Kegiatan Usahatani dalam Kelompok

16 memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Sedangkan kelompok tani sebagai unit produksi maka usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompok tani secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kuantitas. Menurut Adjid 1992, bahwa untuk mencapai kemandirian anggota kelompok tani dalam berusahatani maka ketiga fungsi dari kelompok tani tersebut harus diupayakan selaras, selalu dalam keadaan dinamis dan saling mendukung. Kondisi semacam ini tidak dengan sendirinya akan muncul, tetapi memerlukan stimulasi dan motivasi yang lahir dari proses interaksi sosial yang berupa gerak atau kekuatan dari masyarakat itu sendiri.

4. Kegiatan Usahatani dalam Kelompok

Usahatani secara harfiah diartikan sebagai kegiatan usaha yang dilakukan di bidang pertanian. Menurut Rifai 1960 mengatakan bahwa usahatani adalah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang diterapkan pada produksi di lapangan pertanian, yang dalam ketatalaksanaannya diusahakan oleh seseorang atau sekelompok orang. Mosher 1983 mengatakan bahwa usahatani bukanlah sekedar kegiatan bertani yang menghasilkan sesuatu produk, tetapi merupakan suatu sistem produksi yang memadukan unsur-unsur manusia, modal-tenaga kerja termasuk pengetahuan dan keterampilan, sumber daya alam, sarana dan prasarana serta kelembagaan. 17 Kelompok tani sebagai suatu kegiatan usahatani merupakan satu kesatuan untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai kesejahteraan anggota kelompok. Oleh karena itu pembinaan diarahkan agar anggota kelompok tani secara bersama melalui semangat dalam berusahatani antara lain dalam mengambil keputusan untuk menentukan pola usahatani yang menguntungkan berdasarkan kebutuhan pasar dengan teknologi dan penerapannya yang tepat sesuai sasaran; menyusun kegiatan usahatani sesuai kebutuhan kelompok dengan permodalan yang ada; menerapkan teknologi maju dalam kegiatan usahatani sesuai kebutuhan di lapangan; berhubungan dengan bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia saprodi dan pemasaran hasil; menganalisis dan menilai usahatani yang dilaksanakan serta mengelola administrasi kelompok Abbas, 1995. Sajogyo 1978 mengatakan bahwa ada tiga alasan kegiatan usahatani kelompok itu perlu dimanfaatkan yaitu 1 kegiatan usahatani kelompok didorong oleh hasrat untuk memanfaatkan secara lebih baik sumber daya yang tersedia; 2 kegiatan usahatani kelompok diusahakan oleh negara sebagai alat pembangunan nasional; 3 pada usahatani kelompok, idiologi memegang peranan, dimana pelaku-pelaku yang terlibat merasa terikat oleh suatu amanat suci yang mereka amalkan dalam satuan usahatani kelompok. Selain itu John Wong 1979 menyatakan bahwa beberapa alasan yang mendukung perlunya kelompok dalam pengelolaan usahatani antara lain untuk mengatasi hambatan institusional, pemanfaatan sistem irigasi secara optimal, pemanfaatan barang modal dan pengendalian ekosistem. Hal ini juga didukung oleh Adjid 1981 bahwa dalam sejarah keberhasilan swasembada beras, terbukti 18 kelompok tani berfungsi sebagai sarana yang menghasilkan kondisi sosial psikologis yang mendorong tumbuhnya kepekaan, prakarsa, daya kreatif dan inovatif, motivasi, solidaritas, rasa tanggung jawab dan partisipasi para anggota untuk menanggapi setiap permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan usahataninya.

5. Dinamika kelompok

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER

0 13 7

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani dan Ketangguhan Berusahatani

3 83 710

Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasinya sebagai Anggota Kelompok Tani. Kasus pada Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 9 89

Sikap Anggota Terhadap Kelompok Tani Ikan Hias di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 6 92

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Hubungan Dinamika Kelompok dengan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

Hubungan Antara Partisipasi Anggota Dengan Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen.

0 0 14

HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI JERUK DI DESA TERENTANG III KECAMATAN KOBA KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 0 16

Hubungan dinamika kelompok dengan kemandirian kelompok tani jeruk di Desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah (studi kasus di Kelompok Tani Jeruk Limao Kahade III dan Kerunse) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 13