 mengembang dan menyusut dalam jangka waktu yang relatif cepat. Sifat inilah yang menjadi alasan perlunya dilakukan proses stabilisasi agar sifat tersebut diperbaiki sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah tersebut. Bowles 1984 menyatakan bahwa stabilisasi tanah mungkin dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Meningkatkan kepadatan tanah. 2. Menambahkan bahan-bahan inert untuk meningkatkan kohesi danatau kekuatan geser dari tanah. 3. Menambahkan bahan-bahan yang mampu mengakibatkan perubahan secara kimiawi ataupun fisik dari tanah. 4. Memperendah permukaan air tanah. 5. Memindahkan danatau mengganti tanah yang bersifat buruk tersebut. Menurut Ingels dan Metcalf 1972 ada beberapa karakteristik utama tanah yang harus dipertimbangkan sehubungan dengan masalah stabilisasi tanah, yaitu: 1. Stabilisasi volume Perubahan volume sangat erat hubungannya dengan kadar air. Banyak jenis tanah lempung yang mengalami susut dan kembang karena kepekaan terhadap perubahan kadar airnya, dimana perubahan kadar air sejalan dengan perubahan musim di wilayah tersebut misalnya retak-retak pada musim kemarau dan mengembang pada musim hujan. Masalah ini biasanya diatasi dengan waterproofing dengan berbagai bahan seperti bitumen, dan lain-lain. Bertambahnya kemampuan menyusut dan mengembang bergantung dari faktor lingkungan dan mineralogi seperti: Universitas Sumatera Utara 50  Distribusi partikel  Kadar air mula-mula  Tekanan 2. Kekuatan Pada umumnya parameter yang digunakan untuk mengetahui kekuatan tanah adalah dengan percobaan kuat geser dan daya dukung tanah. Hampir semua jenis stabilisasi berhasil mencapai tujuan ini, namun pada tanah organik hal ini sulit dicapai, jadi lapisan tanah organik top soil sebaiknya dibuang seluruhnya. Pelaksanaan pemadatan yang baik terbukti bermanfaat meningkatkan kekuatan tanah untuk bermacam-macam stabilisasi yang diterapkan, dengan demikian hampir semua jenis stabilisasi bertujuan meningkatkan stabilisasi volume sekaligus meningkatkan kekuatan tanah. 3. Permeabilitas Biasanya untuk rentang harga normal dari kadar air, batas plastis dan batas cair, besaran permeabilitas akan lebih kecil dari 1 x 10 -10 cmsec, misalnya pada Montmorllionite. Pada umumnya untuk lempung asli berkisar antara 1 x 10 -6 sampai 1x 10 -8 cmsec. Bergantung dari jumlah mineral lempung yang paling dominan, maka harga permeabilitas mineral Montmorillonnite Attapulgite, Attapulgite Illite, dan Illite Kaolinite. Untuk lempung permeabilitas yang terjadi disebabkan pori-pori mikro micropore. Permeabilitas pada umumnya diakibatkan oleh timbulnya tekanan air dan terjadinya aliran perembesan seepage flow, sedangkan Universitas Sumatera Utara 51 pada tanah lempung yang permeabilitasnya tinggi disebabkan pelaksanaan pemadatan yang kurang baik. 4. Durabilitas Durabilitas adalah daya tahan bahan konstruksi terhadap cuaca, erosi dan kondisi lalu lintas di atasnya. Pada tanah yang distabilisasi, durabilitas yang buruk biasanya disebabkan oleh pemilihan jenis stabilisasi yang keliru, bahan yang tidak sesuai atau karena masalah cuaca. Pengetesan untuk mengetahui ketahanan material terhadap cuaca sampai sekarang masih sulit dihubungkan dengan keadaan sebenarnya di lapangan, maka dipilih jenis atau bahan stabilisasi yang sesuai dengan kondisi lapangan. 5. Kompressibilitas Kompresibilitas bergantung dari kandungan mineral lempung, umumnya kompresibilitas membesar dengan urutan mineral Kaolinite Illite, dan Illite Montmorillonite. Universitas Sumatera Utara 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengertian teknik secara umum, Tanah merupakan material yang terdiri dari agregat butiran mineral padat yang tidak tersementasi terikat secara kimia satu sama lain dan terdiri dari bahan-bahan organik yang telah melapuk yang berpartikel padat disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah terdiri dari butiran- butiran tanah itu sendiri serta ruang pori yang berisi air dan udara. Berdasarkan ukuran butiran, tanah diklasifikasikan menjadi empat kelas yaitu kerikil gravel, pasir sand, lanau silt, dan lempung clay. Pada penelitian tugas akhir ini digunakan tanah dari kelas tanah lempung clay. Das 1994 menerangkan bahwa tanah lempung sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan sub-mikroskopis tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika, mineral-mineral lempung clay mineral , dan mineral-mineral yang sangat halus lain. Tanah lempung sangat keras dalam kondisi kering dan bersifat plastis pada kadar air sedang. Namun pada kadar air yang lebih tinggi lempung akan bersifat lengket kohesif dan sangat lunak. Kohesif menunjukan kenyataan bahwa partikel-pertikel itu melekat satu sama lainnya sedangkan plastisitas Universitas Sumatera Utara