Pendekatan Kelompok Dalam Pembangunan

10

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Pendekatan Kelompok Dalam Pembangunan

Di Indonesia pembangunan desa merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi dengan peningkatan taraf hidup masyarakat. Pemerintah di dalam upaya mempercepat proses pembangunan di bidang pertanian, telah mencoba melakukan berbagai kebijakan. Salah satunya dengan menumbuhkembangkan pembinaan kelompok masyarakat sebagai media peningkatan taraf dan kualitas hidup mereka. Melalui kelompok akan dibina solidaritas, kerjasama, musyawarah, rasa aman dan percaya kepada diri sendiri Karsidi, 2001. Penyelenggaraan pembangunan dengan pendekatan kelompok mempunyai kelebihan tertentu dibandingkan dengan pendekatan lainnya. Pendekatan kelompok menurut Vitayala 1986 mempunyai kelebihan dimana proses adopsi dapat dipercepat, karena adanya interaksi sesama anggota kelompok dalam bentuk saling mempengaruhi satu sama lain. Lebih lanjut Mardikanto 1993 menyatakan bahwa dengan adanya kelompok maka semakin cepat terjadinya proses difusi inovasi dan juga semakin meningkatnya orientasi pasar dari petani, baik yang berkaitan dengan masukan input maupun produk yang dihasilkan output. 11 Suyatna 1982 menambahkan, melalui kelompok materi penyuluhan yang disampaikan dapat dijangkau sasaran secara efektif. Selain itu, kelompok dapat berfungsi sebagai media agar informasi dan pelayanan yang diberikan dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan kelompok maupun anggotanya. Secara psikologi juga menguntungkan karena dalam kelompok kesempatan berpatisipasi lebih dimungkinkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada setiap anggota kelompok. Jedlicka 1977, menyatakan bahwa penyampaian teknologi kepada masyarakat pedesaan akan lebih efektif dengan memanfaatkan kelompok melalui pengorganisasian sistem penyuluhan yang demoktratis. Lebih lanjut Ismawan, 1983, menyatakan bahwa dengan adanya kelompok akan terjadi komunikasi yang efektif antara pemerintah sebagai penyelenggara program pembangunan dengan masyarakat sebagai sasaran, sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai Menurut Barker et al 1987 dan Gibson et al 1988, pembangunan dapat dilakukan melalui lembaga atau kelompok masyarakat. Sebagaimana Kincaid dan Yum 1976 menyatakan bahwa keuntungan kerjasama dalam kelompok adalah pekerjaan akan lebih cepat. Memperkuat pendapat tersebut Syarwani 1992 menyatakan bahwa dalam kelompok, seseorang akan menemukan identitas pribadinya, karena bersama-sama dengan orang lain merasakan adanya saling kasih sayang, kesetiaan, tanggung jawab bersama, sentimen, tradisi dan persahabatan yang diperoleh melalui komunikasi dan kegiatan bersama. 12

2. Kelompok

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

INTERNALISASI MODAL SOSIAL DALAM KELOMPOK TANI GUNA MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN JEMBER

0 13 7

Peranan Kelompok dalam Mengembangkan Kemandirian Petani dan Ketangguhan Berusahatani

3 83 710

Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Partisipasinya sebagai Anggota Kelompok Tani. Kasus pada Kelompok Tani Mekarsari, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 9 89

Sikap Anggota Terhadap Kelompok Tani Ikan Hias di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

0 6 92

Pemberdayaan Kelompok Tani (Studi Kasus Kelompok Tani di Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat)

0 11 106

Hubungan Dinamika Kelompok dengan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

Hubungan Antara Partisipasi Anggota Dengan Efektivitas Kelompok Tani di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen.

0 0 14

HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEMANDIRIAN KELOMPOK TANI JERUK DI DESA TERENTANG III KECAMATAN KOBA KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 0 16

Hubungan dinamika kelompok dengan kemandirian kelompok tani jeruk di Desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah (studi kasus di Kelompok Tani Jeruk Limao Kahade III dan Kerunse) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 13