56 cerdas, terampil, sehat, merdeka, mandiri dan berbudi pekerti
luhur.” b
Misi: 1
Mendidik anak untuk berperilaku dan penampilan baik. 2
Mendidik anak untuk berkemampuan teori dan praktik. 3
Mendidik anak untuk mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan dan jati dirinya.
4 Input biasa, proses unggul, output unggul.
c Tujuan Sekolah:
1 Tujuan Umum
Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk
hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2
Tujuan Khusus Berdasarkan visi dn misi yang sudah ditetapkan, SMA Taman
Madya Jetis bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang :
a Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
c Menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung
jawab.
57
51,48 48,51
Presentase Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
2. Deskripsi Subyek
Data siswa yang didapatkan ini dipilih dengan menggunakan teknik proportional random sampling dan digunakan untuk pengumpulan data
dengan teknik angket. a.
Data Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Data siswa berdasarkan jenis kelamin secara umum pada
penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin.
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Laki-Laki
52 51,48
2 Perempuan
49 48,51
TOTAL 101
100
Dari data tabel siswa berdasarkan jenis kelamin diatas, maka dapat digambarkan ke dalam diagram lingkaran pie chart berikut ini:
Gambar 2. Presentase Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan pada tabel dan diagram lingkaran di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah seluruh siswa di dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin terdapat 101 orang siswa. Dari total 101
58 siswa tersebut, terdapat 52 siswa berjenis kelamin laki-laki atau
sebesar 51,48 dan sisanya sebanyak 49 siswa berjenis kelamin perempuan atau sebesar 48,51.
Sebanyak 101 siswa tersebut didapatkan dari dua sekolah yang berbeda. Apabila dirinci lebih mendalam, maka terdapat perbedaan
jumlah siswa dari kedua sekolah tersebut. Sekolah pertama yaitu SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan ada sebanyak 41 siswa yang terdiri dari
15 siswa berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yakni sebanyak 26 Siswa berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk sekolah yang
kedua, yaitu SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta terdapat 60 siswa yang terdiri dari 37 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 23 siswa
berjenis kelamin perempuan. Untuk informasi lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Distribusi Jumlah Siswa Tiap Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin
Asal Sekolah Jumlah Siswa
Jumlah Laki-laki
Perempuan
SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan
15 26
41
SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta
37 23
60
TOTAL 52
49
101
b. Data Siswa Berdasarkan Kelas
Data siswa berdasarkan tingkatan kelas secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
59
38,61 61,39
Siswa Berdasarkan Kelas
Kelas X Kelas XI
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Siswa Berdasarkan Kelas.
No Kelas
Frekuensi Presentase
1 Kelas X
39 38,61
2 Kelas XI
62 61,39
TOTAL 101
100
Dari data tabel Siswa berdasarkan kelas diatas, maka dapat digambarkan ke dalam diagram lingkaran pie chart berikut ini:
Gambar 3. Presentase Siswa Berdasarkan Kelas Berdasarkan pada tabel dan diagram lingkaran di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah seluruh siswa di dalam penelitian ini berdasarkan kelas terdapat 101 orang siswa. Dari total 101 siswa
tersebut, terdapat 39 siswa yang masih duduk di kelas X atau sebesar 38,61 dan sisanya sebesar 61,39 adalah siswa masih kelas XI baik
IPA maupun IPS atau sebanyak 62 siswa. Sebanyak 101 orang siswa tersebut didapatkan dari dua sekolah
yang berbeda. Apabila dirinci lebih mendalam, maka terdapat perbedaan jumlah siswa dari kedua sekolah tersebut. Sekolah pertama
yaitu SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan ada sebanyak 41 siswa yang
60 terdiri dari 17 siswa yang masih kelas X dan sisanya yakni sebanyak
24 siswa kelas XI baik IPA maupun IPS. Sedangkan sekolah kedua, yaitu SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta terdapat 60 siswa yang
terdiri dari 22 siswa kelas X dan 38 siswa kelas XI IPA dan IPS. Untuk informasi lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 9. Distribusi Jumlah Siswa Tiap Sekolah Berdasarkan Kelas.
Asal Sekolah Jumlah Siswa
Jumlah Kelas X
Kelas XI
SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan 17
24 41
SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta
22 38
60
TOTAL 39
62 101
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan angket yang kemudian diolah dengan penskoran serta persentase pada setiap indikator
pada butir penyajian hasil olah data. Berikut ini merupakan data yang disajikan mengenai pemahaman siswa terhadap pemikiran pendidikan Ki
Hajar Dewantara
:
1. Pemahaman Siswa Terhadap Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Dari hasil penelitian dengan menggunakan angket, diperoleh data mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap pemikiran pendidikan Ki
Hajar Dewantara adalah sebagai berikut:
61
69,31 29,70
0,99
Pemahaman Siswa Terhadap Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Tinggi Sedang
Rendah
Tabel 10. Kategori Tingkat Pemahaman Siswa terhadap Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Kategori Skor
Frekuensi Persentase
Tinggi 19
70 69,31
Sedang 10 – 19
30 29,70
Rendah 10
1 0,99
TOTAL 101
100 Dari tabel distribusi frekuensi pemahaman siswa di atas, dapat
digambarkan ke dalam bentuk diagram lingkaran piechart berikut ini :
Gambar 4. Presentase Pemahaman Siswa terhadap Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Dari tabel dan gambar di atas memberikan gambaran bahwa 70 siswa 69,31 memiliki tingkat pemahaman pada kategori tinggi. Selain
itu, terdapat 30 siswa 29,70 yang memiliki pemahaman tingkat sedang. Selain itu, masih terdapat seorang siswa 0,99 yang memiliki
pemahaman tingkat rendah. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa di SMA Taman Madya se-Kota
Yogyakarta berada pada kategori tinggi.
