Tujuan Standar Mutu Lemak atau Minyak

1.2.Permasalahan Berdasarkan dari uraian diatas akan diteliti berapa besar kadar Asam Lemak Bebas ALB dari Minyak Jagung yang berasal dari dua sumber yang berbeda.

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui kadar Asam Lemak Bebas dari Minyak Jagung yang akan diteliti apakah telah memenuhi standar mutu. 2. Untuk membandingkan Kadar Asam Lemak Bebas dari Minyak Jagung yang berasal dari Belawan dan Pasar Medan. 1.4.Manfaat Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui kadar Asam Lemak Bebas ALB dari Minyak Jagung. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab meningkatnya kadar Asam Lemak Bebas ALB dalam Minyak Jagung Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jagung

Tumbuhan Jagung Zea mays merupakan salah satu tanaman pagan dunia yang terpenting selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indonesia misalnya di Madura dan Nusa Tenggara menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Tim Karya Tani Mandiri, 2010 . Jagung Zea mays merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Kebutuhan akan dikonsumsi jagung di Indonesia terus meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Jagung sebagai bahan pangan, dapat dikonsumsi langsung maupun perlu pengolahan seperti jagung rebus, bakar, maupun dimasak menjadi nasi. Sebagai bahan ternak , biji pipilan kering digunakan untuk pakan ternak bukan ruminan seperti ayam, itik, puyuh, dan babi, sedangkan seluruh bagian tanaman jagung atau limbah jagung, baik yang berupa tanaman jagung muda maupun jeraminya dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Selain itu, jagung juga berpotensi sebagai bahan baku industri makanan, kimia farmasi dan indutri lainnya yanng mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz jagung, minyak jagung, dextrin, gula, etanol, asam organik dan bahan lainnya. Budiman, 2010 Universitas Sumatera Utara Di Indonesia, daerah- daerah penghasil utama tanaman jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi selatan, dan Maluku. Khusus di Daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara itensif karena kondisi tanah dan iklimnya sagat mendukung untuk pertumbuhannya. Tim Karya Tani Mandiri, 2010 Jagung sebagai tanaman daerah tropik dapat tumbuh subur dan memberikan hasil yang tinggi apabila tanaman dan pemeliharaannya dilakukan dengan baik. Agar tumbuh dengan baik, tanaman jagung memerlukan temperature rata-rata antara 14- 30 C, pada daerah dengan curah hujan sekitar 600 mm – 1.200 mm pertahun yang terdistribusi rata selama musim tanam. Kartasapoetra, 1988 Jagung termasuk tanaman semusim annual. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan seperti padi, pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. http:makalahdanskripsi.blogspot.com201011tanaman-jagung.html

2.1.1. Sejarah Jagung

Tumbuhan jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput- rumputan. Berasal dari Amerika yang tesebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke America. Sekitar abad ke-16 orang Universitas Sumatera Utara Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk indonesia. Orang Belanda menamakannya “ mais” dan Orang Inggris menamakannya “corn “. Tim Karya Tani Mandiri, 2010 Jagung berasal dari daerah tropis, tetapi karena banyak tipe jagung dengan variasi sifat-sifat yang dipunyainya dan sifat adaptasi yang tinggi, maka jagung dapat menyebar luas dan dapat hidup baik di berbagai macam iklim. ketaren , 2005 Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu. • Teori Asal Asia Tanaman jagung yang ada di wilayah Asia diduga berasal dari Himalaya. Hal ini ditandai oleh ditemukannya tanaman keturunan jali jagung jali, Coix spp dengan famili Aropogoneae. Kedua spesies ini mempunyai lima pasang kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak dukungan. • Teori Asal Andean Tanaman jagung berasal dari dataran tinggi Andean Peru, Bolivia, dan kuador. Hal ini dukung oleh hipotesis bahwa jagung berasal dari Amerika selatan dan jagung Andean mempunyai keragaman genetik yang luas terutama di daratan tinggi Peru. Kelemahan teori inia adalah ditemukannya kerabat liar seperti teosinte di dataran tinggi tersebut. Universitas Sumatera Utara • Teori Asal Meksiko Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung berasal dari Meksiko, karena jagung dan spesies liar jagung teosinte sejak lama ditemukan di daerah tersebut, dan masih ada di habitat asli hingga sekarang. Ini juga mendukung ditemukannya fosil tepung sari dan tongkol jagung dalam gua, dan kedua spesies mempunyai keragaman genetic yang luas. Teosinte dipercaya sebagai nenek moyang tanaman jagung. Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah mecsiko bagian selatan sekitar 8000 – 10.000 tahun yang lalu. Dari penggalian ditemukan jagung berukuran kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7000 tahun. Menurut pendapat beberapa ahli botani teosinte Zea mays spp. sebagai nenek moyang tanaman jagung merupakan tumbuhan liar yang berasal dari lembah sungai Balsas. Lembah di meksiko selatan. Bukti genetic antropologi arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah di Amerika Selatan daerah ini jagung tersebar dan di tanam di seluruh dunia. Budiman, 2010

