2.3 Kerangka Konseptual
Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank, mengakibatkan
menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk menciptakan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap bank, tidak hanya
menjadi tanggung jawab industri perbankan, akan tetapi menjadi tanggung jawab pemerintah dengan lembaga-lembaga terkait. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat terhadap bank merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjaga kontinuitas usaha bank, menciptakan dan menjaga kestabilan moneter
disatu pihak dan stabilitas ekonomi di lain pihak. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, termasuk
Bank Pembangunan Daerah BPD, maka perusahaan harus mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja laborbased business menuju bisnis
berdasarkan pengetahuan knowledge based business. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset aset
pengetahuan tersebut adalah Intellectual Capital IC. Intellectual capital seringkali menjadi faktor penentu utama perolehan laba suatu perusahaan dan
dianggap sebagai suatu kekuatan dalam mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Menurut Pulic 1998 dalam Ulum, 2009:87, tujuan utama dalam ekonomi
yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added. Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang
physical capital yaitu dana-dana keuangan dan intellectual potential
Universitas Sumatera Utara
direpresentasikan oleh karyawan dengan segala potensi dan kemapuan yang melekat pada mereka yang secara efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan.
Variabel independen intellectual capital IC diukur secara agregat dengan menggunakan VAIC
TM
. Adapun komponen VAIC
TM
meliputi value added capital employee VACA, yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan,
value added human capital VAHU, yaitu kalkulasi dari kemampuan SDM perusahaan, dan structural capital value added STVA, yaitu kalkulasi untuk
kemampuan organisasi dalam perusahaan. Dalam penelitian ini, menggunakan variabel kontrol yang digunakan sama dengan penelitian Firer and Williams
2003, yaitu menggunakan variabel umur perusahaan dan leverage yang menggunakan debt ratio.
Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan atau keadaan secara utuh atas
keuangan perusahaan selama periodekurun waktu tertentu. Sebagian besar dari hasil–hasil penelitian, seperti penelitian Tan et al. 2007 dan Chen et al. 2005
menunjukkan bahwa Modal Intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya
intelektualnya diyakini mampu menciptakan value added serta mampu menciptakan competitive advantage dengan melakukan inovasi, penelitian dan
pengembangan yang akan bermuara terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan penelitian Kuryanto dan Syafruddin 2008 menunjukkan
hasil tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Variabel kinerja keuangan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Ulum et al. 2008 dan Solikhah et al. 2010 yaitu
menggunakan rasio return on assets ROA, return on equity ROE dan assets turn over ATO. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang
dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar 2.1
Sumber: Firer and Williams 2003, Ulum et al. 2009 data diolah
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kinerja Intellectual
Capital VAIC
TM
Financial Performance
VACA
VAHU
STVA
Control Variabel SIZE
DEBT RATIO ROA
ROE
ATO
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis