Proyeksi Laju Partisipasi Angkatan Kerja Di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2012

(1)

PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI

PROPINSI SUMATERA UTARA PADA

TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

SAHDANI FONNA NASUTION

062407021

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PROPINSI SUMATERA UTARA PADA

TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

SAHDANI FONNA NASUTION 062407021

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN

KERJA DI PROPINSI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama :SAHDANI FONNA NASUTION

Nomor Induk Mahasiswa : 062407021

Program Studi : DIPLOMA 3 (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Dosen Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Pasukat Sembiring, M.Si NIP 131796149 NIP 131459467


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PROPINSI SUMATERA UTARA PADA

TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

SAHDANI FONNA NASUTION 062407021


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PROPINSI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012” dapat diselesaikan dengan baik sebagaimana yang diharapkan.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesakan perkuliahan pada jurusan Statistika Program Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penghargaaan dan rasa terima kasih yang tulus Saya ucapkan kepada Ayahanda (Sakti Hidayat Nasution) dan ibunda tercinta (Juliana Lubis) yang telah membesarkan, mendidik, dan memberi motivasi baik moril maupun materil kepada Saya, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya. Terima kasih untuk adik adikku, Sheilla Samia, Alif Arfan, Arif Farhan dan Sakina Nurmalia.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari bantuan serta sokongan berbagai pihak. Untuk itu izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, Selaku Ketua Jurusan D-3 Statistika dan Ilmu Komputer FMIPA USU

3. Bapak Drs. Pasukat Sembiring, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Penulis dalam Penulisan Tugas Akhir ini

4. Seluruh Staf dan pegawai jurusan D-3 Statistika FMIPA USU

Keliru besar bila saya tidak menyampaikan terima kasih pada teman teman yang telah membantu saya melewati proses panjang penyelesaian tugas akhir ini.

Terima kasih untuk sahabatku Muhammad Rahim yang berbesar hati memaklumi keegoisan dan memahami kebingunganku dalam menghadapi masalah. Jarang sekali kita beruntung mendapati teman yang mau menasehati dan menunjukan kesalahan yang perlu dibenahi dalam sikap kita, dan selamanya saya bersyukur mempunyai teman yang begitu pengertian.


(6)

Terima kasih untuk Ainan Nursani Nst, teman curhat yang sabar mendengarkan cerita cerita tidak menarik disela tangisku.

Terima kasih untuk Peronika S Tarigan dan Ade Lestari Harefa, teman belajar dan bermain yang menyenangkan.

Terima kasih untuk Umar husni dan Ade syafrizal, teman berbagi hobi dan cerita lucu yang bersedia memberi masukan untuk menata kembali hati yang terkadang gundah dan bimbang karena berbagai hal sederhana.

Terima kasih untuk Ghazali Wardhono dan Abdi rahman, teman yang begitu baik memberi privat menyanyi dan memetik gitar secara gratis. Maaf teman teman, sepertinya pelajaran kita tidak membuahkan hasil yang baik.

Sungguh suatu karunia Allah swt saya diberi kesempatan mempunyai teman seperti mereka. Senang sekali mempunyai teman teman yang begitu luar biasa berbakat dan sabar menghadapi keluhan keluhanku.

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin…

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Juni 2009 Penulis

Sahdani Fonna Nasution 062407021


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

1.4. Lokasi Penelitian 4

1.5. Metode Analisa yang Digunakan 5

1.6. Sistematika Penulisan 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Objek Penelitian 10

2.1.1. Tenaga Kerja 11

2.1.2. Penduduk 12

2.1.3. Umur 13

2.1.4. Lapangan Usaha 13

2.1.5. Jenis Pekerjaan 14

2.2. Analisis Data 15

2.2.1. Peramalan 15

2.2.2. Jenis-Jenis Pekerjaan 15

2.2.3. Ketepatan Ramalan 18

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) DAN PROPINSI SUMATERA UTARA

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 20

3.1.1. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 21 3.2. Sejarah Singkat Propinsi Sumatera Utara 22 3.2.1. Lokasi dan Geografis Propinsi Sumatera Utara 25

3.2.2. Iklim 25

BAB 4 PENGOLAHAN DATA 27

4.1. Data yang Dipakai 27

4.2. Pengolahan Data Tahap Pertama 39

4.2.1. TPAK 29

4.2.2. TPT 32

4.3. Pengolahan Data Tahap pertama 35

4.3.1. Pemulusan Eksponensial Ganda Terhadap TPAK 36 4.3.2. Pemulusan Eksponensial Ganda Terhadap TPT 41 4.4. Penentuan Proyeksi TPAK dan TPT Terbaik 46


