Pengolahan Minyak Jagung Minyak Jagung

Dalam minyak jagung terlarut vitamin-vitamin yang dapat digunakan sebagai bahan pangan seperti vitamin E. Minyak jagung merupakan minyak goreng yang stabil tahan terhadap ketengikan karena adanya tokoferol yang larut dalam minyak sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi. Minyak jagung berwama merah gelap dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning keemasan. Bobot jenis minyak jagung sekitar 0,918 - 0,925, sedangkan nilai indeksnya pada suhu 25°C berkisar antara 1,4657 – 1,4659. Kekentalan minyak jagung hampir sama dengan minyak-minyak nabati lainnya. Produksi minyak jagung corn oil di Indonesia masih sedikit. Kebanyakan pabrik di Indonesia menggunakan kelapa sawit untuk industri oil and fats. Padahal pemilihan jagung sebagai bahan baku untuk membuat minyak adalah suatu alternatif lain yang dapat dipertimbangkan. Selain jagung sudah diproduksi sendiri di Indonesia, harganya pun relatif murah. Dan minyak jagung mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalorions. http:id.scribd.comdoc93706754Corn-Oil-Refining-Luri Minyak jagung memiliki kualitas lebih baik dari minyak kelapa sawit. Minyak jagung memiliki keunggulan dibandingkan minyak kelapa sawit, yaitu memiliki smoke point yang tinggi, non- kolesterol, serta harganya lebih mahal dari minyak lainnya. http:id.scribd.comdoc24002965LAPORAN-STABILITAS-MINYAK

2.4.1. Pengolahan Minyak Jagung

Secara garis besar proses pembuatan minyak jagung dapat dilakukan dengan dengan dua cara: Universitas Sumatera Utara 1. Minyak jagung diperoleh dari biji jagung yang telah dikeringkan yang dikenal dengan proses kering. Pada penggilingan kering dry-milled, minyak jagung dapat diekstrak dengan pengepresan maupun ekstraksi pelarut. http:namasayakarinanurhidayah.blogspot.com201301jurnal-minyak- jagung.html • Pada proses pengepresan Minyak jagung diperoleh dari biji kernel hanya mengandung 3- 5 minyak. Biji- bijian pertama- tama dibersihkan dari bahan- bahan asing : ranting, batang, daun dan sebagainya, dengan menggunakan saringan dan kemudian dikupas kulitnya. Butir biji kemudian digiling menjadi bagian- bagian yang kecil. proses penggilingan yang berbeda akan menghasilkan rendemen minyak yang berbeda pula. hasil proses penggilingan dilakukan pemasakan pada suhu 90 o – 100 o C kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Buckle,1987 Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas tersebut digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya. Minyak yang dihasilkan tersebut diendapkan dan disaring. Ketaren, 2008. Minyak jagung kasar hasil penyaringan harus dimurnikan dari bahan-bahan atau kotoran yang terdapat didalamnya untuk memperoleh minyak yang bermutu baik biasanya dilakukan proses refined, bleached, deodorized RBD. Proses- proses ini dapat dilakukan dengan 1 Penambahan senyawa alkali KOH atau NaOH untuk netralisasi asam lemak bebas. 2 Penambahan bahan penyerap warna, dimana biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih. 3 Pengaliran uap air panas ke dalam Universitas Sumatera Utara minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki. http:id.scribd.comdoc93706754Corn-Oil-Refining-Luri . • Ekstraksi Pelarut Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut. Minyak dalam jagung dilarutkan dengan pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan minyak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat digunakan sebagai makanan ternak. Winarno, 1992. Pengolahan jagung menjadi minyak jagung dengan proses ekstraksi pelarut ini memberiakn hasil minyak tertinggi. Biji jagung pertama digiling menjadi halus. Biji jagung yang dihaluskan dimasukkan ke tempat ekstraksi pada ketel yang dilengkapi dengan alat pengaduk. Bahan tadi dipanaskan sambil di aduk. Pemanasan dilakukan pada suhu 105 C - 110 C. Ampas jagung yang diambil minyak nya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak yang terekstraksi akan naik ke atas dan kemudian dipisahkan. Selanjutnya, minyak dapat dimurnikan untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan sebelum dikonsumsi atau digunakan dengan cara : pemisahan asam lemak bebas netralisasi, pemutihanpemucatan Bleaching dan penghilangan bau deodorizing. Ketaren, 1992. 2. Minyak jagung dapat diekstrak dari biji jagung yang masih segar yang dikenal dengan proses basah. Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan dengan pemisahan lembaga terlebih dahulu selanjutnya pegepresan dalam jumlah besar menggunakan pengumpil, baji dan sekrup,penggilas hidrolik dan Universitas Sumatera Utara sebagainya untuk memeras minyak dari bahan jagung tersebut. Setelah pengepresan dilakukan ekstraksi minyak. Efisiensi ekstraksi tergantung pada jenis biji, kadar air, pemasakan, besarya tekanan yang dipergunakan, tekanan maksimum, waktu pengeringan, suhu dan kepekatan minyak. Pada lembaga, kandungan minyak yang bisa diekstrak rata-rata 52.Kandungan minyak hasil ekstraksi kurang dari 1,2. Minyak kasar masih mengandung bahan terlarut, yaitu fosfatida, asam lemak bebas, pigmen, dan sejumlah kecil bahan flavor r dan odor. http:namasayakarinanurhidayah.blogspot.com201301jurnal- minyak-jagung.html. Proses pengolahan minyak jagung setelah pemisahan atau setelah diisolasi dari sumbernya, mengalami pengembangan bahan- bahan resin, karbohidrat, karena sebagian besar komponen jagung terdiri dari karbohidrat atau bahan berpati maka harus dimurnikandari bahan-bahan atau kotoran yang terdapat didalamnya dengan cara pemisahan asam lemak bebasnetralisai, pemutihan, dan penghilangan bau. Buckle, K.A ,1985

2.4.2 Komposisi Minyak Jagung