47 “Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 5, 2010:131-132
Analisis : Fungsi kata wake nai pada cuplikan di atas menunjukkan kemungkinan
terjadinya suatu perbuatan atau kejadian sama sekali tidak ada dan bermakna “tidak mungkin”. Hal ini terlihat dalam situasi percakapan di atas ketika Ooshima
ketahuan oleh Yuu sedang memperhatikan Haru, Yuu pun mulai mengejek Ooshima yang juga ingin diajari bermain ski oleh Haru. Ooshima kemudian
menolak karena di tempat itu juga ada Mizutani, jadi tidak mungkin ia belajar main ski bersama Haru. Ooshima sebenarnya ingin diajari bermain ski oleh Haru
tetapi ia menolaknya karena tidak enak dengan Mizutani yang juga merupakan temannya. Kemungkinan Ooshima untuk meminta Haru sangat kecil karena
perasaan tidak enak tadi terhadap Mizutani. Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake nai sudah sesuai
dengan teori Nagara 1987:127.
3.3 Wake yang menegaskan penyangkalan Cuplikan 1 :
Mitsuyoshi : ?
?夏目 n? Doushita no? Natsume-chan.
“n? Ada apa Natsume-chan?” Natsume
: …わ 何
知 告白
… 一言
… 好
ッ 直接
Universitas Sumatera Utara
48 聞い
わ い
ッ わ
何 言
い …
…Watashi nani mo shirimasendeshita. Kokuhaku toka… De-tosuru nante hitokoto mo… Harukun wo suki nano datte, Mitti kara
chokusetsu kiita wake janai shi, Mitti wa watashi ni wa nani mo
itte kurenai desu… “…Saya tidak tahu apa pun. Misalnya tentang pernyataan cinta…
Sepatah kata pun soal kencan… Padahal suka sama Haru, bukan berarti
dengar langsung dari Mitti, Mitti saja tidak berkata apapun terhadap saya…”
Mitsuyoshi : あ …
Aa… “Aa…”
Sasahara :
本人 い わ
い …
Ore mo honnin kara kiita wake janai kedo... “Saya juga bukan berarti dengar dari orang tersebut…”
“Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 3, 2009:11 Analisis :
Fungsi dari kedua kalimat yang menggunakan wake janai dalam percakapan di atas adalah menunjukkan penegasan penyangkalan. Makna
sebenarnya kata wake adalah “alasan”, dan makna dari frase ja nai adalah “bukan”,
namun pada percakapan di atas, makna dari wake ja nai adalah menyatakan sanggahan, dan bermakna
“bukan berarti. Hal ini dapat terlihat ketika Natsume
Universitas Sumatera Utara
49 yang berkumpul bersama-sama dengan Mitsuyoshi, Sasahara, dan Yuuzan terlihat
termenung dan sedih. Natsume menceritakan pada mereka bahwa Mizutani Mitti tidak pernah cerita apapun padanya. Padahal Natsume mengetahui bahwa
Mizutani menyukai Haru, terdapat pada kalimat pertama „Harukun wo suki nano
datte, Mitti kara chokusetsu kiita wake janai shi
…‟. Walaupun Natsume segera menyangkal bahwa ia tidak mengetahui hal itu karena mendengar langsung dari
Mizutani. Sasahara yang juga mendengar Natsume berkata seperti itu juga segera menyangkal, dan mengatakan kalimat kedua
„ore mo honnin kara kiita wake janai
kedo... ‟ karena Sasahara juga tidak mendengar dari Mizutani langsung.
Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna dari wake janai sesuai dengan pendapat Nagara 1987:128 yang mengatakan pemakaian wake de wa nai
digunakan untuk menunjukkan penegas an penyangkalan dan bermakna “bukan
berarti”.
Cuplikan 2 :
Ooshima :
... ?
? E…e? Kok kokuhakushita no?
