Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian Diri
a. Gen atau keturunan orang tua
Orang tua yang memiliki kemandirian diri tinggi seringkali menurun kepada anak, sehingga anak juga memiliki kemandirian diri
tinggi. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa bukan sifat kemandirian orang tua yang
menurun. Penyebab tingginya kemandirian anak adalah cara orang tua dalam mendidik anaknya.
b. Pola asuh orang tua
Perkembangan kemandirian diri dipengaruhi oleh cara orang tua mendidik anak. Orang tua yang banyak melarang dengan
menggunakan kata “jangan” kepada anak dan sering membanding- bandingkan anaknya tanpa disertai penjelasan rasional dapat
menghambat kemandirian
anak. Kelancaran
perkembangan kemandirian anak didorong oleh orang tua yang menciptakan suasana
aman dalam interaksi keluarganya. c. Sistem pendidikan di sekolah
Sistem pendidikan yang tidak mengembangkan demokratisasi dan banyak menekankan sanksi atau hukuman dapat menghambat
kemandirian. Sistem
pendidikan yang
dapat memperlancar
perkembangan kemandirian adalah pendidikan yang menekankan
19
pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward serta penciptaan kompetisi positif.
d. Sistem kehidupan di masyarakat Kehidupan masyarakat yang dapat menghambat kemandirian
remaja adalah kehidupan masyarakat yang menekankan pentingnya hirarki struktur sosial, mencekam serta kurang menghargai
manifestasi potensi remaja. Sedangkan kehidupan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja, serta tidak terlalu
menekankan hirarki struktur sosial akan mendorong perkembangan kemandirian remaja.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor sistem pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan di masyarakat lebih memiliki
pengaruh yang besar terhadap kemandirian individu. Hal ini dikarenakan individu lebih sering melakukan interaksi pada dua lingkup tersebut
sehingga pengaruhnya lebih kuat.