Perbedaan Metode penentuan Harga Pokok Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau Untuk Jenis Usaha Perdagangan : i.

Perpajakan Internasional di Indonesia 495 Operating Lease Tanpa Hak Opsi No Uraian Lessee Penyewa Lessor Pemilik 1 Pembayaran sewa dibebankan sebagai biaya dan WP memungut PPh Pasal 23 Pasal 42, PP 5 tahun 2002 merupakan penghasilan dan Obyek Pajak 2 Penyusutan Tidak dapat menyusutkan Ada, karena statusnya masih milik Lessor

c. Perbedaan Metode penentuan Harga Pokok

Menurut Akuntansi penentuan Harga Pokok tergantung kebijakan manajemen dengan melihat jenis usaha dan tujuan pelaporan. Metode penilaian Harga Pokok menurut akuntansi pada umumnya menggunakan metode LOCOM, LIFO, FIFO dan Average. Sedangkan menurut perpajakan penghitungan Harga Pokok hanya dapat diperkenankan dengan menggunakan dua metode yaitu : FIFO dan Average. Penghitungan Harga Pokok Penjualan menurut Perpajakan a. Untuk Jenis Usaha Jasa

i. Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau

perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan. Pasal 1 Angka 5 UU No.18 tahun 2000 tentang PPN dan PPnBM. ii. HPP yang terkait dengan usaha jasa adalah HPP yang berkaitan langsung dengan kegiatan memperoleh pendapatan, contoh : Usaha Jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut EMKL, dalam hal ini yang menjadi HPP adalah Biaya penyusutan angkutan ekspedisi, biaya BBM angkutan ekspedisi, biaya pekerja langsung, dll.

b. Untuk Jenis Usaha Perdagangan : i.

Perdagangan adalah setiap kegiatan usaha membeli dan menjual, termasuk kegiatan tukar menukar barang, tanpa mengubah bentuk atau sifatnya. Pasal 1 Angka 12 UU PPN dan PPnBM. BAB 10 : Perusahaan Modal Asing PMA 496 ii. HPP untuk usaha dagang adalah sebagai berikut : Persediaan Awal tahun Rp. xx Pembelian selama setahun Rp xx+ Tersedia untuk dijual Rp. xx Persediaan Akhir Tahun Rp. xx- Harga Pokok Penjualan setahun Rp. xx Persediaan dan pemakaian persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan yang dihitung secara rata-rata tertimbang atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertama FIFO Pasal 10 ayat 6 Undang-undang Pajak Penghasilan. Jumlah pembelian adalah nilai pembelian setelah dikurangi dengan pengembalian barang, potongan tunai dan rabat dalam tahun pajak yang bersangkutan. c. Untuk Jenis Usaha Industri

i. Industri adalah kegiatan mengolah melalui proses mengubah bentuk atau