Konsep kesetaraan Gender dalam Islam

kepentingan individu untuk mengaktualisasikan dirinya diatas kepentingan keluarga. 53

3. Konsep kesetaraan Gender dalam Islam

Al- Qur’an yang diturunkan melalui nabi Muhammad SAW, mengharapkan agar seluruh umat manusia terutama kaum pria dimuka bumi ini agar memperlakukan kaum wanita lebih naik dan terhormat sesuai dengan prinsip ajaran kesetaraan pria dan wanita sebagai mahluk ciptaan tuhan yang mulia banyak ayat maupun hadits yang menjelaskan hal-hal ini: 54 Allah SWT berfirman:                        Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.Qs.Al-Hujurat:13 55 Ayat diatas menjelaskan kedudukan pria dan wanita adalah sederajat. Adanya perbedaan antara pria dan wanita di bidang hukum bukan karena jenis laki-laki lebih mulia menurut Allah dan lebih dekat dengan-Nya daripada jenis wanita. Kemuliaan seseorang dihadapan Tuhannya bukan didasarkan pada jenis kelamin ataupun etnisnya. Melainkan berdasarkan prestasi ibadah dan muamalah 53 Ibid. 54 M.Noer, Potret Wanita Shalehah, Jakarta: Permadani,2004, h.251. 55 Lajnah Pentahsin Mushaf Al- Qur’an DEPAG RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya Special For Women , Bandung: Syahmil Qur’an SIGMA RI, 2005, h. 278. yang dilakukannya. Dalam agama disebut orang-orang yang paling bertaqwa. Perbedaan tersebut hanya bersifat fungsionel saja, sesuai dengan kodratnya masing-masing. 56 Dengan demikian juga ayat lainnya menjelaskan kesetaraan wanita dan pria, yaitu:                     Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baikdan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. An-nahl: 97 57 Ayat diatas menjelaskan pandangan positif terhadap kedudukan dan keberadaan wanita yang memili kedudukan setara serta hak-hak dan kewajiban yang sama dengan pria dalam hal berbuat baik dan mendapatkan imbalan kebaikan dari Allah SWT. Ayat diatas menggambarkan bahwa tidak ada diskriminasi antara pria dan wanita sosok ideal wanita muslim digambarkan sebagai kaum yang memiliki kemandirian dalam menentukan pilihan yang benar. Wanita dianjurkan untuk saling bekerjasama dengan kaum pria untuk berbuat kebaikan dan menolak kemungkaran memperbaiki ketinmpangan sosial dimasyarakatnya. 58 Bagi kaum wanita yang berbuat baik dan taat dalam 56 M.Noer, Op.Cit, h.251. 57 Lajnah Pentahsin Mushaf Al- Qur’an DEPAG RI,Op.Cit, h.278. 58 M.Noer, Op.Cit, h.252. mejalankan perintah akan mendapat jaminan syurga, seperti ditegaskan dalam firmannya: Artinya: dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh mengerjakan yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, akan mendapat surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan mendapat tempat-tempat yang bagus di surga Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. At- Taubah: 71-72 59 . Gambaran yang menempatkan wanita sangat mulia di dalam Al- Qur’an, tidak terdapat dalam kitab-kitab suci sebelumnya. Karena adanya peluang wanita untuk mengembangkan diri, sama dengan pria maka zaman keemasan Islam, banyak ditemukan wanita-wanita memiliki kecerdasan dan kelebihan yang setara, bahkan melebihi pria. Wanita dari komunitas agama lain, seharusnya berterima kasih kepada umat Islam, Islam membawa ajaran memuliakan harkat dan martabat kaum wanita, sehingga kaum wanita bisa bangkit untuk menunjukkan diri setaraf dengan kemajuan yang telah dicapai oleh kaum pria. 60 59 Lajnah Pentahsin Mushaf Al- Qur’an DEPAG RI, Op.Cit, h.198. 60 M.Noer, Op.Cit, h.253.

BAB III M.H.THABATHABA‘I DAN TAFSIR AL-MIZAN