“E…e? Apa kamu sudah mengungkapkan perasaanmu?” Haru
: い 委員長
ズク 聞
い わ
遅 い
… Iya shitenee kedo Mae iinchou ni Shizuku no koto kikarete kara
Soo iu koto ka natte wakattan dakedo
Universitas Sumatera Utara
50 Nanka osokatta mitai da…
“Tidak, belum saya lakukan. Sebelum ketua kelas mendengarkan tentang Shizuku. Saya mengerti hal itu akan menjadi seperti itu
Sepertinya sudah terlambat…”
Ooshima : ...
頑張 ...
直接言 断
わ い
望 あ
い …
…Ga Ganbatte…
Cho Chokusetsu itte kotowarareta wake janai nara mada nozomi
wa arun janai kana …
“…Ber…Berjuanglah…
Katakanlah langsung, karena belum tentu ditolak, bukannya masih
ada harapan…” Haru
: ?完全
終わ 問題集
見 目
Souka? Kanzen ni owatta mondaishuu wo miru me tsuki datta kedo “Begitu? Tapi air muka yang melihat kumpulan masalah yang benar
– benar sudah selesai” “Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 3, 2009:24
Analisis : Fungsi kata wake apabila ditambahkan dengan frase ja nai yang terdapat
pada percakapan di atas adalah menunjukkan penegasan penyangkalan, dan bermakna “belum tentu”. Hal ini dapat terlihat ketika Haru yang sedang tidur
memandang langit, melihat Ooshima yang berjalan. Haru pun langsung
Universitas Sumatera Utara
51 menyapanya dan menceritakan bahwa ia telah ditolak oleh Mizutani. Haru merasa
sudah terlambat untuk mengungkapkan perasaannya pada Mizutani. Tetapi Ooshima meyakinkan Haru untuk harus tetap mengungkapkan perasaannya secara
langsung, karena belum tentu ditolak oleh Mizutani. Ooshima menyangkal pendapat Haru yang merasa bahwa ia telah ditolak dan kemudian meyakinkannya
untuk mengungkapkan perasaannya langsung dengan menggunakan wake janai. Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna dari wake janai sesuai
dengan pendapat Nagara 1987:128 yang mengatakan pemakaian wake de wa nai digunakan untuk menunjukkan penegasan penyangkalan dan bermakna “bukan
berarti”.
Cuplikan 3 :
Siswa I : ...
田 怖
? …Naa Yoshida tte kowakunee no?
“…Eh Yang namanya Yoshida menakutkan?” 素手
熊倒 い
い ウワサあ
Nanka Mae sude de kuma taosu toka iro iro uwasa atta jan “Tak tahu kenapa Sebelumnya kan ada gosip bermacam-macam
seperti menjatuhkan beruang”
辺 Doo na no sono hen
“Bagaimana dengan sekitar sini”
Universitas Sumatera Utara
52 Siswa II
: べ
仲いい わ
い ササヤ
ン
Saa Orera wa betsu ni naka ii tte wake janai shi ne Sasayan dake “Bagaimana ya Kami bukan berarti dibilang dekat ya. Hanya
Sasayan saja” Siswa III
: 怖い
怖い Maa Kowaiccha kowai kedo
“Yah. Seram sih seram” “Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 6, 2010:10
Analisis : Fungsi kata wake apabila ditambahkan dengan frase ja nai yang terdapat
pada percakapan di atas adalah menunjukkan penegasan penyangkalan, dan bermakna “bukan berarti”. Hal ini dapat terlihat ketika seseorang teman
menanyakan tentang Haru, ada satu orang yang dekat dengannya mengatakan
„Saa. Orera wa betsu ni naka ii tte wake janai shi ne. Sasayan dake‟ karena dia
tidak merasa terlalu dekat dengan Haru, oleh karena itu ia segera menyangkal dan mengatakan bahwa hanya Sasahara lah Sasayan yang dekat dengan Haru.
Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake janai sudah sesuai dengan teori Nagara 1987:128.
Cuplikan 4 :
Yuu : …千
ホン あ
いい ?
…Chizuru Honto ni agenakute ii no?
Universitas Sumatera Utara
53 “Chizuru, benar tidak apa-apa tidak kamu berikan?”
Ooshima : あ
い 言
い 田
水谷 邪魔
いわ い
Agenai yo Itta ja nai Yoshida kun to Mizutani san no jama shitai
wake janai tte
“Tidak akan saya berikan. Sudah saya katakan bukan. Kalau saya
bukan berarti
ingin mengganggu Yoshida dan Mizutani” Yuu
: 気
? ズク
あ 子
いい子 面白い
あ あ
2 人好 Nande sa Kimazuku naru kara? Shizuku chan mo Asako chan mo
ii ko da mon ne Omoshiroishi Atashi mo ano futari suki da yo
“Kenapa. Karena takut jadi tidak enak? Karena Shizuku dan Asako juga anak baik ya Lalu menyenangkan
Saya juga suka mereka berdua “Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 6, 2010:72
Analisis : Fungsi kata wake apabila ditambahkan dengan frase ja nai yang terdapat
pada percakapan di atas adalah menunjukkan penegasan penyangkalan, dan bermakna “belum tentu”. Hal ini dapat terlihat ketika Yuu menyuruh Ooshima
untuk memberikan coklat yang telah ia buat pada Haru, tetapi Ooshima tetap tidak ingin memberikannya. Ooshima mengatakan ia memang menyukai Haru, tetapi ia
Universitas Sumatera Utara
54 sama sekali tidak ada maksud untuk mengganggu hubungan Haru dan Mizutani.
Karena itu Ooshima menyangkal dengan mengatakan „Yoshida kun to Mizutani
san no jama shitai wake janai tte
…‟. Sanggahan yang dikatakan oleh Ooshima tersebut sebagai penegas bahwa ia tidak ingin menganggu hubungan mereka
berdua karena ia merupakan teman dari keduanya, jadi ia tidak ingin merusak hubungan pertemanan antara mereka.
Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake janai sudah sesuai dengan teori Nagara 1987:128.
3.4 Wake yang menyatakan ketidakmungkinan melakukan suatu perbuatan, baik karena adanya pendapat suatu masyarakat atau dari dirinya sendiri
Cuplikan 1 :
Shizuku : …新入生代表
挨拶あ 入試
1 番 生
…shinnyuusei daihyou no aisatsu aru desho. Nyuushi de ichiban datta seito ga suru yatsu.
“Salam dari perwakilan murid baru ada kan. Orang yang merupakan murid juara pertama ketika
ujian masuk” Haru
: ? ?
“?” Shizuku : 私
勉強 負
負 い
努力
Universitas Sumatera Utara
55 中間
負 わ
い い
食べ 場
い Watashi ne benkyou dake wa maketa koto nakatta no. Makenai you
ni doryokushitetashi
…Dakara chuukan de wa makeru wake ni wa ikanai no. Monja
nanka tabeteru baai janaishi “Hanya pelajaran yang tidak pernah saya kalah. Saya berusaha
keras supaya tidak kalah.