(8)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Tahap Implementasi 51

5.2. Microsoft Excel 52

5.2.1. mengaktifkan Microsoft Excel 52

5.2.2. Jendela Lembar Kerja Excel 53

5.2.3. Pengisian Data Microsoft Excel 53

5.2.4. Pembuatan Grafik 54

5.2.5. Istilah-Istilah dalam Microsoft Excel 55 5.2.6. Fungsi Statistik dalam Microsoft Excel 56

BAB 6 PENUTUP

6.1. Kesimpulan 57

6.2. Saran 58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja dari Penduduk Usia Kerja di Propinsi Sumatera Utara pada

Tahun 1997 s/d 2007 28

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk Bekerja dan Mencari Kerja yang Tergolong dalam Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara pada

Tahun 1998 s/d 2007 28

Tabel 4.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara

pada Tahun 1997 s/d 2007 31

Tabel 4.2.1. Tingkat Pengangguran Terbuka di Propinsi Sumatera Utara

pada Tahun 1998 s/d 2007 34

Tabel 4.1.1.1. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown α = 0,1 36

Tabel 4.1.1.2. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown α = 0,3. 37

Tabel 4.1.1.3 Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown α = 0,5 38

Tabel 4.1.1.4. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown α = 0,7 39

Tabel 4.1.1.5. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown α = 0,9 40

Tabel 4.2.1.1. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown dengan α = 0,1 41

Tabel 4.2.1.2. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown dengan α = 0,3 42

Tabel 4.2.1.3. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown dengan α = 0,5 43

Tabel 4.2.1.4. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter

dari Brown dengan α = 0,7 44

Tabel 4.2.1.5. Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di

Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Satu Prameter dari Brown dengan α = 0,9


(10)

Tabel 4.4.1. Galat Ramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara

pada Tahun 2012 Tiap-Tiap α 47

Tabel 4.4.2. Galat Ramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Grafik 4.1.1. Persentase TPAK di Propinsi Sumatera Utara

pada Tahun 1997 s/d 2007 31

Grafik 4.1.2. Persentase TPT di Propinsi Sumatera Utara

pada Tahun 1998 s/d 2007 35

Grafik 4.4.1. Nilai MSE Pemulusan TPAK 48


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah penduduk yang terus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan selalu menjadi pemicu menjamurnya pengangguran.

Pada kenyataannya saat ini Indonesia sangat membutuhkan generasi penerus yang terampil, mandiri dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber daya manusia berkualitas yang berfungsi sebagai tenaga pembangun Indonesia.

Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan yang sangat penting. Tanpa tenaga kerja tidak mungkin proses pembangunan dapat terlaksana. Makin lengkap dan akurat data ketenagakerjaan yang tersedia makin jelas dan tepatlah rencana pembangunan dapat dibuat.


(13)

Menyelasaikan masalah kekurangan lapangan pekerjaan bukanlah hal yang mudah tetapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Salah satu langkah awal yang seharusnya dilakukan adalah meneliti seberapa besar lapangan pekerjaan yang harus disediakan untuk menampung para angkatan kerja. Untuk itu perlu diperkirakan jumlah tenaga kerja yang akan didayagunakan dalam pembangunan. Berdasar pada pertimbangan tersebut judul tugas akhir penulis adalah, “PROYEKSI LAJU PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI PROPINSI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sumbar daya manusia merupakan unsur penting dalam menggerakkaan pembangunan. Dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk mewujudkan pembangunan tersebut.

Propinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang cukup sulit untuk melihat perkembangan tenaga kerjanya. Hal ini disebabkan penduduk sementara Propinsi Sumatera Utara yang tidak termasuk angkatan kerja cukup banyak. Mereka terdiri dari para wisatawan, pelajar, serta kolega bisnis berbagai pihak yang berasal dari luar Propinsi Sumatera Utara dan tidak berencana menetap.

Melihat banyaknya ragam usaha yang memiliki potensi besar untuk berhasil bila diupayakan, penulis merasa Propinsi Sumatera Utara cukup berpeluang untuk menekan angka pengangguran. Untuk melihat seberapa besar lapangan pekerjaan yang


(14)

harus diadakan guna menampung jumlah pencari kerja dimasa yang akan datang, penulis mencoba mencari taksiran, gambaran ataupun ramalan besar jumlah pencari kerja untuk beberapa tahun kedepan agar dapat disesuaikan dengan rencana penyediaan lapangan pekerjaan.

