Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada level signifikansi 5 terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian diri
dengan motivasi wirausaha anggota KOPMA UNY.
D. Pembahasan
Kemandirian diri adalah kemampuan individu untuk berperilaku atas dorongan atau keinginan diri sendiri tanpa tergantung kepada orang lain yang
ditunjukkan dengan sikap bebas, percaya diri, berinisiatif, mampu menghadapi rintangan dan bertanggung jawab atas tindakan yang
dilakukannya. Kemandirian diri dipengaruhi oleh banyak faktor beberapa diantaranya adalah gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem
pendidikan di sekolah, dan sistem kehidupan di masyarakat. Mahasiswa yang masuk dalam kategori remaja akhir memiliki
beberapa tugas perkembangan yang harus dicapai. Salah satu tugas perkembangan remaja akhir adalah mencari identitas diri. Menurut Asrori dan
Ali 2008: 9 masa remaja sering dikenal dengan fase mencari jati diri atau fase topan dan badai. Hal ini dikarenakan remaja memiliki tempat yang tidak
jelas yaitu tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi juga belum dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa.
Diperlukan suatu kemandirian baik secara fisik maupun emosi dalam proses pencarian jati diri. Hal ini sesuai dengan pendapat Steinberg dalam
Arifah Kusumawardhani, dkk, 2009: 3 yang menyatakan bahwa kemandirian diri penting bagi remaja sebagai bagian dalam pembentukan jati diri.
88
Sedangkan Otto Rank dalam Sarlito Wirawan Sarwono 2004: 33
menyatakan bahwa manusia bukanlah makhluk yang tertekan repressed dan dikuasai oleh ketidaksadarannya unconsciousness akan tetapi manusia
adalah makhluk kreatif dan produktif yang mempunyai kebutuhan untuk mandiri need for independence. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa kemandirian sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena apabila manusia tidak memiliki kemandirian maka manusia
akan lebih mudah diganggu atau digoyahkan oleh orang lain sehingga akan kesulitan dalam menetapkan tujuan hidup.
Menurut Muh. Asrori dan Muh. Ali 2008: 108 mengembangkan kemandirian merupakan salah satu usaha mempersiapkan remaja dalam
menghadapi masa depan. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam upaya mengembangkan kemandirian adalah melalui dunia pendidikan. Perguruan
Tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan saat ini telah melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini terlihat
dengan banyaknya Dosen yang saat ini telah menggunakan sistem pengajaran dengan berbagai media, salah satunya media sosial. Dengan sistem
pengajaran tersebut mahasiswa dituntut lebih aktif dan mandiri dalam mengerjakan tugasnya. Mahasiswa yang pasif dan bergantung kepada orang
lain akan ketinggalan informasi. Berdasarkan Studi tentang minat remaja yang telah dilakukan oleh
Yusuf dalam Pradnya Patriana 2007: 4 bahwa perencanaan dan persiapan pekerjaan merupakan minat pokok baik remaja pria maupun wanita berusia
89