2.1.2. Klasifikasi dan Jenis Tanaman Jagung Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae Tumbuhan Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Liliopsida berkeping satu monokotil Famili : Poaceae suku rumput-rumputan Genus : Zea Spesies : Zea mays L. http:makalahdanskripsi.blogspot.com201011tanaman-jagung.html Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tujuan penggunaan atau pemanfaatannya,komoditas jagung di Indonesia dibedakan atas jagung untuk bahan pangan, jagung untuk bahan industri pakan, jagung untuk bahan industri olahan, dan jagung untuk bahan tanaman. Masing- masing jenis bahan tersebut memiliki nilai ekonomi yang berarti . Para ahli botani dan ahli pertanian mengklasifikasikan jagung dengan berbagai jenis jagung berdasarkan sebagai berikut : 1.Biji jagung dengan sifat endosperma, yaitu terdiri dari tujuh tipe yaitu : • Jagung mutiara flint corn - Zea mays indurata Biji jagung tipe ini berbentuk bulat, licin, mengkilap dan keras karena bagian pati yang keras terdapat di bagian atas dari biji. Pada umumnya varietas lokal di Indonesia tergolong tipe biji mutiara sekitar 75 dari areal pertanaman. • Jagung gigi kuda dent corn - Zea mays identata Bagian tipe keras pada tipe biji dent berada di bagian sis biji, sedangkan pati lunaknya di tengah sampai ke ujung biji. Tipe biji dent bebentuk besar, pipih dan berlekuk. • Jagung manis sweet corn - Zea mays saccarata Bentuk biji jagung manis pada waktu masak keriput dan transparan. Biji jagung manis yang belum masak mengandung kadar gula lebih tinggi daripada pati. Sifat ini ditentukan oleh satu gen sugary yang resesif. • Jagung berondong pop corn – Zea mays everta Pada tipe ini, proporsi pati lunak dibandingkan dengan pati keras jauh lebih kecil dari jagung tipe flint. Biji jagung akan meletus kalau dipanaskan karena Universitas Sumatera Utara pengembangannya uap air dari biji. Volume pengembangannya bervariasi tergantung pada varietas nya , dapat mencapai 15-30 kali dari besar semula. • Jagung tepung floury corn - Zea mays amylacea Zat pati yang terdapat dalam endosperma jagung tepung semuanya pati lunak, kecauli dibagian sisi biji yang tipis adalah pati yang keras. • Jagung ketan waxy corn - Zea mays certain Pada tipe jagung ini terdiri seluruhnya dari amylopectine, sedangkan jagung biasa mangandung ± 70 amylopectine dan 30 amylase. • Jagung pod pod corn - Zea mays tunicate Setiap biji dan tongkolnya jagung tipe ini terbungkus kelobot. Endosperma bijinya mungkin flint, dent, pop, sweet atau waxy. 2.Berdasarkan Umur tanaman, terbagi menjadi tiga yaitu : • Varietas Berumur Pendek Genjah : umur panen nya berkisar antara 70-80 hari setelah tanam HST. Contoh : varietas Medok, Madura, Kodok, Putih Nusa, Impa Kina, dan Abimayu. • Varietas Berumur Sedang Medium: umur panennya berkisar antara 80- 100 HST. Contoh : varietas Panjalian, Bromo, Arjuna, Sadewa, Parekesit, Hibrida C-1 dan CPI-1. • Varietas Berumur Panjang Dalam: umur panen nya berkisar antara 80- 110 HST. Contoh: varietas Harapan, Metro, Pandu,Bima dan Composit-2. Universitas Sumatera Utara 3. Berdasarkan Tempat Penanaman Berdasarkan ketinggian tempat penanaman, jagung dibedakan menjadi dua kelompok varietas sebagai berikut : • Varietas jagung dataran rendah : dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai kaetinggian kurang dari 1000 m dpl. Contoh : varietas Harapan, Arjuna, Sadewa, Parekesit, Bromo, Abimayu, Kalingga, dan Wijaya. • Varietas jagung dataran tinggi : dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1000 m dpl. Contoh : varietas Bima, Pandu, Kania Putih, dan Baster Kuning. 4. Berdasarkan ketahanan Terhadap hama dan penyakit, dibedakan menjadi empat jenis yaitu : • Varietas yang tahan resisten : varietas ini apabila dalam keadaan hama dan penyakit berkembang dengan baik serta merupakan tanaman yang jagungnya terserang kurang dari 10 . Contoh : C-1, Pioneer -1, Pioneer-2, Sadewa, Semar - 1, dan Semar-2. • Varietas yang Tolelan : ditandai dengan kemampuan jagung yang terserang 11- 25 pada saat hama dan penyakit berkembang. Contoh : DMR 5, C1,C2 • Varietas setengah toleran : ditandai dengan kemmapuan terserang 26 - 50. Contoh : varietas jagung unggul. Budiman, 2010

