commit to user
1 Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya 2
Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari 3
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat 4
Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam 6
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7 Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Depdiknas,
2006:377 Berdasarkan kedua kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Fisika memiliki fungsi dan tujuan yang sangat penting bagi siswa di SMA. Diharapkan dengan belajar Fisika, siswa akan memperoleh kemampuan-
kemampuan dalam menerapkan konsep Fisika dalam menjelaskan fenomena yang terjadi di alam, memiliki sikap ilmiah, serta memiliki dasar yang kuat untuk
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi dalam bidang eksakta
6. Kemampuan Kognitif
Dalam belajar terdapat tiga ranah atau kemampuan yang menjadi sasaran. Kemampuan tersebut adalah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kemampuan kognitif memiliki orientasi pada kemampuan siswa dalam berpikir. Kemampuan ini meliputi kemampuan intelektual dari yang lebih sederhana, yaitu
mengingat hingga kemampuan untuk memecahkan suatu masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur
yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut, dengan tingkatan kemampuannya dari rendah ke tinggi yaitu pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisa, sintesia dan evaluasi. Tingkatan-tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
commit to user
a. Tingkat Pengetahuan
Tujuan instruksional pada tingkat ini menuntut siswa untuk mengingat informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya : fakta, terminologi,
rumus, strategi pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Tingkat Pemahaman
Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam
hal ini siswa diharapkan menerjemahkannya atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
c. Tingkat penerapan
Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan
berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tingkat Analisis
Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan , dan membedakan komponen-komponen atau elemen-elemen suatu fakta, konsep
pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap kemampuan tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. Dalam hal ini
siswa diharapkan menunjukkan hubungan diantara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur
yang telah dipelajari.
e. Tingkat Sintesis
Sintesis disini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengkaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
f. Tingkat Evaluasi
Evaluasi merupakan tingkat tertinggi, yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode,
produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu. Jadi evaluasi disini lebih condong ke bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi.
Martinis Yamin, 2005 : 28 Dari kutipan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kemampuan
kognitif merupakan subtaksonomi yang mengungkapkan kegiatan mental yang berawal dari tingkat pengetahuan hingga tingkat evaluasi yang merupakan tingkat
tertinggi dalam ranah kognitif. Kemampuan kognitif meliputi enam tingkat dengan aspek belajar yang berbeda-beda.
7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw