Uji Tingkat Kesukaran Soal

89 Irmawati, 2013 Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Melakukan Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Cipanas Kab. Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Jika 11 r hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel Secara teknis pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2007. Berdasarkan rumus di atas serta bantuan Microsoft Excel diperoleh hasil uji reliabilitas adalah r hitung = 0,805 dan nilai tabel r pada α = 0,05 adalah 0,312. Hal ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel 0,805 0,312, dengan demikian butir soal mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran soal digunakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Melakukan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan bisa memperbaikinya Arikunto, 2001:206. Dua hal yang berhubungan dengan analisis soal, yaitu taraf kesukaran dan daya pembeda. Taraf kesukaran soal adalah kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0, soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sabaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Arikunto, 2001:207. Rumus mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut: 90 Irmawati, 2013 Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Melakukan Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Cipanas Kab. Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P= Arikunto, 2001:208 Keterangan: P = Indeks kesukaran. B = Banyaknya siswa yang menjawab soal yang benar. N = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:  Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.  Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.  Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Hasil pengujian tingkat kesukaran butir soal tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Tabel Tingkat Kesukaran Soal Nilai TK Klasifikasi Nomor Soal Jumlah 0.00 - 0,30 Mudah 1,2, 3,4, 5,6,7, 9, 11,12, 13, 16, 17,19, 20,21,24,25 18 0,31 - 0,70 Sedang 8,10,14,15, 22,23 6 0,71 - 1,00 Sukar 18 1 Sumber: Hasil uji coba butir soal terlampir Berdasarkan tabel di atas, hasil pengujian tingkat kesukaran soal diketahui bahwa 60.00 butir soal diklasifikasikan mudah, 20.00 diklasifikasin sedang, 91 Irmawati, 2013 Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Melakukan Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Cipanas Kab. Cianjur Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan 3.33 diklasifikasikan sukar. Dengan demikian, tingkat kesukaran soal dikatakan cukup baik karena soal kategori mudah lebih besar dari pada soal kategori sukar dan sedang.

3.7.4 Daya Pembeda Soal

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA ( Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Temanggung Kompetensi Dasar Menggunakan Peralatan Kantor)

0 10 114

PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PROSEDUR PENGADAAN PERALATAN KANTOR KELAS X SMK

3 25 170

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SALATIGA

0 9 134

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK W

0 0 59

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Sangkuriang 1 Cimahi Tahun

0 2 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN SISTEM KEARSIPAN DI KELAS X: Studi Quasi Eksperimen di SMK Negeri 1 Bandung.

3 12 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

0 1 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MNEMONIC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Wisata Lembang Tahun Ajaran 201

1 3 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Pada Standar Kompetensi Melakukan Prosedur Administrasi Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun A

0 2 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI ADMINISTRASI PERKANTORAN : Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X AP1 dan XAP2di SMK Negeri 1 Bandung.

0 0 45