2.2. Asam Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida lemak baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Rantai karbon yang jenuh Universitas Sumatera Utara adalah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap sedangkan yang mengandung ikatan ikatan rangkap disebut rantai karbon yang tidak jenuh. Poedjiadi,A. 2009 Cara penggolongan asam lemak selain asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh, dapat digolongkan menjadi asam lemak rantai pendek Short Chain Fatty Acid, asam lemak rantai menengah Medium Chain Fatty Acid dan asam lemak rantai panjang Long Chain Fatty Acid. Pada umumnya asam lemak rantai pendek mengandung C 4 -C 10 , rantai menengah mengandung C 12 atau C 14 , dan rantai panjang mengandung C 16 atau lebih. Asam lemak dengan atom C lebih dari dua belas tidak larut dalam air dingin maupun air panas. Asam lemak dari C 4 , C 6, C 8 , dan C 10 dapat menguap dan asam lemak C 12 dan C 14 sedikit menguap. Winarno,F.G. 1997 Sifat asam lemak ditentukan oleh rantai hidrokarbonnya. Asam lemak berantai jenuh yang mengandung 1 sampai 8 atom karbon berupa cairan sedangkan lebih dari 8 atom karbon berupa padatan. Asam stearat mempunyai titik cair 70 C tetapi denngan adanya satu saja ikatan tidak jenuh sperti pada asam oleat, titik cairnya menurun sampai 14 C. Dengan tambahan beberapa ikatan rangkap, titik cair bisa lebih rendah lagi. Girindra,A.1993 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Asam Lemak Yang Terdapat Dalam Tumbuhan Dan Hewan Nama Rumus Titik Lebur C Asam Lemak Jenuh Asam Butirat C 3 H 7 COOH -7,9 Asam Kaproat C 5 H 11 COOH - 1,5 sampai -2,0 Asam Palmitat C 15 H 31 COOH 64 Stearat C 17 H 35 COOH 69,4 Asam Lemak tidak jenuh Asam Oleat C 17 H 33 COOH 14 Asam Linoleat C 17 H 31 COOH -11 Asam linolenat C 17 H 29 COOH Cair pada suhu sangat rendah Poedjiadi. A. , 2009

2.2.1 Asam Lemak Bebas

Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan menghasilkan flavor yang tidak diinginkan dan kadang- kadang dapat meracuni tubuh. Dengan proses netralisasi minyak sebelum digunakan dalam bahan pangan, maka jumlah asam lemak dapat dikurangi sampai kadar maksimum 0,2 .

