Interval Kepercayaan untuk Variansi Pengendalian Kualitas Statistik Pengendalian Proses Statistik

commit to user 6 ≤ ¶ ≤ = 1 − . Interval ≤ ¶ ≤ disebut interval kepercayaan 100 1 − , dan adalah limit kepercayaan bawah dan atas, dan 1 − adalah peluang yang sebenarnya. Interpretasi dari interval konfidensi adalah apabila banyak kali interval semacam itu dibentuk masing-masing hasil dari suatu sampel random, maka 100 1 − dari interval- interval ini akan memuat nilai sebenarnya dari ¶.

2.1.3 Interval Kepercayaan untuk Mean

Menurut Montgomery 2005 misal ö sampel random dengan observasi. Untuk besar, mean sampel ö mendekati distribusi normal dengan mean ¶ dan standar deviasi √ . Namun nilai √ ditaksir dengan √ . Sehingga diperoleh interval kepercayaan 100 1 − untuk mean adalah ö − √ ≤ ¶ ≤ ö + √ 2.1

2.1.4 Interval Kepercayaan untuk Variansi

Menurut Montgomery 2005 Misalkan ö adalah variabel random berdistribusi normal dengan mean ¶ dan variansi yang nilainya tidak diketahui dan variansi sampel dihitung dengan rumus = ∑ ö − ö − 1 , digunakan sebagai penaksir untuk , dan akar positif sebagai penaksir untuk . Untuk menaksir interval kepercayaan untuk digunakan distribusi . Misalkan ö , ö , … , ö adalah sampel random dari populasi normal maka variabel = ∑ = dinamakan distribusi dengan derajad bebas − 1 . Sehingga diperoleh interval kepercayaan 100 1 − untuk variansi adalah , ≤ ≤ , 2.2 commit to user 7

2.1.5 Pengendalian Kualitas Statistik

Menurut Montgomery 2005, ada dua segi umum tentang kualitas yaitu kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Kualitas rancangan adalah istilah teknik yang digunakan untuk variasi yang memang disengaja, sedangkan kualitas kecocokan adalah seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang disyaratkan oleh rancangan itu. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan managemen dan dengan aktivitas itu dapat diukur ciri-ciri produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan sebenarnya dan yang standar.

2.1.6 Pengendalian Proses Statistik

Menurut Ariani 2005, pengendalian proses statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola dan memperbaiki proses menggunakan metode-metode statistik. Selain karakteristik kualitas, terdapat beberapa sumber yang berpengaruh terhadap hasil produksi, yaitu 1. Bahan baku raw material 2. Operator men 3. Mesin machine 4. Lingkungan measurement 5. Metode method Sasaran pengendalian proses statistik adalah mengadakan pengukuran terhadap variasi-variasi atau kesalahan-kesalahan proses. Variasi proses terdiri dari dua penyebab, yaitu penyebab tidak terduga common cause dan penyebab terduga assignable cause. Penyebab tidak terduga merupakan pengaruh kumulatif dari banyak sebab-sebab kecil, seperti kondisi emosional karyawan, penurunan suhu udara dan lain sebagainya. Sedangkan penyebab terduga adalah kesalahan yang berlebihan, commit to user 8 seperti kesalahan operator, penyimpangan dalam penggunaan mesin, bahan baku yang cacat, kesalahan perhitungan dan lain sebagainya. Menurut Montgomery 2005 untuk memeriksa grafik pengendali dan menyimpulkan bahwa prosesnya tak terkendali apabila dipenuhi satu atau beberapa kriteria berikut 1. Satu atau beberapa titik di luar batas pengendali. 2. Suatu giliran dengan paling sedikit tujuh atau delapan titik, dengan macam dapat dibentuk giliran naik atau turun, giliran di atas atau di bawah garis tengah, atau giliran di atas atau di bawah median. 3. Dua atau tiga titik yang berurutan di luar batas peringatan 2-sigma tetapi masih dalam batas pengendali. 4. Empat atau lima titik yang berurutan di luar batas 1-sigma 5. Pola tak biasa atau tak random dalam data. 6. Satu atau dua titik dekat satu batas peringatan atau pengendali.

2.1.7 Grafik Pengendali