…Karena itu saya tidak bisa gagal ujian tengah semester. Bukan
saatnya untuk makan makanan seperti Monja.” “Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 1, 2009:61
Analisis : Fungsi dari frase wake ni wa ikanai yang terdapat dalam percakapan di
atas adalah menunjukkan ketidakmungkinan dalam melakukan suatu perbuatan baik karena adanya dorongan dari diri sendiri maupun karena orang lain. Frase
wake ni wa ikanai dibentuk oleh kata benda wake dan kata kerja bentuk negatif ikimasen. Makna sebenarnya dari kata benda wake adalah alasan, sedangkan
makna sebenarnya dari kata kerja bentuk negatif ikimasen adalah tidak pergi. Namun dalam situasi percakapan diatas, frase wake ni wa ikimasen dapat
menyatakan ketidakmungkinan dalam melakukan suatu hal yang disebabkan oleh suatu alasan, dan bermakna
“tidak bisa”. Hal ini terlihat ketika Haru mengajak Shizuku yang sedang belajar disebelahnya untuk makan monja bersama. Haru
sangat iri melihat teman-teman yang lain menghabiskan waktu bersama-sama,
Universitas Sumatera Utara
56 sehingga dia langsung mengajak Shizuku. Tetapi Shizuku menolaknya, karena
sebentar lagi akan ada ujian tengah semester, jadi Shizuku ingin belajar. Kemudian Shizuku juga teringat ketika hari pertama masuk sekolah, perwakilan
murid baru yang juga merupakan murid juara pertama saat ujian masuk bukanlah Shizuku, melainkan Haru yang tidak pernah dia duga sebelumnya. Karena itulah
Shizuku menolak dengan tegas ajakan Haru, ia mengatakan bahwa ia tidak bisa kalah dalam hal pelajaran karena itulah satu-satunya kemampuannya.
Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake ni wa ikanai sudah sesuai dengan teori Nagara 1987:128 menyatakan suatu ketidakmungkinan yang
disebabkan oleh suatu alasan atau keadaan, dan bermakna “tidak bisa”.
Cuplikan 2 :
Natsume :
話 今度
追試 落
来 補
習 わ
日 友
大 用
あ 絶対追試
落 わ
い い
水谷 Sore de Sakki no hanashi desu kedo Kondo no tsuishi, ochiru to
raishuu hoshuu ni narun desu Demo watashi, sono hi wa tomodachi to daiji na youji ga atte,
zettai tsuishi ni ochiru wake ni wa ikanain desu.
Soko de Mizutani san
Universitas Sumatera Utara
57 “Lalu tentang permbicaraan yang tadi, ujian kali ini, kalau gagal
minggu depan akan diulang Tapi saya, hari itu ada janji yang penting dengan teman, saya
benar-benar tidak boleh gagal dan ikut ujian susulan Karena itu Mizutani”
“Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 1, 2009:98 Analisis :
Fungsi kata wake yang ditambah dengan partikel ni dan wa kemudian ditambah juga dengan kata kerja iku bentuk negatif, ikanai pada percakapan di
atas adalah menunjukkan ketidakmungkinan dalam melakukan suatu perbuatan, dan bermakna “tidak bisa” atau “tidak boleh”. Hal ini dapat terlihat ketika
Natsume meminta Shizuku untuk mengajarinya ujian, tetapi Shizuku menolak. Karena itu, Natsume berusaha terus memohon pada Shizuku agar mengajarinya.
Natsume menjelaskan bahwa ia tidak bisa gagal dalam ujian kali ini karena ia ada janji yang penting dengan teman-temannya. Natsume mengatakan shiken ni
ochiru wake ni wa ikanain desu, dengan tambahan bentuk penekanan ~ndesu. Itu berarti ia benar-benar tidak bisa gagal dalam ujian. Karena Natsume mempunyai
janji, inilah yang menjadi keadaan yang tidak mengizinkannya untuk ujian ulang. Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake ni wa ikanai sudah
sesuai dengan teori Nagara 1987:128 yang menyatakan suatu ketidakmungkinan yang disebabkan oleh suatu alasan atau keadaan, dan bermakna
“tidak bisa”.