2.2.2 Bilangan Asam

Bilangan asam adalah banyaknya milligram KOH basa yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak dalam 1gram lemak. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa bilangan asam akan meningkat pada lemak yang tengik. Girindra,1993. Universitas Sumatera Utara Bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak atau lemak. Caranya adalah dengan melarutkan sejumlah minyak atau lemak dalam alkohol eter dan diberi indikator ,dititrasi dengan larutan standart sampai terjadi perubahan warna merah jambu yang tetap. Besarnya bilangan asam tergantung dari kemurnian dan umur dari minyak atau lemak tadi. Dengan menggunakan rumus : Kadar asam Asam Lemak Bebas ALB = � � � � � 10 � � Ket : M = bobot molekul asam lemak A = jumlah ml larutan standart yan terpakai N = normalitas larutan standart G = bobot contoh gram Ketaren, 2008 Angka asam besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrolisis minyak ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam maka makin rendah kualitasnya. http:id.scribd.comdoc24002965LAPORAN-STABILITAS-MINYAK

2.3. Standar Mutu

Minyak Jagung sebagai minyak makanan adalah minyak yang diperoleh dari lembaga biji jagung dan telah mengalami proses pemurnian . Universitas Sumatera Utara Syarat mutu minyak jagung berdasarkan spesifikasi SNI antara lain :  Warna  Bau dan rasa  Air dan kotoran  Bilangan peroksida  Asam lemak bebas sebagai asam oleat  Bilangan Iod  Cemaran logam SNI 01-3394-1998.

2.4. Minyak Jagung

Minyak jagung merupakan trigliserida ytang disusun oleh glliserol dan asam- asam lemak. Presentase gliserida sekitar 98,6, sedangkan sisanya merupakan bahan non minyak seperti abu, zat warna atau lilin. Asam lemak yang menyusun minyak jagung terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Dalam 100 kg jagung dengan kandungan air 16,akan menghasilkan sekitar 64 kg tepung butiran dan 3 kg minyak jagung. Bagian jagung yang mengandung minyak adalah lembaga. http:namasayakarinanurhidayah.blogspot.com201301jurnal-minyak jagung.html Tabel 2.4.Sifat fisika- kimia minyak jagung Karakteristik Nilai Bilangan Asam 0,040 – 0,100 Bobot Jenis pada suhu kamar 0,918 – 0,925 Bilangan penyabunan 189 – 191 Bilangan Iodium 125 – 128 Titik Cair o F 4 – 12 Universitas Sumatera Utara Dalam minyak jagung terlarut vitamin-vitamin yang dapat digunakan sebagai bahan pangan seperti vitamin E. Minyak jagung merupakan minyak goreng yang stabil tahan terhadap ketengikan karena adanya tokoferol yang larut dalam minyak sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi. Minyak jagung berwama merah gelap dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning keemasan. Bobot jenis minyak jagung sekitar 0,918 - 0,925, sedangkan nilai indeksnya pada suhu 25°C berkisar antara 1,4657 – 1,4659. Kekentalan minyak jagung hampir sama dengan minyak-minyak nabati lainnya. Produksi minyak jagung corn oil di Indonesia masih sedikit. Kebanyakan pabrik di Indonesia menggunakan kelapa sawit untuk industri oil and fats. Padahal pemilihan jagung sebagai bahan baku untuk membuat minyak adalah suatu alternatif lain yang dapat dipertimbangkan. Selain jagung sudah diproduksi sendiri di Indonesia, harganya pun relatif murah. Dan minyak jagung mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalorions. http:id.scribd.comdoc93706754Corn-Oil-Refining-Luri Minyak jagung memiliki kualitas lebih baik dari minyak kelapa sawit. Minyak jagung memiliki keunggulan dibandingkan minyak kelapa sawit, yaitu memiliki smoke point yang tinggi, non- kolesterol, serta harganya lebih mahal dari minyak lainnya. http:id.scribd.comdoc24002965LAPORAN-STABILITAS-MINYAK