62 Pada penelitian ini terdapat lima pokok bahasan yang digunakan
untuk mengukur pemahaman siswa, yaitu: pemahaman siswa terhadap biografi Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa, pemahaman siswa
terhadap tri pusat pendidikan, pemahaman siswa terhadap teori trikon, pemahaman siswa terhadap teori sistem among, dan pemahaman siswa
terhadap trilogi kepemimpinan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diperoleh gambaran tingkat
pemahaman siswa pada setiap pokok bahasan sebagai berikut: a.
Pemahaman Siswa Terhadap Profil Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa
Aspek yang diteliti pada indikator pemahaman siswa terhadap profil Ki Hajar Dewantara meliputi tanggal lahir Ki Hajar serta latar
belakang keluarga dan pendidikannya, sedangkan aspek yang diteliti untuk profil Taman Siswa adalah tanggal berdinya Taman Siswa dan
nama awal yang digunakan Taman Siswa. Secara umum, siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap profil Ki Hajar Dewantara
dan Taman Siswa. Namun, pemahaman siswa pada tanggal lahir Ki Hajar Dewantara masih kurang. Dua dari empat siswa yang menjadi
subyek untuk wawancara melupakan tanggal lahir Ki Hajar. Hal ini dikutip pada wawancara yang telah dilakukan yaitu;
“dulu namanya R. M. Suwardi Suryaningrat, kalau tanggal lahirnya itu 2 Mei 1880an.” Rik, 22 Januari 2014.
Hal ini juga dikatakan oleh siswa lain yaitu;
63 “nama aslinya tuh kalau gak salah Suwardi Suryaningrat, kalau
tanggal lahirnya 2 Mei tahun 1800an.” AA, 22 Januari 2014.
Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan angket dalam bentuk skala Guttman. Pada indikator pemahaman siswa terhadap
profil Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa ini terdapat enam butir pernyataan atau pertanyaan. Untuk mengetahui skor tiap butir
pertanyaan tersebut akan dipaparkan pada tabel dibawah ini: Tabel 11. Skor Tiap Butir Boal Pada Indikator Profil Ki Hajar
Dewantara dan Taman Siswa
No Pertanyaan
Pernyataan Siswa yang
menjawab benar
Siswa yang menjawab
Salah Jumlah
∑ ∑
∑
1 Ki Hajar Dewantara
lahir pada tanggal 2 Mei 1886
32 31,68
69 68,32
101 100
2 R.M. Suwardi
Suryaningrat adalah cucu dari Paku Alam IV
20 19,80
81 80,20
101 100
3 Ki Hajar tidak pernah
sekolah di sekolah dokter Jawa atau
STOVIA 68
67,33 33
32,67 101
100
4 Ki Hajar pernah
bergabung ke dalam Budi Utomo, Sarikat
Islam dan Indische Partij
87 86,14
14 13,86
101 100
5 Taman Siswa didirikan
pada tanggal 3 Juli 1922
84 83,17
17 16,83
101 100
6 “Nationall Onderwejis
Instituut Taman Siswa.” adalah nama
asli dari Taman Siswa 79
78,22 22
21,78 101
100
Berdasarkan data skor tiap butir soal di atas, maka dapat
diketahui bahwa sebagian besar siswa belum memahami profil Ki
64 Hajar dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada butir soal tentang
tangggal lahir Ki Hajar. Terdapat 69 Siswa 68,32 yang belum memahami tanggal lahir Ki Hajar Dewantara dengan baik. Selain itu,
sebanyak 81 Siswa 80,20 juga belum mengetahui atau memahami bahwa Ki Hajar merupakan cucu dari Paku Alam III.
Berbeda dengan kedua item soal di atas, sebagian besar siswa memahami dengan baik tentang riwayat hidup Ki Hajar seperti
pendidikan, keaktifan Ki Hajar dalam berorganisasi, dan Taman Siswa. Pada butir soal nomor 3, terdapat 68 siswa 67,33 yang
menjawab dengan benar tentang latar belakang pendidikan Ki Hajar Dewantara. Sebanyak 87 siswa 86,14 menjawab dengan benar
pada butir soal tentang keaktifan Ki Hajar dalam bidang politik. Selanjutnya pada butir soal tentang tanggal berdirinya Taman Siswa,
sebagian siswa telah memahami atau menjawab dengan benar. Ada sebanyak 84 siswa 83,17 yang memahami tentang tanggal
berdirinya Taman Siswa. Pada butir soal terakhir tentang profil Ki Hajar dan Taman Siswa, sebanyak 79 siswa 78,22 yang menjawab
benar atau memahami dengan baik tentang nama asli dari Taman Siswa yaitu “Nationall Onderwejis Instituut Taman Siswa.”
Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh data mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap profil Ki Hajar Dewantara dan
Taman Siswa adalah sebagai berikut: