76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan klasifikasi USCS, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis CL Clay
– Low Plasticity . 2. Berdasarkan klasifikasi AASHTO, sampel tanah tersebut termasuk dalam jenis
A-7-6 . 3. Dari hasil uji Water Content didapat bahwa nilai kadar air tanah asli sebesar
14,68. 4. Dari hasil uji Specific Gravity didapat bahwa nilai berat spesifik tanah yaitu
sebesar 2,66; dan Berat Jenis Bottom Ash 2,35 5. Dari uji Atterberg pada tanah asli diperoleh nilai Liquid Limit sebesar 48,15 ,
Plastic Limit sebesar 13,54 dan Indeks Plastisitas IP sebesar 34,61.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan diketahui bahwa dengan penambahan 2 PC + 14 BA, memiliki Indeks Plastisitas IP yang paling
rendah yakni 16,49. Dengan nilai Liquid Limit sebesar 39,14. 6. Hasil uji Proctor Standart menghasilkan nilai Kadar Air Optimum tanah sebesar
21,41 dan Berat Isi Kering maksimum sebesar 1,30 grcm³, sedangkan dari hasil percobaan didapat nilai Berat Isi maksimum yaitu sebesar 1,50 grcm³ dengan
variasi 2 PC + 9 BA dengan waktu pemeraman selama 14 hari. 7. Dari uji Unconfined Compression Test yang dilakukan pada tanah asli diperoleh
nilai Kuat Tekan tanah q
u
sebesar 1,45 kgcm² , sedangkan pada tanah
Universitas Sumatera Utara
77
remoulded diperoleh nilai Kuat Tekan tanah q
u
sebesar 0,51kgcm². Dari hasil penelitian yang dilakukan penambahan 2 PC + 9 BA memiliki nilai Kuat
Tekan tanah q
u
yang paling besar yakni 2,69 kgcm². 8. Pada percobaan 2 PC diperoleh nilai Kuat Tekan Bebas sebesar 1,77 kgcm².
Sedangkan pada percobaan 1 PC diperoleh nilai Kuat Tekan Bebas sebesar 1,61kgcm². Sehingga diambil kesimpulan bahwa penambahan 2 PC
meningkatkan kuat tekan sebesar 9.62 disbanding campuran 1 PC 9. Pada penggunaan 1 PC, tanah memiliki Kuat Tekan yang paling besar pada
penambahan 10 BA yaitu sebesar 2,02 kgcm². 10. Nilai uji Tekan Tanah Bebas memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai uji Kuat Tekan pada tanah Remoulded 11. Berdasarkan penelitian stabilitas tanah menggunakan Bottom Ash dan semen
ditinjau dari nilai CBR oleh Anggi Rahmayani , diperoleh bahwa nilai CBR tertinggi diperoleh pada pencampuran 9 Bottom Ash sesuai dengan nilai UCT
yang tertinggi terdapat pada pencampuran 9 Bottom Ash. 12. Diliat dari pengujian fisik Bottom Ash, dapat disimpulkan bahwa Bottom Ash
memiliki sifat Non-Plastis. 13. Dari penelitian terjadi penurunan Kuat Tekan setelah mencapai maksimum pada
kadar 9 BA , hal ini dikarenakan penambahan Bottom Ash pada tanah yang berlebih mengakibatkan daya lekat antar butiran berkurang sehingga tanah
menjadi mudah pecah ketika diberi tekanan.
Universitas Sumatera Utara
78
5.2 Saran