Terlihat pada tabel diatas bahwa sektor jasa-jasa yang memberikan kontribusi sebesar 10,04 adalah sebagian besar dari sumbangan subsektor
administrasi pemerintahan yaitu sebesar 8,59. Hal tersebut dapat dipahami oleh luas wilayah Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 31 kecamatan sehingga
dalam melayani publik membutuhkan aparatur pemerintah yang relatif banyak.
4.5 Indikator Ekonomi
4.5.1 Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Simalungun
Ekonomi adalah aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi. Oleh karena ekonomi sangat terkait dengan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan kesejahtraanya, baik kemampuan untuk berproduksi atau mengkonsumsi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan.
Mengingat keterkaitan yang begitu tinggi antara kemajuan dan kemakmuran bahkan kesejahteraan dengan aspek ekonomi, maka aspek ekonomi
secara umum dijadikan salah satu ukuran penting untuk menilai tingkat kemajuan dan kemakmuran masyarakat.
Pendapatan asli daerah merupakan tulang punggung pembiayaan daerah, oleh karenanya kemampuan melaksanakan ekonomi diukur dari besarnya
kontribusi yang diberikan oleh pendapatan asli daerah terhadap total APBD. Semakin besar kontribusi yang dapat diberikan oleh pendapatan asli daerah
terhadap APBD berarti semakin kecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuan pemerintah pusat sehingga otonomi daerah dapat terwujud.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun pada tahun 2006 adalah sebesar 18.213.451.900 Tabel 4.4, ini berarti PAD Kabupaten Simalungun terus
meningkat mulai dari tahun 1998 sampai 2006. Antara tahun 1996 dan 1997 terjadi penurunan PAD Kab. Siamalungun, antara tahun 1993 sampi dengan tahun
1996 terjadi peningkatan pendapatan asli daerah, penurunan dan peningkatan PAD terjadi karana perubahan sumber-sumber pendapatan asli daerah.
Tabel 4.4 Tabel Pendapatan Asli Daerah
Kab. Simalungun
Tahun
No PAD
1989
1
1.791.000.000 1990
2
1.124.000.000 1991
3
1.305.000.000 1992
4
2.135.000.000 1993
5
1.954.000.000 1994
6
2.241.000.000 1995
7
3.322.000.000 1996
8
4.298.000.000 1997
9
4.490.000.000 1998
10
3.424.000.000 1999
11
5.011.000.000 2000
12
5.123.000.000 2001
13
11.781.000.000 2002
14
14.219.000.000 2003
15
15.185.000.000 2004
16
16.346.000.000 2005
17
18.510.000.000 2006
18
26.213.000.000
Sumber BPS Sumatera Utara
Dalam era otonomi diharapakn pemerintah daerah mampu menggali potensi- potensi yang didapat daerahnya. sehinngga tidak lagi tergantung kepada
pemerintah pusat dan dana yang diberikan dalam bentuk dana alokasi umum
Universitas Sumatera Utara
DAU dan dana alokasi khusus DAK semakin berkurang dan otonomi daerah dapat dikatakan berhasil dilakasanakan.
Dalam Rangka meningkatakan kemampuan keuangan daerah agar dapat melaksanakan otonomi, maka sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial
harus digali secara maksimal tentu saja dalm koridor peraturan perundan- undangan yayng berlaku termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi
daerah yang memang telah sejak lama menjadi unsur PAD yang utama. Berikut sumber-sumber PAD kab. Simalungun tahun 2006.
No Tabel 4.5
Perkembangan Sumber-Sumber PAD Kab. Simalungun Tahun 2005-2006
Sumber Penerimaan Realisasi Tahun 2005
Realisasi 2006 1
Pajak daerah 10.086.744.000
9.616.761.000 2
Retribusi daerah 3.197.432.000
4.911.781.000 3
Hasil peusahaan daerah
1.975.307.000 3.723.387.000
4 Pendapatan daerah
yang sah lainya 3.250.517.000
7.961.071.000 5
Jumlah 18.510.000.000
26.213.000.000 Sumber: BPS Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjuukan bahwa sumber sumber pendapatan asli daerah PAD untuk Kab. Simalungun tahun 2005-2006 yaitu
pajak daerah dan retribusi daerah mengalami peningkatan walaupun peningkatanya relatif kecil. Hanya sumber pendapatan asli daerah yang berasal
dari pajak daerah menurun dari Rp10,086 miliar menjadi Rp9,616 miliar dan hal
Universitas Sumatera Utara
ini berarti secara umum sumber-sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun mengalami peningkatan.
4.5.2 Jumlah Perusahaan Industri di Kabupaten Simalungun