Lup Materi Optik Geometris di SMA

commit to user b. Memfokuskan Kamera Memfokuskan kamera bertujuan untuk mendapatkan bayangan yang jelas, sehingga gambar foto yang dihasilkan jelas dan tajam. Fokus kamera diatur dengan menggerakkan lensa atau mengubah kedudukan lensa ke benda, sesuai dengan jarak benda yang akan difoto. Pada kamera sederhana untuk mengubah jarak lensa ke benda, pemakai harus berjalan mendekati atau menjauhi benda sampai didapatkan bayangan yang jelas. Hal ini berbeda dengan lensa modern untuk mendapatkan bayangan yang jelas cukup dengan memutar cincin pengatur lensa, seperti tampak pada Gambar. Gambar 2.36 Seorang Wanita sedang Memfokuskan Lensa Kamera Agar Bayangan Tepat Jatuh pada Film dengan Cara Memutar Cincin Pengaturnya Gambar 2.37 Bentuk Ukuran Celah Diafragma Sebuah Kamera

b. Lup

Tentu kalian telah mengenal lup. Dengan menggunakan lup, batang korek api dapat dinyalakan, kertas dapat dibakar, dan benda-benda kecil tampak besar. Pernahkah terbayangkan dalam pikiran kalian cara tukang arloji memperbaiki arloji yang rusak? Bagaimana mengamati onderdil-onderdil arloji yang kecil-kecil? la menggunakan alat bantu berupa lup. commit to user Lup merupakan alat optik yang menggu nakan sebuah lensa cembung. Jika benda objek diletakkan pada jarak antara titik fokus dengan pusat kelengkungan s f, akan terbentuk bayangan benda yang bersifat maya, tegak, dan lebih besar ukurannya. Lup dapat berguna untuk mengamati benda-benda kecil agar tampak besar dan jelas. Lup juga bias memperlihatkan sisik sayap kupu-kupu morfo yang memiliki tujuh daun yang terpisah. Pengamatan dengan menggunakan lup dapat dilakukan dengan mata berakomodasi dan mata tidak berakomodasi. 1. Mata Berakomodasi Maksimum Untuk mata yang menggunakan lup dengan berakomodasi maksimum, sifat bayangannya adalah maya, tegak, lebih besar, dan terletak pada titik dekat mata. Sehingga s = s n , dengan syarat benda yang diamati harus diletakkan pada jarak kurang dari jarak titik api lup s f. Perbesaran anguler adalah perbandingan antara sudut penglihatan dengan menggunakan alat optik dan sudut penglihatan tanpa menggunakan alat optik α. Perbesaran anguler pada lup dirumuskan: .......................................................2.27 = sudut penglihatan dengan menggunakan alat optik α= sudut penglihatan tanpa menggunakan alat optik Oleh karena sudut-sudutnya kecil, dapat ditulis: Dari persamaan lensa, diperoleh: .......................................................2.28 commit to user Dari persamaan diperoleh: .......................................................2.29 Hal itu terjadi apabila bayangan yang dibentuk lup terletak pada jarak x di depan mata, maka mata berakomodasi pada jarak x. Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak x dirumuskan: .......................................................2.30 Gambar 2.38 Skema Pembentukan Bayangan pada Saat Mata Berakomodasi 2. Mata Tidak Berakomodasi Untuk mata yang tidak berakomodasi, bayangan yang ditimbulkan oleh lup harus terletak di jauh tak terhingga, benda yang diamati harus diletakkan di titik fokus lup tersebut s = f. Perhatikan gambar. Karena sudut α dan kecil, maka perbesaran anguler yang terjadi adalah: Jadi, rumus perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi ditulis dengan persamaan berikut: .......................................................2.31 Keterangan: = perbesaran anguler commit to user s n = titik dekat mata f = jarak fokus lensa lup Gambar 2.39 Skema Pembentukan Bayangan pada Lup Dengan Mata Tidak Berakomodasi

c. Mikroskop

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN POSTER DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ABUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 21 91

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 REMBANG, PURBALINGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

0 16 229

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN.

0 0 34

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT

0 2 212

Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 11 158

Minat belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran kooperatif jigsaw tipe I pada topic trigonometri kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Depok tahun ajaran 20162017

0 17 281