2.4.1. Pengolahan Minyak Jagung

Secara garis besar proses pembuatan minyak jagung dapat dilakukan dengan dengan dua cara: Universitas Sumatera Utara 1. Minyak jagung diperoleh dari biji jagung yang telah dikeringkan yang dikenal dengan proses kering. Pada penggilingan kering dry-milled, minyak jagung dapat diekstrak dengan pengepresan maupun ekstraksi pelarut. http:namasayakarinanurhidayah.blogspot.com201301jurnal-minyak- jagung.html • Pada proses pengepresan Minyak jagung diperoleh dari biji kernel hanya mengandung 3- 5 minyak. Biji- bijian pertama- tama dibersihkan dari bahan- bahan asing : ranting, batang, daun dan sebagainya, dengan menggunakan saringan dan kemudian dikupas kulitnya. Butir biji kemudian digiling menjadi bagian- bagian yang kecil. proses penggilingan yang berbeda akan menghasilkan rendemen minyak yang berbeda pula. hasil proses penggilingan dilakukan pemasakan pada suhu 90 o – 100 o C kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak. Buckle,1987 Ampas yang dihasilkan masih mengandung minyak. Ampas tersebut digiling sampai halus, kemudian dipanaskan dan dipres untuk mengeluarkan minyaknya. Minyak yang dihasilkan tersebut diendapkan dan disaring. Ketaren, 2008. Minyak jagung kasar hasil penyaringan harus dimurnikan dari bahan-bahan atau kotoran yang terdapat didalamnya untuk memperoleh minyak yang bermutu baik biasanya dilakukan proses refined, bleached, deodorized RBD. Proses- proses ini dapat dilakukan dengan 1 Penambahan senyawa alkali KOH atau NaOH untuk netralisasi asam lemak bebas. 2 Penambahan bahan penyerap warna, dimana biasanya menggunakan arang aktif agar dihasilkan minyak yang jernih. 3 Pengaliran uap air panas ke dalam Universitas Sumatera Utara minyak untuk menguapkan dan menghilangkan senyawa-senyawa yang menyebabkan bau yang tidak dikehendaki. http:id.scribd.comdoc93706754Corn-Oil-Refining-Luri . • Ekstraksi Pelarut Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut. Minyak dalam jagung dilarutkan dengan pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan minyak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat digunakan sebagai makanan ternak. Winarno, 1992. Pengolahan jagung menjadi minyak jagung dengan proses ekstraksi pelarut ini memberiakn hasil minyak tertinggi. Biji jagung pertama digiling menjadi halus. Biji jagung yang dihaluskan dimasukkan ke tempat ekstraksi pada ketel yang dilengkapi dengan alat pengaduk. Bahan tadi dipanaskan sambil di aduk. Pemanasan dilakukan pada suhu 105 C - 110 C. Ampas jagung yang diambil minyak nya akan diendapkan pada dasar ketel. Minyak yang terekstraksi akan naik ke atas dan kemudian dipisahkan. Selanjutnya, minyak dapat dimurnikan untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan sebelum dikonsumsi atau digunakan dengan cara : pemisahan asam lemak bebas netralisasi, pemutihanpemucatan Bleaching dan penghilangan bau deodorizing. Ketaren, 1992. 2. Minyak jagung dapat diekstrak dari biji jagung yang masih segar yang dikenal dengan proses basah. Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan dengan pemisahan lembaga terlebih dahulu selanjutnya pegepresan dalam jumlah besar menggunakan pengumpil, baji dan sekrup,penggilas hidrolik dan Universitas Sumatera Utara sebagainya untuk memeras minyak dari bahan jagung tersebut. Setelah pengepresan dilakukan ekstraksi minyak. Efisiensi ekstraksi tergantung pada jenis biji, kadar air, pemasakan, besarya tekanan yang dipergunakan, tekanan maksimum, waktu pengeringan, suhu dan kepekatan minyak. Pada lembaga, kandungan minyak yang bisa diekstrak rata-rata 52.Kandungan minyak hasil ekstraksi kurang dari 1,2. Minyak kasar masih mengandung bahan terlarut, yaitu fosfatida, asam lemak bebas, pigmen, dan sejumlah kecil bahan flavor r dan odor. http:namasayakarinanurhidayah.blogspot.com201301jurnal- minyak-jagung.html. Proses pengolahan minyak jagung setelah pemisahan atau setelah diisolasi dari sumbernya, mengalami pengembangan bahan- bahan resin, karbohidrat, karena sebagian besar komponen jagung terdiri dari karbohidrat atau bahan berpati maka harus dimurnikandari bahan-bahan atau kotoran yang terdapat didalamnya dengan cara pemisahan asam lemak bebasnetralisai, pemutihan, dan penghilangan bau. Buckle, K.A ,1985

