commit to user 6
2. Apa yang harus dilakukan oleh Tertanggung jika hak atas klaim tidak terpenuhi?
C. Tujuan Penulisan Hukum Skripsi
Suatu rencana penulisan hukum skripsi harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai dengan jelas. Tujuan penulisan hukum skripsi diperlukan untuk
memberikan arah dalam mencapai tujuan penulisan hukum skripsi. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan hukum skripsi ini adalah sebagai
berikut : 1.
Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui bagaimana prinsip subrogasi dalam perjanjian polis
asuransi kerugian ditinjau dari hukum Perasuransian di Indonesia; dan b.
Untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dapat dilakukan oleh Tertanggung ketika hak atas klaimnya tidak terpenuhi.
2. Tujuan Subyektif
a. Untuk menambah pengetahuan Penulis di bidang hukum perdata
mengenai prinsip subrogasi dalam perjanjian polis asuransi kerugian ditinjau dari hukum perasuransian di Indonesia;
b. Untuk melatih kemampuan Penulis dalam menerapkan teori ilmu
hukum, mengembangkan dan memperluas wacana pemikiran serta pengetahuan yang didapat selama masa perkuliahan guna
menganalisis mengenai prinsip subrogasi dalam perjanjian polis asuransi kerugian ditinjau dari hukum perasuransian di Indonesia;
dan c.
Untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penulisan Hukum Skripsi
Suatu penulisan hukum skripsi tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat yang penulis harapkan dari
penulisan hukum skripsi ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
commit to user 7
a. Hasil penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat dan
memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Hukum pada umumnya, dan Hukum Perdata pada
khususnya; dan b.
Hasil penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur kepustakaan tentang prinsip subrogasi dalam
perjanjian polis
asuransi kerugian
ditinjau dari
hukum perasuransian di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Melalui penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat
mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam
menerapkan ilmu hukum yang diperoleh selama di bangku kuliah; b.
Melalui penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman, memberikan tambahan masukan dan
pengetahuan kepada pihak-pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti, dan juga kepada berbagai pihak yang berminat pada
permasalahan yang sama; dan c.
Melalui penulisan hukum skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang
terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dalam upaya pelaksanaan hukum asuransi di Indonesia.
E. Metode Penulisan Hukum Skripsi
Penulisan hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum
yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 35. Penulisan hukum digunakan untuk mencari pemecahan masalah hukum atau isu hukum yang timbul. Penulisan
hukum merupakan suatu penulisan di dalam kerangka
Know-How
di dalam hukum. “Hasil yang dicapai adalah untuk preskripsi dalam memecahkan masalah
yang dihadapi” Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 41.
commit to user 8
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini dapat dijelaskan sebagi berikut :
1. Jenis Penulisan
Berdasarkan penulisan dan rumusan masalah, penulisan ini dilakukan termasuk dalam kategori penulisan hukum doktrinal atau penulisan hukum
kepustakaan
Doctrinal Research
. Menurut Hutchinson dalam buku Peter Mahmud Marzuki
, Doctrinal Research
adalah :
“ Research which provides a systematic axposition of the rules governing a particular legal category, analyses
the relationship between rules, explain areas of difficulty, and perhaps predict future development”
Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 32.
Penulisan hukum doktrinal atau normatif, terdiri atas :
a. Penulisan pada ranah dogmatig hukum;
b. Penulisan pada ranah teori hukum; dan
c. Penulisan pada ranah filsafat hukum.
Jenis penulisan hukum normatif atau penulisan hukum dokrinal
doctrinal research
yang digunakan penulis adalah penulisan pada ranah dogmatig hukum, yaitu penulisan berdasarkan bahan-bahan hukum
library based
yang fokusnya pada membaca dan mempelajari bahan- bahan hukum primer dan sekunder Johnny Ibrahim, 2006 : 44.
Penulisan hukum normatif atau penulisan hukum dokrinal pada dasarnya adalah penulisan terhadap bahan-bahan pustaka yang terdiri dari
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-bahan hukum tersebut kemudian disusun secara sistematis, dikaji,
kemudian ditarik kesimpulan.
2. Sifat Penulisan
Ilmu hukum mempunyai karateristik sebagai ilmu yang bersifat preskriftif dan terapan Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 22. Dari hasil telaah
dapat dibuat opini atau pendapat hukum. Opini atau pendapat dikemukakan oleh ahli hukum merupakan suatu preskripsi. Untuk dapat memberikan preskripsi
itulah guna praktik penulisan hukum Peter Mahmud Marzuki, 2006: 37.
commit to user 9
Berdasarkan definisi tersebut, penulis akan mencoba mengkaji tentang prinsip subrogasi dalam asuransi kerugian ditinjau dari hukum perasuransian di
Indonesia.
3. Pendekatan Penulisan
Penulisan normatif dapat dilakukan dalam berbagi pendekatan. Dari pendekatan itu yang akan diperoleh jawaban yang diharapkan atas permasalahan
hukum yang diajukan. Pendekatan yang dipakai dalam penulisan hukum yaitu : a.
Pendekatan perundang-undangan
statute approach
; b.
Pendekatan kasus
case approach
; c.
Pendekatan historis
historical approach
; d.
Pendekatan perbandingan
comparative approach
; dan e.
Pendekatan konseptual
conseptual approach
Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 93.
Penulisan hukum
skripsi ini
menggunakan pendekatan
perundang-undangan
statute approach
. Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang ada dan semua
regulasi yang berkaitan dengan isu hukum yang sedang dikaji. Dalam metode pendekatan perundang-undangan ini, penulis perlu memahami
hierarki dan prinsip-prinsip dalam peraturan perundang-undangan Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 93.
