Leni Mulyani, 2013 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Audio Visual Dalam Pembelajaran Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Buku catatan, yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.
b. Lembar panduan observasi dan wawancara dipergunakan untuk membantu
peneliti dalam melakukan wawancara dan mengamati proses bagaimana seorang guru sejarah mengajar di kelas.
c. Alat kamera digital dan perekam suara yang digunakan untuk mengambil
gambar dalam proses belajar mengajar, waancara dan suasana sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam sebuah penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
sumber, dan cara. Dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah natural setting, pada laboratorium, di rumah berbagai responden,
pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka menggunakan sumber primer yaitu sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder yaitu sumber yang tidak memberikan data kepada pengumpul data secara langsung, namun
misalnya melalui orang lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara maka dapat dilakukan dengan observasi pengamatan, interview
wawancara, kuesioner angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
kondisi yang alamiah, sumber data primer, diambil dari responden penelitian yaitu guru sejarah, siswa, kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah bidang
Leni Mulyani, 2013 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Audio Visual Dalam Pembelajaran Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kurikulum. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen resmi maupun tidak resmi yang berhubungan dengan materi penelitian yang
mendukung dan Rossman dalam Sugiyono 2005:63 menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by qualitative researchers for
gathering information are, participation in the setting, direct observation, indepth interviewing, document review
”. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian kualitatif data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan
untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1.
Studi Pustaka Dalam metode ini, penulis melakukan upaya mencari dan mengumpulkan
berbagai teori dari berbagai literatur yang berkenaan dengan fokus masalah penelitian.
2. Observasi
Observasi dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu ketika dilakukan studi pendahuluan untuk melihat secara langsung kondisi objek lokasi penelitian,
observasi terhadap proses pembelajaran sejarah menggunakan media audio visual sebanyak dua kali degan untuk mengamati proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sejarah dan siswa, di antaranya : a.
Mengamati secara langsung proses pembelajaran yang dilakukan di kelas mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti sampai kegiatan penutup
pembelajaran. Pengamatan difokuskan terhadap bagaimana proses pembelajaran sejarah dengan media audio visual dapat mengembangkan
Leni Mulyani, 2013 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Audio Visual Dalam Pembelajaran Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dalam hal ini observasi tertuju pada guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Mengamati kemampuan berpikir kritis peserta didik selama proses
pembelajaran. Apakah dengan penggunaan media audio visual kemampuan berpikir kritis peserta didik berkembang.
c. Mengamati ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang
pengembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik, khususnya ketersediaan media audio visual di objek penelitian. Selain itu juga
mengamati kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut secara baik dalam proses pembelajaran.
3. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, tujuan digunakan teknik wawancara
adalah sebagai berikut. a.
Untuk memperoleh data-data mengenai pemahaman, tanggapan dan pandangan guru mengenai proses pembelajaran sejarah, penggunaan media
audio visual dan pengembangan berfikir kritis dalam pembelajaran sejarah. b.
Untuk menggali pemahaman, tanggapan dan pandangan siswa terhadap proses pembelajaran sejarah, penggunaan media audio visual serta
pengembangan berfikir kritis. Semua itu untuk memperoleh data-data penelitian yang diperlukan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan.
Leni Mulyani, 2013 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Audio Visual Dalam Pembelajaran Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Agar wawancara dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan maka disusun pedoman wawancara terlebih dahulu, baik wawancara dengan guru
sejarah maupun siswa. Panduan wawancara yang telah dipersiapkan dan bersifat terbuka dengan maksud dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan
data yang diperlukan. Wawancara bersifat “open ended” artinya peneliti
memberikan kebebasan diri dan mendorongnya untuk bebicara secara luas dan mendalam. Wawancara yang dilakukan kepada informan yang benar-benar
dapat memberikan keterangan tentang persoalan dan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Pedoman wawancara
dalam penelitian ini terlampir dalam lampiran penelitian. 4.
Dokumentasi Teknik Dokumentasi yaitu dengan menelusuri dan menemukan informasi
tentang pola prosedur pengadministrasian dan perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Dengan demikian teknik ini berusaha mempelajari dokumen-
dokumen yang terkait dengan masalah penelitian dalam hal dokumen tertulis sebagai acuan guru dalam proses pembelajaran, meliputi perangkat kurikulum
dan perangkat pembelajaran dibuat oleh guru. Penggunaan teknik dokumentasi dalam penelitian ini didasarkan pada alasan sebagai berikut:
a. Dokumen kurikulum dan pembelajaran merupakan dokumen penting yang
dapat mengungkap tujuan dan rencana guru dalam mengimplementasikan proses pembelajaran.
b. Dokumen merupakan data yang mudah diperoleh di sekolah dan kaya akan
informasi yang hendak dicari peneliti.
Leni Mulyani, 2013 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Audio Visual Dalam Pembelajaran Sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Dokumen merupakan sumber resmi yang menggambarkan kenyataan
formal dari sebuah sekolah, guru atau proses pembelajaran. d.
Merupakan informasi yang baik, baik dalam pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun dapat dianalisis ulang tanpa melalui
perubahan di dalamnya.
F. Tahapan Penelitian