commit to user
D. Hasil Pembahasan Analisis Data
1. Hipotesis Pertama
H
0A
: Tidak ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan model pembelajaran konvensional ceramah terhadap
kemampuan kognitif Fisika siswa. H
1A
: Ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan model pembelajaran konvensional ceramah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
Dari hasil perhitungan diperoleh harga statistik uji F
a
= 4,753, sedangkan F
tabel
= 3,972, sehingga, sehingga F
a
F
tabel
. Hal ini berarti H
0A
ditolak atau ada perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan model pembelajaran konvensional ceramah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Dimana dalam penelitian diperoleh kemampuan kognitif
Fisika siswa yang dikenai metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik bila dibandingkan dengan kemampuan kognitif siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan Optika Geometri. Hal tersebut dapat disebabkan karena pembelajaran dengan metode
Jigsaw siswa terlibat langsung secara aktif dalam proses belajar mengajar,
sehingga siswa mempunyai ketertarikan tersendiri dalam mengikuti dan mempelajari materi pada pokok bahasan Optika Geometri ini. Disamping itu,
kegiatan belajar dengan menggunakan metode Jigsaw merupakan suatu hal yang baru sehingga siswa merasa tertarik dan lebih bersemangat dalam mengikuti
kegiatan belajar. Hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh pada penerimaan siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.
2. Hipotesis Kedua
H
0B
: Tidak ada perbedaan pengaruh minat belajar siswa kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika.
H
1B
: Ada perbedaan pengaruh minat belajar siswa kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika.
Dari hasil perhitungan diperoleh harga statistik uji F
b
= 6,420, sedangkan F
tabel
= 3,122, sehingga, sehingga F
b
F
tabel
. Hal ini berarti H
0B
ditolak atau ada
commit to user
pengaruh minat belajar siswa kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Hal ini berarti bahwa tidak semua
kategori minat belajar siswa memberikan rataan yang sama terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa. Dalam hal ini adalah terdapat perbedaan kemampuan
kognitif yang diperoleh antara siswa yang memiliki minat belajar tinggi, sedang, dan rendah.
Namun, dari data induk didapatkan bahwa ada beberapa siswa dengan minat belajar tinggi yang mendapat kemampuan kognitif kurang maksimal atau
sebaliknya, siswa yang mempunyai minat belajar rendah mendapatkan kemampuan kognitif yang cukup tinggi. Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena
adanya faktor lain di luar minat belajar siswa yang mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Namun demikian, secara umum dapat dilihat adanya pengaruh dari
minat belajar siswa terhadap kemampuan kognitif yang dicapai.
3. Hipotesis Ketiga