2.4.2 Komposisi Minyak Jagung

Jagung sebagai bahan makanan, mengandung nilai gizi yang cukup tinggi jika dibanding dengan bahan pangan lainnya, terutama jagung kuning yang banyak mengandung vitamin A. Biji jagung terdiri dari empat bagian utama yaitu bagian kulit ari, endosperm, lembaga, dan gluten. Kulit ari terdiri dari serat kasar yang membungkus bagian endosperm dan embrio, bertanya 5-6 persen dari berat butiran biji jagung. Endosperm mempunyai berat sekitar 80-89 persen dari berat butiranbiji jagung dan mempunyai lapisan aleuron yang mengandung zat putih telur dan lemak. Universitas Sumatera Utara Lemak terdapat pada bagian bawah dari buturan biji jagung beratnya sekitar 9-12 persen dari berat butiran. Karbohidrat terdapat pada endosperm sekitar 73-79 persen, kadar protein dalam endosperm sekitar 10-19 persen dari 22,4 persen dari kulit ari. Hasil analisis menunjukkan kandungan protein pada biji jagung sebeasr 8,9-9,4 persen. Tabel 2.4.2 Komposisi Mineral dan Vitamin Biji Jagung Kering Komposisi Mineral Biji Jagung Kering Jeniis Mineral Jumlah Kalsium 0,01940 Fosfor 0,27300 Kalium 0,28500 Besi 0,00226 Magnesium 0,10200 Klor 0,04100 Mangan 2,43000 Tembaga 1,82000 Kobalt 0,01120 Iod 0,00006 Komposisi Vitamin Biji Jagung Kering Jenis vitamin Jumlah mglb Karoten 2,20 Vitamin A 1990,00 Thiamin 2,06 Niacin 6,90 Riboflavin 0,60 Panthothenic 3,36 Alfa tokoferol 11,21 Universitas Sumatera Utara Minyak jagung berwarna merah gelap dan setelah dimurnikan akan berwarna kuning keemasan. Bobot jenis minyak jagung sekitar 0,918-0,925,sedangkan nilai indeks biasanya pada suhu 25 o C berkisar antara 1,4657-1,4659. Kekentalan minyak jagung hampir sama dengan minyak-minyak nabati lainnya yaitu 58 sentipois pada suhu 25 o C. minyak jagung laurat didalam etanol, isopropil alcohol dan furfural, sedangkan nilai transmisi nya sekitar 280-290. ketaren, 2008 Table 2.4.3 komposisi Asam Lemak dalam Minyak Jagung Jenis Asam Lemak Jumlah x total asam lemak Palmitat 10 Stearat 5 Oleat 45 Linoleat 38 Fessenden, 1989

