Pendekatan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian

Menurut Hadari Nawawi 1995 : 151-152 sampel yang tidak mewakili semua sifat populasi adalah sampel yang keliru. Hal ini menyebabkan peneliti sulit memperoleh data yang obyektif. Untuk menghindari hal tersebut harus diperhatikan juga tentang teknik sampling dalam rangka meningkatkan ketepatan penarikan sampel penelitian. Teknik sampling menurut Hadari Nawawi 2005 : 152 adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Berdasarkan pengertian ini teknik sampling adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk menentukan sampel dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling insidental. Teknik insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. 62

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Riduwan, 2007: 24. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi daftar pertanyaan atau pernyataan tertutup kepada responden yang selanjutnya responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan atau pernyataan tertutup tersebut.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lebih lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2002: 136. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala berupa skala kemandirian diri dan skala motivasi berwirausaha. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Setiap pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda dan tidak diketahui responden. Pada skala kemandirian diri dan motivasi berwirausaha, skala disajikan dalam bentuk pernyataan favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung. Masing-masing jawaban memiliki 63

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI ANGGOTA UNIT BOLA BASKET Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Anggota Unit Bola Basket UMS.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa SMK.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa SMK.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA STATUS IDENTITAS VOKASIONAL DENGAN REGULASI DIRI PADA MAHASISWA ANGGOTA UKM DI KAMPUS UPI BANDUNG.

0 2 49

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausahapada Siswa Smk.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausahapada Siswa Smk.

0 0 15

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (KOPMA UNY).

0 1 124