Ekonomi pertanian Ekonomi Pertanian Dan Ekonomi Peternakan

commit to user 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekonomi Pertanian Dan Ekonomi Peternakan

1. Ekonomi pertanian

Pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Pemanfaatan sumberdaya yang efisien pada tahap-tahap awal proses pembangunan menciptakan surplus ekonomi melalui sediaan tenaga kerja dan formasi kapital yang selanjutnya dapat digunakan untuk membangun sektor industri. Pertanian atau usaha tani hakekatnya merupakan proses produksi di mana input alamiah berupa lahan dan unsur hara yang terkandung di dalamnya, sinar matahari serta faktor klimatologis suhu, kelembaban udara, curah hujan, topografi dan sebagainya berinteraksi melalui proses tumbuh kembang tanaman dan ternak untuk menghasilkan output primer yaitu bahan pangan dan serat alam Tatiek Koerniawati, 1993; 5. Ada beberapa jenis pertanian berdasarkan perkembangannya yaitu: a. Pertanian ekstraktif, yaitu pertanian yang dilakukan dengan hanya mengambil atau mengumpulkan hasil alam tanpa upaya reproduksi. Pertanian semacam ini meliputi sektor perikanan dan ekstraksi hasil hutan. commit to user 11 b. Jenis pertanian kedua adalah pertanian generatif yaitu corak pertanian yang memerlukan usaha pembibitan atau pembenihan, pengolahan, pemeliharaan dan tindakan agronomis lainnya. Pertanian juga merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk Indonesia yang merupakan Negara agraris.Pertanian berhubungan dengan usaha pemanfaatan tanah untuk menanam tanaman atau pohon – pohonan. Ilmu pertanian merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang pertanian baik mengenai subsektor tanaman pangan dan holtikultura, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, maupun subsektor perikanan Moehar Daniel, 2000 : 14. Pertanian dibagi menjadi dua yaitu pertanian dalam arti sempit dan pertanian dalam arti luas.Pertanian dalam arti sempit dapat dikatakan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga dimana produksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija jagung, kacang – kacangan dan umbi – umbian, tanaman sayuran dan buah – buahan.Pada umumnya sebagian hasil pertanian rakyat adalah untuk dikonsumsi keluarga. Adapun petanian dalam arti luas adalah banyak sekali macamnya, yaitu 1 pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit, 2 perkebunan, termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar, 3 kehutanan, 4 peternakan, 5 perkebunan baik perikanan darat maupun perikanan laut Mubyarto, 1994; 16 a. Pengertian usaha tani Beberapa definisi usaha tani adalah sebagai berikut : commit to user 12 1 Menurut Mubyarto, usaha tani dapat didefinisikan sebagi himpunan dari sumber – sumber alam yang terdapat ditempat itu, yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tumbuhan, tanah dan air, perbaikan – perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan – bangunan yang didirikan diatas tanah tersebut Mubyarto,1994; 66. 2 Menurut Musher dalam Mubyarto 1994 ;66, usaha tani merupakan suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi dimana pertanian diselenggarakan oleh seseorang petani tertentu apakah dia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. Usaha tani berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Mubyarto, 1994 :18. 1 Usaha tani keluarga family farm yang mempunyai tujuan utama untuk memperoleh pendapatan keluarga yang terbesar. Usaha tani ini pada umumnya diusahakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan subsisten petani dan keluarganya. Secara ekonomis dapat dikatakan bahwa hasil produksinya sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi keluarga dan faktor produksi atau modal yang digunakan sebagian besar berasal dari dalam usahanya sendiri. 2 Usaha tani komersial, yaitu tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya. Secara ekonomis usaha commit to user 13 tani komersial ini menggunakan modal yang besar, buruh upahan dan peralatan yang bermesin. Usaha tani yang baik adalah usaha tani yang produktif dan efisien. Usaha tani produktif berarti usaha tani itu produktivitasnya tinggi.Pengertian produktivitas ini, secara teknis merupakan perkalian antara efisien dan kapasitas. Efisien mengukur banyaknya output yang diperoleh dari suatu input. Sementara kapasitas menggambarkan kemampuan yang dapat memberikan hasil produksi bruto yang sebesar – besarnya pada tekhnologi tertentu.

2. Ekonomi peternakan