Besar Bebit yang di Distribusikan

2.7.1 Besar Bebit yang di Distribusikan

Besar debit yang didistribusikan disetiap saluran tergantung dari jumlah kebutuhan air pada petak sawah dan diperbesar atau ditambah untuk menutupi kehilanga air pada setiap tingkat saluran didaerah irigasi yang bersangkutan hingga ke pengambilan pada waduk atau sungai Standar Perencanaan Irigasi KP-01 Direktorat Irigasi 1986. Menurut Soetodjo, 1974, untuk menghitung besarnya debit air yang akan di distribusikan pada setiap saluranjika system pemberian airnya secara giliran bebas, tidak beraturan golongan, maka digunakan rumus sebagai berikut: Qo = t . a . A ………………………………………………………….2.17 Q = 1,1 . Qo ………………………………………………………….2.18 Q = 1,2 . Qo ………………………………………………………….2.19 Dimana : Qo = debit di saluran ltrdtk Q = debit di saluran primer atau sekunder ltrdtk Q = debit di saluran tersier ltrdtk t = koefisien tegal a = Kebutuhan air normal ltrdtkHa A = Luas yang diairi Ha Kebutuhan air normal adalah kebutuhan air dengan koefisien reduksi sama dengan 1 untuk daerah pengairan seluas 140 Ha, dimana dapat terjadi giliran bebas. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan air pada waktu rendaman penuh untuk daerah Universitas Sumatera Utara yang kecil dan dapat dikerjakan dalam waktu 14 hari. Besarnya kebutuhan normal sebagai pendekatan adalah 90 dari kebutuhan dasar. Jadi kebutuhan air normal adlah sebagai berikut : a = 0,90 . k…………...…………………………….…………………………….2.20 Dimana : k = kebutuhan dasar ltrdtkHa Universitas Sumatera Utara Tabel 2.10 Koefisien Lengkung Kapasitas “TEGAL” t untuk Tiap Luas Daerah yang Diairi Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien Luas A Koefisien ha t ha t ha t ha t ha t ha t ha t ha t 3 30 1,69 60 1,33 90 1,145 120 1,045 150 0,985 180 0,95 210 0,93 1 2,9 1 1,67 1 1,32 1 1,14 1 1,04 1 0,98 1 0,95 20 0,925 2 2,8 2 1,655 2 1,315 2 1,14 2 1,04 2 0,98 2 0,95 30 0,92 3 2,72 3 1,64 3 1,31 3 1,3 3 1,04 3 0,98 3 0,95 40 0,917 4 2,66 4 1,62 4 1,3 4 1,13 4 1,035 4 0,98 4 0,945 50 0,91 5 2,605 5 1,6 5 1,29 5 1,125 5 1,03 5 0,98 5 0,945 60 0,908 6 2,55 6 1,59 6 1,285 6 1,12 6 1,03 6 0,975 6 0,945 70 0,903 7 2,5 7 1,57 7 1,28 7 1,115 7 1,025 7 0,975 7 0,945 80 0,9 8 2,44 8 1,56 8 1,27 8 1,11 8 1,025 8 0,97 8 0,945 90 0,895 9 2,38 9 1,55 9 1,265 9 1,11 9 1,02 9 0,97 9 0,94 300 0,89 10 2,33 40 1,53 70 1,255 100 1,105 130 1,02 160 0,97 190 0,94 20 0,885 1 2,27 1 1,52 1 1,25 1 1,1 1 1,02 1 0,97 1 0,94 40 0,875 2 2,22 2 1,505 2 1,245 2 1,1 2 1,02 2 0,97 2 0,94 60 0,867 3 2,175 3 1,495 3 1,235 3 1,095 3 1,015 3 0,97 3 0,94 80 0,86 4 2,135 4 1,485 4 1,23 4 1,09 4 1,01 4 0,965 4 0,94 400 0,853 5 2,095 5 1,47 5 1,225 5 1,09 5 1,01 5 0,965 5 0,94 20 0,845 6 2,06 6 1,46 6 1,22 6 1,085 6 1,01 6 0,965 6 0,94 40 0,837 7 2,02 7 1,45 7 1,215 7 1,08 7 1,01 7 0,965 7 0,94 60 0,835 8 1,99 8 1,44 8 1,21 8 1,08 8 1,005 8 0,965 8 0,94 80 0,83 9 1,96 9 1,43 9 1,2 9 1,075 9 1,005 9 0,96 9 0,94 500 0,83 20 1,93 50 1,42 80 1,195 110 1,07 140 1 170 0,96 200 0,937 20 0,827 1 1,9 1 1,41 1 1,19 1 107 1 1 1 0,96 1 0,935 40 0,825 2 1,87 2 1,4 2 1,185 2 1,065 2 1 2 0,96 2 0,935 60 0,82 3 1,84 3 1,39 3 1,18 3 1,06 3 1 3 0,96 3 0,935 80 0,82 4 1,82 4 1,38 4 1,175 4 1,06 4 0,995 4 0,955 4 0,935 600 0,815 5 1,8 5 1,375 5 1,17 5 1,055 5 0,995 5 0,955 5 0,93 6 1,775 6 1,365 6 1,165 6 1,055 6 0,99 6 0,955 6 0,93 700 0,8 7 1,75 7 1,36 7 1,16 7 1,055 7 0,99 7 0,95 7 0,93 8 1,73 8 1,35 8 1,155 8 1,05 8 0,99 8 0,95 8 0,93 9 1,71 9 1,34 9 1,15 9 1,045 9 0,985 9 0,95 9 0,93 709,65 0,8 Sumber:DirektoratIrigasi,PedomandanKriteriaPerencanaanTeknikIrigasi,VolumeIV,1980,Jakart Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pengambilan Data

Tahap pengambilan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan sesuai degan jenis dan kebutuhan data-data tersebut, secara terperincidua tahapan tersebut meliputi : a. Pengambilan data primer b. Pengambilan data sekunder

3.1.1 Pengambilan Data Primer

Pada penelitian ini data primer atau data lapangan di kumpulkan dari dinas-dinas terkait seperti, BWSS II Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Dinas PU Pengairan Sumut, Konsultan Perencana dan pengawasan MFC-2, stasiun – stasiun pencatat curah hujan Patumbak, Tanjung Morawa, Aek Pancur dan stasiun yang memiliki data klimatologi Stasiun Sampali dan juga melalui kuesioner kepada Pak Parjono petugas Bendung Karet Bandar Sidoras beserta penduduk sekitar lokasi bendung karet ditambah buku-buku yang terkait tentang materi dari tugas akhir yang terangkum dalam pengerjaan tugas akhir ini. Sehingga data–data inilah sebagai acuan dan patokan penulis dalam penulisan ini. Adapun beberapa data primer yang diperlukan adalah : a. Data Hidrologi b. Data topografi, dan c. Data geologi teknik jika ada Universitas Sumatera Utara