Unis Munasifah, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang ada di atas, dari proses perencanaan, tindakan, observasi hingga refleksi itu merupakan siklus pertama yang akan memulai tindakan atau suatu penelitan,
seterlah semua proses tersebut dilakukan, maka dilanjutkan siklus kedua untuk melihat perubahan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan sampai
ditemukannya peningkatan dalam pembelajaran.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini di dalamnya memuat penjelasan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Dalam tahap inipun sebaiknya penelitian dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan prinsip pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan
yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah
peneliti, bukan guru yang melakukan tindakan Wiriaatmadja, 2008, hlm. 66 .
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data awal, lalu mencermatinya untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan menentukan tindakan untuk
mengatasinya, serta menyusun rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di kelas.
b. Tindakan
Tahapan selanjutnya adalah tahap tindakan atau pelaksanaan. Menurut Viandi 2012 dalam blognya mengemukakan bahwa : tahap pelaksanaan ini
merupakan tataran praktis di kelas setelah dilakukan perencanaan. Hal yang harus diingat dalam tahap pelaksanaan ini guru hendaknya tetap mengingat dan mentaati
apa-apa yang sudah direncanakan bersama dalam tahap perencanaan dengan tetap melakukannya secara wajar. Modifikasi bisa dilakukan dengan catatan tidak
mengubah prinsp-prinsip yang sudah disepakati dalam tahap sebelumnya. Pada
tahap ini peneliti mengimplementasikan rencana yang telah disusun sebelumnya. c.
Observasi
Menurut Wiriaatmadja, 2008, hlm. 67 Pengamatan dilakukan untuk mendokumentasikan hal-hal yang nampak dari penerapaan atau pelaksanaan
tindakan yang diberikan kepada siswa. Pengamatan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan serta mengidentifikasi kendala apa saja
yang dihadapi selama proses pelaksanaan penelitian
.
Unis Munasifah, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM POSING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat hal-hal apa saja yang kurang atau belum berhasil dilaksanakan dengan baik dalam pelaksanaan tindakan pada siklus
sebelumnya serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan untuk kemudian dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada tahap
ini peneliti menelaah kembali tindakan yang sudah dilaksanakan dan melakukan diskusi dengan kolaborator untuk memberikan dasar perbaikan perencanaan
dalam proses penelitian pada siklus selanjutnya. Alasan peneliti memilih desain penelitian model Kemmis dan Mc.Taggart
karena dalam proses penelitian menggunakan desain ini tidak terlau sulit,lebih sederhana, tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama dalam penelitiannya tidak
sampai tiga kali tindakan ketika sudah ada peningkatan dari siklus pertama, sehingga desain penelitian model Kemmis dan Taggart lebih mudah untuk
difahami oleh peneliti.
C. Metode Penelitian