Tanaman Manggis Kandungan Kimia Kulit Manggis

terserang radikal bebas akan menghasilkan peroksidasi lipid yang selanjutnya akan mengubah struktur dan fungsi membran sel. Permeabilitas membran sel akan meningkat yang selanjutnya diikuti oleh influks massif kalsium dan adanya kematian sel Robins Kumar, 1992.

2.2 Tanaman Manggis

Manggis merupakan tumbuhan berupa pohon, yang memiliki tinggi hingga 15 meter. Mempunyai batang berkayu, bulat, tegak bercabang simodial dan berwarna hijau kotor. Berdaun tunggal, lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 20-25 cm lebar 6-9 cm, tebal, tangkai silindris hijau. Bunga tunggal, berkelamin dua, diketiak daun. Buah seringkali, bersalut lemak berdiameter 6-8 cm . Biji bulat berdiameter 2 cm, dalam satu buah terdapat 5-7 biji Hutapea, 1994. Klasifikasi tanaman Manggis yaitu Kingdom :Plantae Divisi :Spermatophyte Sub-divisi :Angiospermae Kelas :Dicotyledoneae Ordo :Guttiferanales Family :Guttiferae Genus :Garcinia Spesies :Garcinia mangostana L. Manggis berasal dari hutan tropis dikawasan Asia tenggara, yaitu dari Kalimantan Timur di Indonesia atau semenanjung Malaya. Dari Asia Tenggara, menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai, dan Australis Utara Arsana, 2014.

2.3 Kandungan Kimia Kulit Manggis

Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional pada saat ini terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapan dari sebagian besar masyarakat bahwa penggunaan tanaman obat tradisonal tidak menimbulkan efek samping. Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk obat adalah kulit manggis Garcinia mangostana L. dikenal sebagai “The Queen of Tropical Fruit” karena keistimewaan dan berbagai khasiat yang dimiliki. Selain sebagai antiluka, ekstrak kulit buah Universitas Sumatera Utara manggis memiliki berbagai aktivitas seperti antioksidan, antitumor, antialergi, antiinflamasi, antibakteri, serta antiviru, pengobatan diare dan disentri Chaverri et al. 2008. Manggis merupakan salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Tanaman manggis berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan Indonesia dan Malaysia. Salah satu kandungan kimia kulit manggis adalah xanthone Oktaviani, 2013. Menurut Clarinta 2014, bahwa ekstrak kulit manggis mampu memberikan efek protektif terhadap hepar yang diinduksi oleh rifampisin yaitu pengiduksi enzim sitokrom P 450 yang mengakibatkan proses inflamasi dan mekanisme stress oksidatif yang menghasilkan radikal bebas. Menurut Ruslami 2010 menyatakan bahwa immunomodulator adalah senyawa yang dapat menormalkan atau mengoptimalkan kerja sistem imun sehingga komponen dalam darah stabil, dan menurut Fauziah dkk. 2013, menyatakan bahwa kelebihan senyawa xanthone pada kulit buah manggis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tingkat depresi dan menstabilkan fungsi jaringan dalam tubuh. Senyawa xanthone berperan dalam mempercepat pembentukan eritrosit dalam darah yang berhubungan dengan proses hematopoetik. Menurut Handoko 2005, flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Flavonoid diduga berpengaruh dalam menghambat kerusakan hepar dengan cara mengikat radikal bebas sehingga dampaknya terhadap hepar berkurang. Menurut Alviventiasari 2012 bahwa asam askorbat yang lebih dikenal dengan vitamin C dapat meningkatkan jumlah eritrosit melalui aktivasi enzim katalase. Asam askorbat atau vitamin C memiliki peran yang sangat penting sebagai koenzim dan pendonor elektron di dalam reaksi organik enzimatik dioksigenase seperti hidroksilasi disamping hal-hal tersebut ternyata kulit manggis juga mengandung banyak antioksidan yang tinggi dengan aktivitas yang kuat, selain itu juga disebutkan bahwa manggis memiliki kandungan berbagai jenis vitamin yang penting bagi tubuh seperti Besi, Serat, Kalsium, Vitamin C, Kalium, Vitamin B2, Protein, tannin, Fosforus, Natrium, Vitamin B1, Niasin. Buah manggis dengan anti oksidannya yang terdapat pada kulitnya dikenal sebagai anti oksidan yang efektif, karena mengandung senyawa biologi xanthon Sitiatava, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.4 Karakteristik Darah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 13

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 4

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 6

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

0 0 14

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

0 1 5