Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian Diri

a. Gen atau keturunan orang tua Orang tua yang memiliki kemandirian diri tinggi seringkali menurun kepada anak, sehingga anak juga memiliki kemandirian diri tinggi. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa bukan sifat kemandirian orang tua yang menurun. Penyebab tingginya kemandirian anak adalah cara orang tua dalam mendidik anaknya. b. Pola asuh orang tua Perkembangan kemandirian diri dipengaruhi oleh cara orang tua mendidik anak. Orang tua yang banyak melarang dengan menggunakan kata “jangan” kepada anak dan sering membanding- bandingkan anaknya tanpa disertai penjelasan rasional dapat menghambat kemandirian anak. Kelancaran perkembangan kemandirian anak didorong oleh orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya. c. Sistem pendidikan di sekolah Sistem pendidikan yang tidak mengembangkan demokratisasi dan banyak menekankan sanksi atau hukuman dapat menghambat kemandirian. Sistem pendidikan yang dapat memperlancar perkembangan kemandirian adalah pendidikan yang menekankan 19 pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward serta penciptaan kompetisi positif. d. Sistem kehidupan di masyarakat Kehidupan masyarakat yang dapat menghambat kemandirian remaja adalah kehidupan masyarakat yang menekankan pentingnya hirarki struktur sosial, mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja. Sedangkan kehidupan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja, serta tidak terlalu menekankan hirarki struktur sosial akan mendorong perkembangan kemandirian remaja. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor sistem pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan di masyarakat lebih memiliki pengaruh yang besar terhadap kemandirian individu. Hal ini dikarenakan individu lebih sering melakukan interaksi pada dua lingkup tersebut sehingga pengaruhnya lebih kuat.

B. Motivasi Berwirausaha

1. Pengertian Motivasi

Bimo Walgito 2001 : 141 mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan yang terdapat dalam diri seorang individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak. Kekuatan tersebut akan 20 mendorong individu untuk mencapai tujuannya. Motivasi bersifat siklus melingkar artinya motivasi akan mendorong individu bertindak mencapai tujuan. Kemudian setelah tujuan tercapai akan terhenti dan muncul kembali setelah ada kebutuhan baru. Berdasarkan pengertian dari Walgito tersebut maka terdapat dua aspek yaitu adanya kekuatan dalam diri individu, dan dorongan individu untuk bertindak mencapai tujuan. Wlodkowsky dalam Sugihartono, dkk 2007 : 78 mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan timbulnya perilaku tertentu dan memberi arah serta ketahanan pada perilaku tersebut. Pengertian ini mengandung maksud bahwa motivasi memberikan dorongan kepada individu berperilaku pantang menyerah walau dihadang berbagai kesulitan. Menurut McDonald dalam Oemar Hamalik, 2002 : 173 motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri individu yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pengertian tersebut maka motivasi terdiri dari tiga aspek yaitu perubahan energi dalam diri individu, ditandai dengan munculnya perasaan dan adanya reaksi atau tindakan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong dan mengarahkan individu untuk bertindak serta 21

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI ANGGOTA UNIT BOLA BASKET Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Motivasi Berprestasi Anggota Unit Bola Basket UMS.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa SMK.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausaha Pada Siswa SMK.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA STATUS IDENTITAS VOKASIONAL DENGAN REGULASI DIRI PADA MAHASISWA ANGGOTA UKM DI KAMPUS UPI BANDUNG.

0 2 49

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausahapada Siswa Smk.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK Hubungan Antara Manajemen Diri Dengan Motivasi Berwirausahapada Siswa Smk.

0 0 15

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (KOPMA UNY).

0 1 124