Produksi dan Produktivitas Padi Organik

Biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi organik tidak terlalu besar. Karena pupuk yang digunakan bersifat kompos,maka pupuk ini dapat diproduksi sendiri ataupun dibeli. Harga kompos dan pupuk kandang tidak terlalu mahal, berkisar antara 800Kg – 4000Kg. Bibit yang digunakan 1 kg -2 KgRante. Harga bibit bervariatif mulai Rp 3000 - Rp10000Kg. Biaya tenaga kerja tergantung harga yang disepakati. Dan itu tergantung pada jumlah dan jenis pekerjaan.

5.2. Produksi dan Produktivitas Padi Organik

Pengolahan tanah padi organik dimulai dengann memperbaiki pematang sawah . Perbaikan pematang sawah dengan cara ditinggikan . Lahan penananaman harus tergenang air selama seminggu sebelum pengolahan tanah . Setelah direndam selama seminggu, biasanya tanah sudah lunak dan pembajakan dapat dilakukan. Pembajakan sawah dapat menggunakan traktor ataupun tradisional. Setelah dibajak, tanah sawah kembali dibiarkan selama seminggu dalam keadaan tergenang air. Penggenangan air ini dilakukan agar proses pelunakan tanah berlangsung sempurna. Seminggu kemudian pembajakan kedua dapat dilakukan pencangkulan. Pada pembajakan kedua ini, pemberian pupuk dasar dapat diberikan. Pupuk dasar yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 5 tonha. Pemberian pupuk pupuk kandang dilakukan dengan cara ditebar merata ke seluruh permukaan lahan lalu dibiarkan selama empat hari. Kemudian tanah dibajak sehingga pupuk dapat bercampur sempurna dengan tanah. Lahan yang sudah diolah sempurna memang tampak sudah bersih dari berbagai benih tanaman pengganggu atau gulma. Namun, kenyataannya masih sajatumbuh tanaman liar atau tanaman pengganggu seiring dengan tumbuhnya tanaman padi. Universitas Sumatera Utara Dalam pertanian konvensional gulma biasanya dapat diatasi dengan penggunaan herbisida kimia. Namun , karena pertanian organik tidak menggunakan herbisida kimia maka satu – satunya penyiangan dilakukan dengan mengatasi gulma. Penyiangan dilakukan dengan cara pencabutan gulma. Gulma yang sudah dicabut dibuang keluar areal sawah atau dipendam dalam lumpur sedalam – dalamnya. Dalam satu musim tanam dilakukan tiga kali penyiangan. Penyiangan pertama pada saat tanaman berumur sekitar empat minggu. Kedua umur 35 hari, dan ketiga berumur 55 hari. Penyiangan di daerah penelitian dilakukan dengan manual. Maksudnya, penyiangan dilakukan dengan pencabutan gulma. Perawatan yang dianjurkan andoko ,2002 sesuai dengan yang diterapkan di daerah penelitian. Sehingga pertumbumbuhan gulma dapat diatasi dengan baik dan tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Pada dasarnya pemanenan padi organik tidak berbeda dengan padi non organik. Padi organik panen setelah berumur 3 bulan. Sekitar sepuluh hari sebelum panen , sawah harus dikeringkan agar masaknya padi berlangsung serentak. Selain itu, keringnya sawah akan lebih memudahkan pemanenan. Agar panen dapat berlangsung cepat, alat yang digunakan adalah sabit. Dikatakan cepat karena hanya dengan empat tenaga kerja luas areal padi yang dapat dipanen mencapai 2.500 m 2 untuk waktu setengah hari. Panen dengan sabit ini hanya disisakan batang setinggi 20 cm dari permukaan tanah. Setelah panen, gabah harus segera dirontokkan dari malainya. Tempat perontokan dapat langsung Universitas Sumatera Utara dilakukan di lahan atau di halaman rumah Perontokkan dapat dilakukan dengan perontok mesin atau dengan tenaga manusia. Pemanenan di daerah penelitian seusuai dengan yang dianjurkan andoko,2002 dengan mengeringkan lahan dan menggunakan sabit. Namun, tenaga kerja yang digunakan di daerah penellitian lebih banayak yaitu 10 – 20 orang. Hal ini berbeda dengan yang dianjurkan. Karena dilihat dari efisiensi dengan jumlah yang lebih banyak maka kegiatan lebih cepat dikerjakan. Perontokkan langsung dilakukan di lahan dengan mesin perontok. Gabah langsung diangkut oleh agen yang sudah memesan gabah terlebih dahulu. Untuk mengetahui produksi padi organik dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Padi Organik di Kecamatan Beringin Tahun 2014 Desa Luas Lahan Produksi Produktivitas Rata – rata Ha Kg Kg Produktivitas Kg Sidodadi 7,38 56023 7591 474 Karang Anyar 6,18 41025 6638 737 Sumber :lampiran 10 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa desa Sidodadi R. merupakan desa dengan produktivitas tertinggi yaitu 7591 Kg. Sedangkan desa Beringin merupakan desa dengan produktivitas terendah yaitu desa 6638 Kg. Rata – rata petani organik di daerah penelitian memberikan pupuk 2.2 TonHa. Ini berbeda dengan pengunaan pupuk yang dianjurkan yaitu 5 TonHa. Perbedaan ini dikarenakan daya beli petani terhadap pupuk . Di mana pupuk kandang yang cukup mahal sedangkan kebutuhan pupuk per hektar sangat besar. Disamping itu luas lahan yang berbeda Universitas Sumatera Utara membuat jumlah pupuk yang dibutuhkan berbeda. Karena luas lahan di daerah penelitian sempit. Kekurangan pupuk kandang mengakibatkan makanan tanaman tidak terpenuhi dan produksi sedikit.

5.3 Pendapatan Usahatani Padi Organik Sarana Produksi