BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Jagung Zea mays L. merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Pada tahun 1975, luas areal tanaman jagung di
Indonesia mencapai 2.444.866 ha dengan produksi jagung sebesar 2.402.887 ton, dan tahun 1976 menurun menjadi 2.063.642 ha dengan jumlah produksi 2.311.774 ton.
Ketaren, 2008 . Penurunan ini selain disebabkan terdesaknya tanaman jagung oleh padi dan
sempitnya luas daerah untuk pertanian, juga dikarenakan adanya penyakit tanaman terutama di Provinsi Lampung. Jagung digunakan sebagai sumber karbohidrat utama
di Amerika Tengah dan Selatan dan sebagai alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Padahal jagung juga dapat digunakan sebagai sumber minyak.
Di Amerika dan negara maju lainnya, banyak menggunakan jagung sebagai bahan baku pembuatan minyak nabati. Minyak nabati adalah sejenis minyak yang terbuat
dari tumbuhan digunakan dalam makanan dan memasak. Beberapa jenis minyak nabati yang biasa digunakan adalah minyak kelapa sawit, minyak jagung, minyak
zaitun kedelai, minyak bunga matahari dan lain-lain. http:id.scribd.comdoc24002965LAPORAN-STABILITAS-MINYAK
Minyak nabati terbagi menjadi dua golongan. Pertama, minyak nabati yang dapat digunakan dalam industri makanan edible oils yang dikenal dengan nama ” minyak
goreng”. Minyak goreng adalah hasil akhir refined oils dari sebuah proses
Universitas Sumatera Utara
pemurnian minyak nabati golongan yang bisa dimakan dan terdiri dari beragam jenis senyawa trigliserida. Minyak goreng berfungsi sebagai medium
penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah kalori dalam bahan pangan serta menambah nilai gizi . minyak yang tergolong dalam minyak nabati
edible oils seperti minyak jagung, minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan sebagainya. Kedua, minyak yang digunakan dalam industri non makanan non edible
oils misalnya minyak kayu putih, minyak jarak dan sebagainya. Ketaren, 2008 . Dalam perkembangan zaman sekarang minyak edible oils seperti minyak jagung
telah banyak digunakan konsumen. Minyak jagung mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalorions. Selain itu juga minyak jagung lebih disenangi
konsumen karena mengandung sitosterol sehingga para konsumen dapat terhindar dari gejala atherosclerosis endapan pada pembuluh darah yang diakibatkan terjadinya
kompleks antara sitosterol dan Ca
++
dalam darah. http:id.scribd.comdoc24002965LAPORAN-STABILITAS-MINYAK
Mutu minyak jagung dapat ditentukan dengan berbagai parameter. Salah satu parameter mutu minyak jagung adalah kadar bilangan Asam Lemak Bebas
ALB. Apabila kadar bilangan Asam Lemak Bebas ALB yang diperoleh konsentrasi yang tinggi dalam minyak jagung akan merugikan dan
menurunkan rendemen minyak jagung tersebut. Asam lemak bebas tersebut terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan
penyimpanan. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk
“MENENTUKAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS DALAM MINYAK JAGUNG.”
Universitas Sumatera Utara
1.2.Permasalahan
Berdasarkan dari uraian diatas akan diteliti berapa besar kadar Asam Lemak Bebas ALB dari Minyak Jagung yang berasal dari dua sumber yang berbeda.
1.3 Tujuan