44 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dan memudahkan dalam menentukan indikator pengukuran, diberikan definisi operasional untuk variabel-variabel
dalam penelitian ini yaitu :
1. Faktor Internal X1, yaitu ciri-ciri yang berasal dari pribadi anggota
kelompok tani yang diduga berhubungan mempengaruhi dinamika kelompok dan kemandirian anggota kelompok tani dalam berusahatani,
meliputi : 1. Umur X
1.1
, yaitu umur responden yang diukur dari jumlah tahun sejak responden dilahirkan hingga saat penelitian ini dilakukan. Diukur
dengan skala ordinal dengan skor 1 – 3 dikatagorikan belum produktif
15 tahun; Produktif 15 – 64 tahun; tidak produktif 65 tahun
2. Tingkat pendidikan formal X
1.2
, yaitu jenjang pendidikan formal sekolah tertinggi yang pernah atau sedang diikuti oleh responden.
Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 3 dikatagorikan menjadi
rendah tidak tamat SD – tamat SD; sedang tidak tamat SLTP – tamat
SLTP dan tinggi tidak tamat SLTA ke atas 3. Kekosmopolitan X
1.3
, yaitu sikap keterbukaan responden terhadap dunia luar. Indikatornya adalah frekuensi responden berinteraksi dengan
keluar desa, konsultasi dengan penyuluh, tukar menukar informasi,
45
mencari informasi melalui radio, TV atau media cetak. Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1
– 3 dikatagotikan menjadi rendah, sedang dan tinggi.
4. Lamanya berusahatani X
1.4
, yaitu lamanya responden terlibat langsung dalam berusahatani. Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1
– 3 dikatagorikan menjadi baru 5 tahun; sedang 5
– 10 tahun dan lama 10 tahun
2. Faktor Eksternal X2, yaitu ciri-ciri yang berasal dari luar pribadi anggota
kelompok tani yang diduga berhubungan mempengaruhi dinamika kelompok dan kemandirian anggota kelompok tani dalam berusahatani,
meliputi : 1. Intensitas penyuluhan X
2.1
, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengubah perilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dilakukan oleh penyuluh. Indikatornya adalah frekuaensi kunjungan penyuluh, kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh, ada tidaknya manfaat
dari kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh, keterlibatan responden dalam kegiatan penyuluhan, jenis manfaat yang dirasakan responden dari
kegiatan penyuluhan. Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1 – 3
dikatagorikan rendah, sedang dan tinggi. 2. Ketersediaan bantuan modal X
2.2
, yaitu bantuan pinjaman modal yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada petani untuk mengembangkan
usahataninya. Indikatornya adalah kecukupan kredit modal usaha yang disediakan, penyediaan kredit modal usaha, tingkat kemudahan
46
responden dalam memperoleh kredit modal usaha, pelayanan kredit yang diajukan dan manfaat pemberian kredit bagi responden. Diukur dengan
skala ordinal dengan skor 1 – 3 dikatagorikan rendah, sedang dan tinggi.
3. Peran pendamping X
2.3
, yaitu sejauhmana peran serta pendamping dalam hal ini penyuluh kepada responden. Indikatornya adalah
memotivasi petani dalam berusahatani, pengembangan perilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan responden, pengembangan
pemasaran hasil-hasil produksi, pemberian rekomendasi, pemberian informasi, pemberian sarangagasan untuk perbaikan dan pemberian
bantuan untuk pemecahan masalah. Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1
– 3 dikatagorikan rendah, sedang dan tinggi. 4. Ketersediaan informasi X
2.4
, yaitu tingkat kemudahan responden dalam memperoleh berita dan informasi. Indikatornya adalah banyaknya
sumber informasi yang dapat dimanfaatkan responden, tingkat kemudahan responden dalam memperoleh informasi, macam informasi
yang diterima, kesesuaian informasi yang diterima, cara untuk mendapatkan informasi. Diukur dengan skala ordinal dengan skor 1
– 3 dikatagorikan rendah, sedang dan tinggi.
3. Dinamika Kelompok Y1, adalah kekuatan-kekuatan yang terdapat di dalam