Museum Fatahillah fa transmedia 2017 isi edisi 1 low

erbagai peristiwa di masa silam menjadi catatan sejarah dan meninggalkan sisa kenangan di beberapa sudut kota. Bangunan-bangunan lama dengan arsitektur Eropa yang masih kokoh berdiri hingga kini. Ada yang tidak direkondisi dan ada pula yang direkondisi. Seperti halnya yang terjadi di Kota Tua, Jakarta Barat. Bangunan-bangunan yang terdapat di Kota Tua menjadi saksi sejarah Ibukota Jakarta. Kini, kawasan tersebut menjadi kawasan yang ramai pengunjung wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bagaimana tidak, pasalnya kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan wisata edukasi yang berada di Jakarta. Kota Tua memiliki beberapa titik wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Jaraknya pun saling berdekatan. Titik-titik tempat wisata tersebut antara lain adalah Museum Fatahillah; Museum Wayang; Museum Seni Rupa, Museum Bank Indonesia; Museum Bank Mandiri; Gedung Niaga; Café Batavia; Gedung Olveh; serta Gedung Pos Indonesia yang biasa digunakan sebagai Art Space Photo Exhibition. Empat Museum Menarik di Kota Tua Jadikan Wisata Edukatif Jakarta, sebagai Ibukota Negara Indonesia merupakan salah satu saksi sejarah Kemerdekaan Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Kota Tua Jakarta , juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama Oud Batavia, adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka. Dijuluki “Permata Asia” dan “Ratu dari Timur” pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah. Berikut adalah beberapa ulasan tempat wisata edukatif museum di Kota Tua Jakarta yang kerap dikunjungi oleh wisatawan :

1. Museum Fatahillah

Museum ini merupakan landmark Kota Tua dan tidak terpisahkan dari riwayat sejarah Jakarta. Maka, tak heran jika Museum Fatahillah kerap dinamakan sebagai Museum Sejarah Jakarta. Dahulu kala pada masa penjajahan VOC, bangunan tersebut memiliki fungsi sebagai balaikota, ruang pengadilan sekaligus sebagai ruang penjara bawah tanah. Sedangkan, pelataran depan museum tersebut dulunya merupakan tempat para narapidana yang akan dieksekusi. Museum Fatahillah merupakan salah satu museum terbesar di Jakarta yang terdiri dari tiga lantai dan menyimpan sekitar 25.000 benda-benda bersejarah, seperti prasasti; meriam termasuk Meriam Si Jagur; Patung Dewa-Dewi; beberapa furniture antik, gerabah, dan keramik. Jika Anda ingin mengetahui mengenai cerita sejarah Kota Jakarta mulai dari zaman awal perkembangan kota hingga menjadi Kota Jayakarta di tahun 1527 maka anda dapat berkunjung ke Museum Fatahillah. Anda bisa mengunjunginya pada Selasa – Minggu pukul 9 pagi hingga 3 sore dengan membayar Rp 5000tiket dewasa dan Rp 2000tiket pelajar. 54 TRANSMEDIA EDISI 01 2017

2. Museum Bank Indonesia Selain Museum Fatahillah, di kawasan