2. Pendekatan masalah
Kajian penelitian ini adalah kajian berdasarkan tema
Tematik
, maka dalam penelitian ini menggunakan metode tafsir dengan langkah
mau
dhu’i
.
Langkah maudhu’i
adalah mengkaji Al- Qur’an dengan cara
mengumpulkan ayat-ayat Al- Qur’an yang mempunyai maksud yang sama
dalam Arti yang sama-sama membicarakan satu tofik masalah dan menyusunnya berdasarkan kronologi serta sebab turunya Ayat-ayat
tersebut.
27
M Quraish Shihab dalam bukunya
kaidah tafsir
mengemukakan langkah yang harus ditempuh dalam penggunaan metode tafsir dengan
langkah maudhu’i yaitu:
28
a. Menetapkan judul yang akan dibahas topik atau tema
b. Melacak dan menghimpun masalah yang akan dibahas tersebut dengan
mengumpulkan ayat yang berkaitan dengan pembahasan dengan menggunakan kamus Al-
Qur’an . c.
Mempelajari ayat demi ayat yang berbicara tentang tema yang dipilih sambil memperhatikan sebab an-Nuzul-nya.
d.
Menyusun runtutan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan ayat-ayat sesuai dengan masa turunnya dan sesuai dengan priode
Makkah dan Madinah.
Khususnya jika berkaitan dengan hokum atau kronologi
27
Abdul Hayy al-Farmawi ,Al-Bidayah Fi Tafsir Maudhu’i, dirasah Manhajiah
Maudhu’iyah, penj, surya A. Jamrah, Metode Tafsir Maudhu’i Suatu Pengantar,Jakarta:Raja Grafindo persada,1996,Edisi 1,cet ke-2,h.35
28
M.Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, Tangerang:Lentera hati,2013,h.389
kejadiannya jiga berkaitan dengan kisah, sehingga tergambar peristiwa dari awal sampai akhir.
e.
Memahami korelasi
Munasabah
tentang pembahasan didalam masing-masing ayat Al-
Qur’an .
f.
Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna,sistematis dan utuh.
g.
Melengkapi penjelasan ayat dengan hadits,riwayat sahabat dan lain-lain yang relevan bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi
semakin jelas.
h.
Setelah tergambar keseluruhan kandungan ayat-ayat yang dibahas, langkah berkutnya adalah menghimpun masing-masing ayat pada
kelompok uraian ayat dengan menyisihkan yang memiliki pengertian umum dan khusus atau
muallaq
dan
muqayyad
atau yang kelihatannya bertentangan sehingga semuanya bertemu dalam suatu muara, tanpa
adanya perbedaan atau pemaksaan dalam pemberian arti sehingga lahir satu kesimpulan tentang pandangan Al-
Qur’an menyangkut tema yang dibahas.
3. Metode Pengumpulan Data