BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lebih dari 17 Produk Domestik Bruto PDB diperoleh dari sektor pertanian dengan tingkat pertumbuhan sekitar 3. Kedudukan sub sektor tanaman pangan dalam sektor
pertanian sangat menonjol karena merupakan penyumbang terbesar yaitu sekitar 62 pada tahun 1990. selain itu, sektor pertanian juga merupakan penyerap tenaga kerja
terbesar. Sekitar 34,45 juta tenaga kerja atau 72 dari total tenaga kerja yang tersedia terserap oleh sektor pertanian. Bila dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang
terserap dalam sektor ini maka dalam rentang lima tahun terjadi kenaikan sebesar 13. Walaupun demikian, laju kenaikan penyerapan tenaga kerja dari sektor pertanian
ini hanya 0,8 pertahun, jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan sektor industri yang mencapai 7,24 per tahun.
Dibalik peranan sektor pertanian yang semakin penting, keadaan sumber daya manusia yang berada disektor ini masih memprihatinkan karena sebagian besar masih
tergolong berkualitas rendah. Sekitar 69 penduduk yang tergolong miskin, diantaranya 82 berada di pedesaan. Dari segi pendidikan menunjukkan 24,10
petani berpendidikan nonformal termasuk tidak tamat sekolah dan sekitar 35,00 berpendidikan tamat sekolah dasar.
Universitas Sumatera Utara
Dimasa mendatang pembangunan sektor tidak lepas dari pengaruh globalisasi perdagangan. Dengan dilakukannya perdagangan bebas, termasuk untuk produk
pertanian, baik dikawasan Asia AFTA yang diberlakukan pada tahun 2010 maupun kawasan Asia Pasifik APEC lebih diarahkan pada pengembangan agribisnis dan
agroindustri.
Setiap kebijakan ekonomi maupun kebijakan perusahaan tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesjahteraan masyarakat atau meningkatkan keberhasilan
perusahaan unruk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu diperkirakan atau diramalkan situasi dan kondisi yang bagaimana yang akan
terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan
kebijakan tersebut. Jadi dalam menentukan kebijakan itu perlu diperkirakan kesempatan dan peluang yang ada dan ancaman yang mungkin terjadi.
Hal ini menunjukkan bahwa Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara mampu meningkatkan produksi kedelai di waktu yang akan datang, dengan rincian bahwa
pemerintah lebih serius dalam mengusahakan sumber daya yang diperlukan dalam peningkatan produksi kedelai..
Melihat hal tersebut penulis mengambil judul “PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA ”
Sebagai judul tugas akhir.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Identifikasi Masalah