5
1.2 Rumusan Masalah
Dalam  menggunakan  bahasa  Jepang,  pembicara  tentu  harus  paham  benar dengan  pemakaian  makna  atau  struktur  bahasa  tersebut  untuk  menghindari
kesalahan dalam berkomunikasi misalnya pemakaian kata wake. Kata wake merupakan salah satu dari jenis keishiki meishi. Keishiki meishi
adalah  nomina  yang  bersifat  formalitas,  menyatakan  arti  yang  sangat  abstrak Uehara Takeshi dalam Sudjianto, 1996:54. Kata  wake  memiliki  makna  leksikal
yaitu  alasan  atau  sebab  dan  arti  serta  memiliki  makna  gramatikal  yang  berbeda- beda tergantung pada kata yang mengikutinya. Misalnya apabila kata wake diikuti
dengan  kopula  da  menjadi  wake  da  maka  kata  wake  tersebut  akan  memiliki makna  pantas  atau  wajar,  jika  kata  wake  ditambahkan  dengan  frase  de  wa  nai,
maka kata wake akan menjadi bermakna bukan berarti atau belum tentu. Karena  kata  wake  memiliki  banyak  makna  yang  berbeda
–  beda  sesuai dengan  kata  yang  mengikutinya,  sehingga  penulis  sering  keliru  membedakan
makna  kata  wake.  Penulis  juga  memilih  komik  Tonari  no  Kaibutsu-kun  karena penulis banyak menemukan kata wake di dalam komik ini. Jumlah semua kalimat
yang menggunakan kata wake dalam komik Tonari no Kaibutsu-kun karya Robiko jilid  1  sampai  dengan  jilid  12  adalah  sebanyak  101  buah  kalimat,  tetapi  penulis
hanya membatasinya sampai dengan jilid 6 saja. Berdasarkan  hal  yang  telah  penulis  sampaikan  di  atas,  hal  tersebut
membuat penulis menjadi  tertarik untuk membahas fungsi dan makna kata wake. Oleh sebab itu, penulis merangkup permasalahan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
6 1
Bagaimana fungsi dan makna kata wake secara umum di dalam bahasa Jepang?
2 Bagaimana fungsi dan makna kata wake dalam kalimat yang terdapat
pada  komik “Tonari  no  Kaibutsu-kun”  jilid  1  sampai  dengan  jilid  6
karya Robiko?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Penelitian  ini  akan  membahas  fungsi  dan  makna  kata  wake  di  dalam kalimat  yang  terdapat  dalam  komik  berbahasa  Jepang,  Tonari  no  Kaibutsu-kun
jilid 1 sampai dengan  jilid  6 karya  Robiko  dengan  mengambil cuplikan-cuplikan kalimat dalam komik tersebut. Komik  Tonari  no  Kaibutsu-kun  ini terdiri atas 12
jilid  yang  terbit  dari  tahun  2009  sampai  tahun  2013,  tetapi  penulis  hanya  akan membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada jilid 1 sampai dengan jilid 6 saja.
Penulis  memilih  komik  Tonari  no  Kaibutsu-kun  karena  penulis  banyak menemukan kata  wake di dalam komik  ini.  Penulis akan  mengklarifikasikan dan
menganalisis  makna  kata  wake  berdasarkan  fungsinya  masing-masing  sebanyak empat  cuplikan  dari  komik  Tonari  no  Kaibutsu-kun  karya  Robiko  jilid  1  sampai
dengan jilid 6. Kalimat percakapan yang menggunakan kata wake dalam komik Tonari no
Kaibutsu-kun jilid 1-6 seluruhnya berjumlah 50 kalimat. Tetapi yang akan penulis analisis hanya 20 dari 50 kalimat yang penulis pilih secara acak. Adapun kalimat-
kalimat yang lain memiliki makna yang sama dengan kalimat yang dipilih secara acak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
7 Komik Tonari no Kaibutsu-kun jilid pertama terdiri dari 169 halaman, lalu
pada  jilid  kedua  terdiri  dari  162  halaman,  pada  jilid  ketiga  terdiri  dari  164 halaman,  pada  jilid  keempat  167  halaman,  pada  jilid  ke  lima  terdiri  dari  166
halaman, dan pada jilid ke enam terdiri dari 176 halaman. Dalam  pembagian  fungsi  dan  makna  kata  wake,  Nagara  1987:127-129
membagi wake menjadi 5.
1.4 Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori 1.4.1  Tinjauan Pustaka