Penetapan Prosedur Pemantauan dan Tindakan Koreksi

commit to user 58 tinggi pada minyak goreng berfungsi untuk mikroba yang terdapat pada tortilla mentah sebelum proses penggorengan. Selain bahaya biologi, pada minyak goreng juga terdapat bahaya kimia yaitu akibat reaksi oksidasi yang ditimbulkan pada penggunaan minyak goreng bekas dianggap CCP, karena dapat menyebabkan tingginya asam lemak bebas yang dapat menyebabkan kolesterol, hipertensi, serta memicu kanker. Sehingga minyak goreng harus sering diganti tidak lebih dari 3 kali pemakaian. Proses pengemasan tortilla merupakan CCP 4 terdapat bahaya fisik yaitu terkontaminasi benda asing seperti kerikil, ranting, dan pasir. Bahaya biologi berupa cemaran mikroba yang berasal dari tangan pekerja saat pengemasan tidak menggunakan sarung tangan dan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu oleh sebab itu peralatan yang akan digunakan dalam proses pengemasan harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga akan mengurangi resiko bahaya fisik yang mungkin timbul dan pekerja yang akan mengemas tortilla harus membersihkan tangan dahulu.

8. Penetapan Prosedur Pemantauan dan Tindakan Koreksi

Kegiatan pemantauan perlu dikakukan pada setiap proses. Pemantauan adalah pengujian dan pengamatan terencana dan terjadwal terhadap efektifitas proses mengendalikan CCP dan menjamin keamanan produk. Sedangkan tindakan koreksi adalah keberlanjutan tindakan pemantauan dan dilakukan apabila terjadi penyimpangan terhadap batas kritis suatu CCP Critical Control Point dapat dilihat pada Tabel 4.12. commit to user 59 Tabel 4.12 Penentuan Prosedur Pemantauan dan Tindakan Koreksi Tahapan Proses Prosedur Pemantauan Tindakan Koreksi Penerimaan bahan baku Jagung CCP 1 - Pengecekan secara visual terhadap jagung - Pengecekan terhadap cemaran kapang dan aflatoksin - Pengecekan tempat kedatangan jagung - - Apabila jagung yang diperoleh tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan makan ditolak Pengeringan dengan sinar Matahari CCP 2 - Memperhatikan wadah tortilla encek - serta kebersihan tempat pengeringan - Membersihkan encek dan tempat pengeringan supaya tidak lembab - serta menjauhkan tempat pengeringan dari jalan raya Penggorengan CCP 3 - Pengecekkan suhu penggorengan - Pengecekan minyak yang akan digunakan - Pengecekan minyak secara fisik - Tempat yang digunakan untuk menggoreng harus bersih - Menggunakan kayu bakar yang banyak supaya api menyala lebih lama dan suhu stabil - Mengecek dan mengganti dengan minyak goreng baru apabila sudah dipakai 3 kali - Membersihkan tempat penggorengan secara rutin Pengemasan CCP 4 - Pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengemasan - Kebersihan pekerja - Pengecekan kebersihan tempat pengemasan - Perawatan alat pengemas sealer secara rutin dan pengecekan plastik pengemas supaya tidak ada yang bocor dan bersih - Pekerja harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin dan menggunakan sanitizer Tindakan koreksi dilakukan apabila terjadi penyimpangan terhadap batas kritis suatu CCP. Tindakan koreksi yang dilakukan jika terjadi penyimpangan, sangat tergantung pada tingkat resiko produk pangan. Pada commit to user 60 produk pangan beresiko tinggi, tindakan koreksinya dapat berupa penghentian proses produksi sebelum semua penyimpangan dikoreksidiperbaiki, atau produk yang tidak dipasarkan dan diuji keamanannya. Tindakan koreksi yang dilakukan selain menghentikan proses produksi antara lain mengeliminasi produk dan kerja ulang produk Ebookpangan, 2006. Tindakan koreksi menggunakan hasil pemantauan untuk menyesuaikannya dengan proses untuk mempertahankan kendali. Apabila kendali hilang maka produk yang tidak memenuhi syarat harus diselesaikan. Harus dilakukan perbaikan atau koreksi penyebab kegagalan. Tindakan koreksi yang yang efektif harus memenuhi kriteria antara lain, mampu mengatasi dan menghilangkan masalah secara tuntas, mencegah perulangan kejadian kesalahan yang sama, mudah untuk dilaksanakan, efisien dalam menggunakan sumber daya, dan menyelesaikan masalah secara cepat Thaheer, 2005. Pada Tabel 4.12 CCP 1 batas kritisnya tidak terdapat cemaran benda asing debu, kerikil, ranting dan tidak terdapat cemaran kapang. Untuk tindakan koreksinya adalah apabila jagung yang diperoleh tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan makan ditolak. Batas kritis CCP 2 yaitu pengeringan dengan sinar matahari. Pemantauannya memperhatikan wadah tortilla encek serta kebersihan tempat pengeringan. Tindakan koreksi yang dilakukan untuk tipe CCP 2 ini adalah membersihkan encek dan tempat pengeringan supaya tidak lembab serta menjauhkan tempat pengeringan dari jalan raya. Batas kritis CCP 3 tidak terdapat cemaran benda asing kerikil, pasir, ranting, minyak yang digunakan tidak lebih dari 3 kali penggorengan, suhu minyak goreng yang digunakan harus tinggi sekitar 150-160 C. tindakan koreksi menggunakan kayu bakar yang banyak supaya api menyala lebih lama dan suhu stabil, mengecek dan mengganti dengan minyak goreng baru apabila sudah dipakai 3 kali, membersihkan tempat penggorengan secara rutin. Kemudian CCP 4 yaitu pengemasan dengan batas kritis Tortilla tidak terkontaminasi benda asing kerikil, pasir, ranting, tidak terdapat commit to user 61 cemaran mikroba . Batas kritis dari tipee CCP 4 adalah perawatan alat pengemas sealer secara rutin dan pengecekan plastik pengemas supaya tidak ada yang bocor dan bersih, pekerja harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin dan menggunakan sanitizer. Dalam CCP1, CCP 2, CCP 3 dan CCP 4 tindakan koreksinya tidak ada yang sampai dilakukan penghentian proses, karena tindakan tersebut masih bisa mengurangi terhadap bahaya produk.

D. Evaluasi