Adapun beberapa peraturan perundang-undangan yang penulis gunakan, antara lain :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
2 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;
3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian;
dan 4
Peraturan Pemerintah
Nomor 73
Tahun 1992
tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian Di Indonesia sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992
trntang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.
commit to user 10
4. Jenis dan Sumber Data
Dalam buku Penulisan Hukum karangan Peter Mahmud Marzuki, beliau mengatakan bahwa pada dasarnya penulisan hukum tidak mengenal adanya
“Data”, sehingga yang digunakan adalah bahan hukum. Dalam penulisan ini
bahan hukum yang penulis gunakan, yaitu :
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat dan bersifat autoratif, artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum
primer terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan-catatan resmi, atau risalah di dalam pembuatan peraturan perundang-
undangan dan putusan-putusan hakim. Bahan hukum primer dalam penulisan ini adalah :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
2 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;
3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian; dan 4
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 73
Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian. b.
Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yaitu berupa publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi Peter Mahmud Marzuki,
2006 : 41. Bahan hukum sekunder berupa data yang diperoleh secara tidak langsung dari kepustakaan yaitu berupa buku-buku, dokumen-
dokumen,, jurnal hukum, artikel-artikel, internet dan sumber-sumber lainnya yang memilki korelasi, khususnya yang berkaitan dengan
penulisan hukum penulis.
commit to user 11
c.
Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder berupa kamus hukum atau kamus bahasa Indonesia untuk
menjelaskan maksud atau pengertian istilah-istilah yang sulit untuk diartikan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan atau studi dokumen. Teknik ini merupakan
teknik pengumpulan data dengan mempelajari, membaca, dan mencatat buku- buku, literatur, catatan-catatan, peraturan perundang-undangan, serta artikel-
artikel penting dari media internet yang erat kaitannya dengan pokok-pokok masalah yang digunakan untuk menyusun penulisan hukum ini yang kemudian
dikategorikan menurut pengelompokan yang tepat.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk memperoleh hasil penulisan menjadi laporan. Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan ini
adalah dengan metode silogisme dan interpretasi dengan menggunakan pola berpikir deduktif. Pola berpikir deduktif yaitu berpangkal dari prinsip-prinsip
dasar, kemudian penulis tersebut menghadirkan objek yang hendak diteliti. Sedangkan metode silogisme yang menggunakan pendekatan deduktif menurut
yang diajarkan Aristoteles yaitu berpangkal dari pengajuan premis mayor. Kemudian diajukan premis minor, dari kedua premis ini kemudian ditarik suatu
kesimpulan atau
conclusion
Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 46. Penulisan tersebut telah memberikan sumbangan bagi pengembangan
ilmu dan praktek hukum. Interpretasi dibedakan menjadi interpretasi berdasarkan kata undang-undang, interpretasi berdasarkan kehendak pembentuk undang-
undang, interpretasi sistematis, interpretasi histories, interpretasi teleologis, interpretasi antisipatoris,dan interpretasi modern Peter Mahmud Marzuki, 2006 :
106-107.
commit to user 12
Adapun metode interpretasi yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
a. Interpretasi Berdasarkan Undang-Undang
Interpretasi ini berdasarkan dari makna kata-kata yang terdapat di dalam undang-undang. Intertpretasi ini dikenal dengan sebutan
interpretasi harafiah atau interpretasi literal atau
plain meaning
yakni berdasarkan kata-kata yang tertuang dalam undang-undang. Interpretasi ini akan dapat dilakukan apabila kata-kata yang di
gunakan dalam undang-undang itu singkat artinya tidak bertele- tele, tajam, artinya akurat mengenai apa yang dimaksud dan tidak
mengandung sesuatu yang bersifat
dubious
atau makna ganda. Hal itu sesuai dengan karakter undang-undang sebagai perintah atau
aturan ataupun larangan Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 108-112. b.
Interpretasi Sistematis Interpretasi sistematis yaitu interpretasi dengan melihat kepada
hubungan di antara aturan dalam suatu undang-undang yang saling bergantung. Di samping itu, harus dilihat pula bahwa hubungan itu
tidak bersifat teknis, melainkan juga harus dilihat prinsip yang melandasinya. Landasan pemikiran interpretasi sistematis adalah
undang-undang merupakan suatu kesatuan dan tidak satu pun ketentuan di dalam undang-undang merupakan aturan yang berdiri
sendiri Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 111-112.
F. Sistematika Penulisan Hukum Skripsi
Penulisan dalam penulisan hukum ini terdiri dari 4 empat bab yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, dan penutup. Selain itu, ditambah
dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Adapun sistematika yang terperinci adalah sebagai berikut :
commit to user 13
BAB I :
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis memaparkan sejumlah landasan teori atau penjelasan secara teoritik dari para pakar dan doktrin
hukum berdasarkan literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan penulisan yang diangkat. Tinjauan
pustaka dibagi menjadi dua 2 yaitu : 1.
Kerangka teori,
yang berisikan
tinjauan mengenai Perjanjian, Asuransi, dan Prinsip
subrogasi dalam Hukum Perasuransian di
Indonesia; dan
2. Kerangka pemikiran, yang berisikan gambaran
alur berpikir dari penulis berupa konsep yang
akan dijabarkan dalam penulisan ini.
BAB III :
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis hendak menguraikan pembahasan dan hasil perolehan dari penulisan yang dilakukan. Berdasarkan
rumusan masalah yang ada, maka dalam bab ini penulis akan membahas mengenai prinsip subrogasi dalam
perjanjian polis asuransi kerugian ditinjau dari hukum perasuransian di Indonesia.
BAB IV :
PENUTUP
Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan hasil penulisan serta memberikan saran yang yang relevan
commit to user 14
dengan penulisan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan penulisan tersebut.
commit to user
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori