Konsep Nilai dalam DEA Nilai manajerial DEA

commit to user 43 pengamatan, dimana mereka menggunakan jenis input dan output yang sama. Penerapan metode DEA diasumsikan dapat mengatasi keterbatasan yang dimilki oleh regresi berganda atau analisis rasio parsial. Analisis regresi dapat menunjukan elastisitas penggunaan input terhadap output yang dihasilkan dalam suatu sektor ekonomi. Sektor ekonomi dapat dinilai efisien apabila nilai output yang dihasilkan secara riil lebih tinggi dari nilai output yang dihasilkan dalam estimasi. Sejalan dengan analisis rasio, analisis regresi juga memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menganalisis kondisi pada saat terdapat banyak input dan output. Di sisi lain, analisis non parametrik salah satunya DEA dapat mengeliminir kendala yang dihadapi oleh analisis parametrik untuk menganalisis efisiensi tingkat input terhadap nilai tambah output PAU UGM, 2000; hal 1 :

1. Konsep Nilai dalam DEA

Dea menentukan ukuran untuk input dan output unit ekonomi yang nilainya tidak negative dan setiap unit ekonomi harus dapat memakai ukuran yang sama untuk evaluasi rasionya total output tertimbang total input tertimbang ≤ 1. Teori DEA memiliki beberapa konsep nilai yang digunakan sebagai dasar proses manajerial PAU UGM, 2000; hal 2 yaitu : a Nilai rasio efisiensi bersifat relatif, berarti DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap unit ekonomi yang relatif commit to user 44 terhadap sampel unit lain. Hal ini dapat digunakan untuk melihat unit ekonomi yang membutuhkan perbaikan manajerial. b DEA menunjukan unit ekonomi yang memiliki efisiensi sempurna dengan nilai 100 dan yang kurang efisien dengan nilai 100. Di samping itu terdapat angka multiplier yang digunakan sebagai dasar perbaikan manajerial. c Dea menyajikan matriks efisiensi silan yang dapat menunjukan unit ekonomi efisien dengan input berbeda dan menghasilkan output berbeda dengan unit ekonomi lain .

2. Nilai manajerial DEA

DEA memiliki beberapa nilai manajerial, antara lain : a DEA menghasilkan efisiensi untuk setiap UKE, relative terhadap UKE yang lain dalam sampel. Angka efisien ini memungkinkan seorang analisis untuk mengenali UKE yang paling membutuhkan perhatian dan merencanakan tindakan perbaikan bagi UKE yang tidakkurang efisien. b Jika suatu UKE kurang efisien efisiensi 100, DEA menunjukan sejumlah UKE yang memiliki efisiensi sempurna efficiency reference set, efisiensi = 100 dan seperangkat angka pengganda multipliers yang dapat digunakan oleh manajer untuk menyusun strategi perbaikan, informasi tersebut memungkinkan seorang analisis membuat UKE hipotesis yang menggunakan input yang commit to user 45 lebih sedikit dan menghasilkan output paling tidak sama atau lebih banyak dibandingkan UKE yang tidak efisien, sehingga UKE hipotesis tersebut akan memiliki efisiensi yang sempurna jika menggunakan bobot input dan bobot output dari UKE yang tidak efisien. Pendekatan tersebut memberi arah strategi bagi manajer untuk meningkatkan efisiensi suatu UKE yang tidak efisien melalui pengenalan terhadap input yang terlalu banyak digunakan serta output yang produksinya terlalu rendah sehingga seorang manajer tidak hanya mengetahui UKE yang tidak efisien tetapi ia juga mengetahui berapa tingkat input dan output yang harus disesuaikan agar dapat memiliki efisiensi yang tinggi. c DEA menyediakan matrik efsiensi silang. Efisiensi silang UKE A terhadap UKE B merupakan rasio dari output tertimbang dibagi input tertimbang yang dihitung dengan menggunakan tingkat input dan output UKE A dan bobot input dan output B. analisis efisiensi silang dapat membantu seorang manajer untuk mengenali UKE yang efisien tapi menggunakan kombinasi input dan menghasilkan kombinasi output yang sangat berbeda dengan UKE yang lain. UKE tersebut sebagai maverick menyimpang, unik.

3. Kelebihan dan keterbatasan DEA