BAB 10 : Perusahaan Modal Asing PMA
496
ii. HPP untuk usaha dagang adalah sebagai berikut :
Persediaan Awal tahun Rp. xx
Pembelian selama setahun Rp xx+
Tersedia untuk dijual Rp. xx
Persediaan Akhir Tahun Rp. xx-
Harga Pokok Penjualan setahun Rp. xx
Persediaan dan pemakaian persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan yang dihitung secara rata-rata tertimbang atau dengan cara
mendahulukan persediaan yang didapat pertama FIFO Pasal 10 ayat 6 Undang-undang Pajak Penghasilan.
Jumlah pembelian adalah nilai pembelian setelah dikurangi dengan pengembalian barang, potongan tunai dan rabat dalam tahun pajak yang
bersangkutan. c. Untuk Jenis Usaha Industri
i. Industri adalah kegiatan mengolah melalui proses mengubah bentuk atau
sifat suatu barang dari bentuk aslinya menjadi barang baru atau mempunyai daya guna baru. Pasal 1 angka 16 UU PPN dan PPnBM.
ii. HPP untuk usaha Industri adalah sebagai berikut :
Bahan baku Bahan Pembantu
Jumlah Persediaan Awal tahun
Rp. x Rp. x
Rp. x Pembelian selama setahun Rp. x +
Rp. x + Rp. x +
Tersedia untuk diproses Rp. X Rp. X Rp. x Persediaan Akhir Tahun Rp. x -
Rp. x - Rp. x -
Pemakaian bahan dlm proses Rp. X Rp. X Rp. x Gaji upah pekerja langsung
Rp. x Factory overhead Biaya Pabrikasi
Rp. x + Biaya yang berhubungan dengan proses produksi
Rp. x Barang dalam pengerjaan awal tahun WIP awal
Rp. x + Barang dalam pengerjaan akhir tahun WIP akhir
Rp. x - Harga Pokok Produksi barang jadi selesai proses
Rp. x Persediaan barang jadi awal tahun
Rp. x + Persediaan barang jadi akhir tahun
Rp. x - Harga Pokok Penjualan
Rp. x Persediaan dan pemakaian persediaan dinilai berdasarkan harga
perolehan yang dihitung secara rata-rata tertimbang atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertama FIFO Pasal 10 ayat
6 Undang-undang Pajak Penghasilan.
Perpajakan Internasional di Indonesia
497 Jumlah pembelian adalah nilai pembelian setelah dikurangi dengan
pengembalian barang, potongan tunai dan rabat dalam tahun pajak yang bersangkutan.
Gaji atau Upah pekerja langsung, biaya ini berkaitan dengan kegiatan proses produksi, misalnya tenaga penyampur zat pewarna untuk
Industri cat, Untuk industri elektronik tenaga perakit dll. Factory Over head Biaya Pabrikasi
Biaya ini terkait dengan proses mengolah barang menjadi barang jadi, contohnya biaya listrik di Pabrik, biaya BBM Solar di Pabrik, biaya
penyusutan aktiva berupa mesin dan bangunan untuk pabrik, dll.
d. Metode yang digunakan pajak dalam menghitung persediaan adalah FIFO dan Avarage Pasal 10 ayat 6 UU PPh
Pada umumnya terdapat 3 golongan persediaan : 1. Barang jadi atau barang dagangan;
2. Barang dalam proses produksi; 3. Bahan baku dan bahan pembantu.
Penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga perolehan Historical Cost. Penilaian pemakaian persediaan untuk penghitungan harga
pokok hanya boleh dilakukan dengan cara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertama. Sesuai kelaziman, cara penilaian
tersebut juga diberlakukan terhadap sekuritas.
e. Contoh soal penilaian pemakaian persediaan :