Universitas Sumatera Utara
58
Cuplikan 3 :
Shizuku : あ ヤ
ケン 代
私 A Yamaken kun o dai semete watashi no bun dake demo
“A Yamaken, paling tidak ongkos hanya bagian saya saja” Yamaguchi :
い い Shitsukoi Iranee ttsutten daro
“Bandel Sudah saya bilang tidak perlu kan” Shizuku
: い
い わ い
い
Hai Sou iu wake ni mo ikanai desho “Ya, tidak bisa bilang seperti itu kan”
“Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 5, 2010:98 Analisis :
Fungsi kata wake apabila ditambah dengan partikel „ni‟ dan „mo‟ serta kata
kerja iku bentuk negatif, ikanai yang terdapat pada percakapan di atas adalah menunjukkan ketidakmungkinan dalam melakukan sesuatu, maknanya adalah
“tidak bisa”. Fungsi dan makna wake ni mo ikanai sama seperti fungsi dan makna wake ni wa ikanai.
Pada cuplikan percakapan di atas, Shizuku mengatakan „hai, sou iu wake
ni mo ikanai deshou ‟ yang berarti “ya, tidak bisa berkata seperti itu kan”, wake ni
mo ikanai tersebut menunjukkan suatu keadaan dimana penutur tidak dapat melakukan suatu perbuatan baik karena adanya pendapat dari orang lain maupun
diri sendiri seperti yang dikatakan oleh Nagara. Hal ini dapat terlihat ketika Yamaguchi membelikan minuman pada Shizuku, Shizuku ingin membayar
Universitas Sumatera Utara
59 minuman itu, tetapi Yamaguchi tidak mau menerima uang yang diberikan oleh
Shizuku. Tapi Shizuku tetap ingin membayar minuman bagiannya, karena Shizuku merupakan tipe orang yang tidak ingin merepotkan seseorang, jadi
Shizuku langsung mengatakan pada Yamaguchi tidak boleh berbicara seperti itu, Yamaguchi harus menerima uangnya walaupun minuman itu harganya tidak
seberapa mahal. Karena itu Shizuku mengatakan seperti cuplikan di atas karena dirinya sendiri tidak mengizinkan untuk dibayari oleh orang lain, jadi ia tidak bisa
menerimanya. Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake ni wa ikanai sudah
sesuai dengan teori Nagara 1987:128.
Cuplikan 4 :
Shizuku : 煩わ
い 関係
いい い
Wazurawashii nara kankei wo kireba ii janai “Kalau rumit bukannya sebaiknya putuskan saja hubungan”
Sasahara :
い わ
い い
So- iu wake ni wa ikanai desho- “Tidak bisa bicara seperti itu ya kan”
“Tonari no Kaibutsu-kun” jilid 6, 2010:14 Analisis:
Fungsi kata wake yang kemudian ditambah dengan partikel ni dan wa lalu ditambah dengan kata kerja iku bentuk negatif, ikanai dalam cuplikan di atas
adalah menyatakan ketidakmungkinan dalam melakukan suatu perbuatan.
Universitas Sumatera Utara
60 Dalam percakapan di atas, wake ni wa ikanai
mempunyai makna “tidak bisa” atau “tidak boleh”. Hal ini dapat terlihat ketika Sasahara sedang bercerita
kepada Shizuku tentang pertengkarannya dengan Natsume, Sasahara yang tidak begitu mengerti dengan masalah perempuan menjadi pusing memikirkan tingkah
Natsume yang menghindarinya. Karena Shizuku juga tidak begitu mengerti tentang pertemanan, maka Shizuku dengan santainya mengatakan akhiri saja
hubungannya kalau sulit. Mendengar Shizuku yang berkata seperti itu dengan mudah, maka Sasahara menjawabnya dengan mengunakan sou iu wake ni wa
ikanai, dimana berarti Sasahara tidak bisa atau tidak dapat melakukan hal tersebut memutuskan hubungan pertemanan hanya karena hal kecil, karena itu Sasahara
langsung mengatakan kepada Shizuku untuk tidak boleh bicara dengan mudah seperti itu soal memutuskan hubungan.
Berdasarkan keterangan di atas fungsi dan makna wake ni wa ikanai sudah sesuai dengan teori Nagara 1987:128.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan