Kesimpulan KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

88

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian dan analisa data dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan santri menuju kemandirian dengan metode daurah kebudayaan melalui pelatihan kewirausahaan di pondok pesantren Al-Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewu dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pemberdayaan santri di pondok pesantren Al-Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewumerupakan upaya untuk mendorong, memotovasi, serta meningkatkan kemampuan dan potensi santridengan memberikan pelatihan- pelatihan kepada para santri sehingga out put dari pondok pesantren dapat mengikuti pengembangan zaman. Di Pondok pesantren Pesantren Al- Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewu, terdapat beberapa pelatihan diataranya adalah pelatihan kepemimpinan, pelatihan keahlian dan pelatihan kewirausahaan yang semuanya yang dapat diikuti oleh para santri. 2. Kemandirian santri adalah kemampuan santri untuk mengontrol tingkah lakunya dan menyelesaikan masalah secara bebas, bertanggungjawab percaya diri dan penuh inisiatif serta memperkecil ketergantungannya pada orang lain. Kemandirian santri dilihat dari kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah secara bebas dan tanggung jawab di Pondok Pesantren Al- Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewu ini menjadi tolok ukur kedewasaan 89 santri dalam menghadapi masalah untuk sebagai bekal mereka hidup di masyarakat kelak. Santri di pondok pesantren Al-Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewudituntut untuk membiasakan diri dalam mengelola keuangannya sendiri, mengelolawaktu yang efektif untuk mereka sendiri, membiasakan diri mereka untuk menyelesaikan masalah mereka secara mandiri, bahkan dalam kegiatan-kegiatan untuk kepentingan mereka sendiri, seperti mencuci pakaian, alat makan, menyetrika, membersihkan kamar tidur mereka sendiri di tanamkan pada mereka santri. 3. Implementasi metode daurah kebudayaan menuju kemandirian di pondok pesantren Al-Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewu adalah dengan menambahkan metode yang tepat dalam pembelajarannya yaitu metode daurah kebudayaan. Metode daurah kebudayaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membangun personal, agar memiliki kekuatan mental dan spiritual, berpikir terbuka moderat, serta dapat mengembangkan rasa dan cipta dalam dirinya, sesuai norma dan kaidah yang berlaku. Bentuk kegiatan yang dilakukan pondok pesantren dalam melakukan pemberdayaan santri menuju kemandirian dengan metode daurah kebudayaan ini adalah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para santri melalui unit usaha yang dikelola oleh pondok pesantren bersama para santri. Kemandirian santri tidak hanya dilihat dari santri dapat mencuci pakaian, alat makan, menyetrika, membersihkan kamar tidur mereka sendiri, Akan tetapi juga kemandirian financial. Seperti usaha santri dengan memberi les privat mengaji dan 90 mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan sebagai bentuk dari metode daurah kebudayaan di pondok pesantren Al-Muawwanah Pajaresuk Kab. Pringsewu. Hal ini lebih menunjukan tingkat kedewasaan santri.Yang menandakan sudah tidak berfikir manja atau kanak-kanak lagi karena sudah tidak menjagakanberpangku tangan pada orang tuanya.

B. Saran