2.5. Lemak atau Minyak

Lemak Minyak adalah bahan- bahan yang tidak larut dalam air tumbuh- tumbuhan dan hewan. Lemak minyak yang digunakan dalam makanan sebagian besar adalah trigelisida yang merupakan ester dari gliserol dan berbagai asam lemak. Komponen- komponen lain yang mungkin terdapat meliputi fosfolipid , sterol, vitamin dan zat warna yang larut dalam lemak seperti klorofil dan karotenoid. Istilah lemak fat biasanya digunakan untuk campuran trigliserida yang berbentuk padat pada suhu ruangan, sedangkan minyak oil berarti campuran trigliserida cair pada suhu ruangan. Peran daripada lemak lipid dalam makanan manusia dapat merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh; dapat bersifat psikologis dengan Universitas Sumatera Utara meningkatkan nafsu makan; atau dapat membantu memperbaiki tekstur dari bahan pangan yang diolah. Buckle.K.A., 1987 Lemak atau minyak memberikan energi kepada tubuh sebanyak 9,3 kalori tiap 1 gram lemak atau miyak, sedangkan protein dan karbohidrat masing-masing menghasilkan 4,1 dan 4,2 kalori tiap 1 gram . Lemak atau minyak, minyak nabati khususnya merupakan sumber asam lemak tidak jenuh misalnya asam oleat, linoleat, linolenat dan asam arachidonat. Lemak dan minyak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin- vitamin A,D,E dan K. Lemak dan minyak sebagai bahan pangan misalnya : mentega, margarin, minyak goreng, shortening, keripik kentang, minyak salad dan dressing, es krim, biskuit dan sebagainya. Disamping kegunaannya sebagai bahan pangan, lemak dan minyak berfungsi sebagai bahan pembuat sabun, bahan pelumas misalnya minyak jarang, sebagai obat- obatan misalnya minyak ikan, sebagai pengkilap cat terutama yang berasal dari golongan minyak mengering. Ketaren, 2008 Senyawa minyak atau lemak merupakan senyawa alamiyang penting yang dapat dipelajari secara lebih mendalam dan lebih mudah daripada senyawa- senyawa makronutrien yang lain. Senyawa analisa minyak atau lemak yang umum dilakukan pada bahan makanan dapat digolongkan dalam 3 kelompok tujuan ini :  Penentuan kualitatif atau penentuan kadar minyak atau lemak yang terdapat dalam bahan makanan atau bahan pertanian. Universitas Sumatera Utara  Penentuan kualitas minyak murni sebagai bahan makanan yang berkaitan pemurnian lanjutan misalnya penjernihan refining, penghilangan bau deodorizing, penghilangan warna dll.  Penentuan sifat fisik dan sifat kimiawi yang khas atau mencirikan sifat kimia tertentu. Sudarmadji, 1989 Pada pengolahan dan minyak lemak, pengerjaan yang dilakukan tergantung pada sifat alami lemak atau minyak tersebut dan juga tergantung dari hasil akhir yang dikehendaki. 2.6.Pemanfaatan Tumbuhan jagung Ditinjau dari sumber daya lahan dan ketersediaan teknologi, Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk berswasembada jagung dan bahkan berpeluang pulamenjadi pemasok di pasar dunia mengingat makin meningkatnya permintaan dan makin menipisnya volume jagung di pasar Internasional.Upaya peningakatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui perluasan area dan peningkatan produktivitas. Tim Karya Tani Mandiri, 2010 Produksi jagung terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Namun, sejauh ini bagian tanaman jagung yang dimanfaatkan masih terfokus terutama pada biji buahnya. Hal ini disebabkan karena biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Berbagai hasil penelitian menunjukkan potensi bagian- bagian lain tanaman jagung yang bisa dimanfaatkan secara komersial , diantaranya tongkol jagung. Universitas Sumatera Utara Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah tongkol jagung jadi pakan ternak atau sebagai pengganti bahan bakar. Bagi masyarakat yang miskin dengan air bersih pemanfaatan tongkol jagung sangat efektif untuk mengurangi masalah pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim kemarau panjang. Akhir- akhir ini tanaman jagung semakin meningkat keguanaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimmanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain : batang dan daun muda pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen sebagai pupuk hijaukompos, batang dan daun kering kayu bakar, dll. Budiman, 2010 . Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat-Alat