d. The Pain Numerical Rating Scale PNRS Skala Numerik
PNRS digunakan untuk ukuran intensitas nyeri segera atau sekarang. Skala terdiri dari 11 poin yang mana 0 menunjukkan “tidak ada nyeri” dan 10
menunjukkan “nyeri sangat berat”, penilaian dari 1-4 disamakan dengan nyeri ringan, 5-6 untuk nyeri sedang, dan 7-9 untuk nyeri berat Serlin dkk, 1995
dalam Harahap, 2007.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak
Nyeri Nyeri
Berat
2.4 Perilaku Nyeri
2.4.1 Defenisi
Perilaku nyeri merupakan salah satu aspek dari pengalaman nyeri. Perilaku ini terlihat dan dapat diobservasi, seperti ekspresi wajah Fordyce, 1976
dalam Harahap, 2006. Adanya suatu nyeri yang dirasakan biasanya ditandai dengan semacam perilaku yang terlihat atau terdengar yang dapat
diinterpretasikan sebagai suatu perilaku nyeri Pilowski, 1994 dalam Harahap, 2006. Perilaku nyeri dapat didefenisikan sebagai sebahagian atau seluruh output
individu yang terobservasi yang menunjukkan adanya nyeri seperti postur tubuh, ekspresi wajah, perkataan, berbaring, mengkonsumsi obat, mencari pengobatan,
dan pencarian kompensasi Harahap, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku nyeri adalah suatu aktivitas individu untuk mengkomunikasikan ketidakberdayaan, ketidaknyamanan, dan berperan signifikan dalam penurunan
tingkat fungsional individu Fordyce, 1976 dalam Harahap, 2006.
2.4.2 Respon Perilaku Nyeri
Respon perilaku nyeri yang ditunjukkan oleh pasien sangat beragam, respon perilaku pasien dapat menjadi indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang
tidak beres Andarmoyo, 2013. Respon perilaku nyeri pada klien dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 2.1: Indikator Perilaku Nyeri Perilaku Nyeri pada Klien
Vokalisasi 1.
Mengaduh 2.
Menagis 3.
Sesak napas 4.
Mendengkur Ekspresi wajah
1. Meringis
2. Menggetukkan gigi
3. Mengernyitkan dahi
4. Menutup mata atau mulut
dengan rapat atau membuka mata atau mulut
dengan lebar
5. Mengigit bibir
Gerakan tubuh 1.
Gelisah 2.
Imobilisasi 3.
Ketengangan otot 4.
Peningkatan gerakan jari dan tangan
5. Aktivitas melangkah yang
tunggal ketika berlari atau berjalan
6. Gerakan ritmik atau
gerakan menggosok 7.
Gerakan melindungi bagian tubuh
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Potter Perry, 2006 Menurut Brunner dan Suddart 2002 bahwa individu mengalami nyeri
dengan awitan mendadak dapat bereaksi sangat berbeda terhadap nyeri yang berlangsung selama beberapa menit atau menjadi kronis. Nyeri dapat
menyebabkan keletihan dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak
rileks dan terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri.
2.5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Nyeri