Adapun analisis data memproyeksikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Propinsi Sumatera Utara dilakukan untuk tahun 2012, disebabkan adanya tenggang waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan rencana penekanan angka pengangguran. Peramalan TPAK dan TPT pada tahun yang terlalu jauh dari data yang dimiliki akan membuat keragu-raguan pada nilai hasil peramalan. Peramalan TPAK dan TPT tahun yang terlalu dekat juga tidak akan banyak membantu, sebab pemerintah butuh waktu untuk menjalankan rencana dan strategi penekanan angka pengangguran sampai memperlihatkan hasil yang nyata.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara umum penulisan ini dimaksudkan untuk menganalisis perkembangan penduduk angkatan kerja. Penduduk yang sudah memiliki pekerjaan sesuai dengan keahliannya akan sangat membantu perkembangan ekonomi negara. Hal ini disebabkan mereka dapat memberi sumbangan tenaga dan pikiran secara maksimal. Individu yang bekerja tidak sesuai bidang keahlianya akan mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha.


(15)

Secara khusus penelitian ini bertujuan memberi gambaran TPAK dan TPT di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012. Angka-angka hasil peramalan ini kemungkinan besar akan terjadi apabila pemerintah tidak mengambil tindakan nyata dalam penanggulangan masalah ketenagakerjaan dan tetap memakai pogram kerja yang lama.

Adapun tujuan penulisan mengenai perkembangan angkatan kerja dengan melihat angka persentasi TPAK dan TPT ini adalah:

• Untuk menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat angkatan kerja di Propinsi Sumatera Utara.

• Untuk mengetahui perkembangan angka pengangguran dari tahun ketahun belakangan ini di Propinsi Sumatera Utara.

• Untuk memberi gambaran seberapa luas lapangan kerja yang harus disediakan agar di masa yang akan datang jumlah penganguran dapat ditekan.

• Bagi penulis, yaitu sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah.

1.4. Lokasi Penelitian

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan data milik Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara yang berlokasi di jalan Asrama No. 179 Medan. Izin pengambilan data dibantu dengan surat permohonan yang disetujui pihak jurusan dan BPS.


(16)

1.5. Metode Analisis yang Digunakan

Untuk mendapatkan nilai TPT (tingkat pengangguran terbuka) dan TPAK (tingka partisipasi angkatan kerja) penulis menggunakan Ilmu Demografi. Untuk peramalan persentase pengangguran terbuka dan partisipasi angkatan kerja pada tahun 2012 penulis memakai Metode Double Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial ganda) dari Brown.

Ilmu demografi adalah alat yang dipakai penulis untuk mengolah data dari BPS ke dalam angka-angka yang menunjukkan TPT dan TPAK dalam bentuk persen (%). Data sekunder yang didapat dari perhitungan ini akan dipakai untuk peramalan dengan metode pemulusan.

Metode smoothing (metode pemulusan) merupakan tehnik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data TPT dan TPAK dalam bentuk persen (%) yang didapat dari pengolahan data awal dengan ilmu demografi digunakan untuk memperoleh data yang telah diratakan.

Pemakaian ilmu demografi dalam pengolahan data awal guna melahirkan data baru yang akan diteliti dalam bentuk TPAK dan TPT, bertujuan untuk memperkecil angka-angka yang akan dianalisis. Langkah ini diharapkan juga akan memperkecil kemungkinan salah hitung dan meningkatkan keakuratan informasi yang didapat.


(17)

Dalam metode smoothing peramalan dilakukan dengan pengulangan perhitungan secara terus menerus yang menggunakan data terbaru. Setiap data baru diberi bobot yang lebih besar. Pemikiran inilah yang mendasari penulis memilih metode smoothing untuk digunakan dalam peramalan angka pengangguran tahun 2012 di Propinsi Sumatera Utara.

Pada pengolahan data awal kedalam bentuk TPT dan TPAK dengan ilmu demografi, penulis memakai :

% 100

× =

TK jumlah

AK penduduk jumlah

TPAK

AK = angkatan kerja TK = tenaga kerja

% 100

× =

AK jumlah

PK jumlah TPT

PK = pencari kerja

Peramalan angka pencari kerja pada tahun 2012 yang menggunakan Double Exponential Smoothing (pemulusan eksponensial ganda) memiliki tahap-tahap dalam menemukan hasil ramalannya. Persamaan-persamaan yang akan dipakai dalam penerapan Metode Exponential Smoothing adalah seperti yang akan diuraikan. Langkah-langkah ini dikenal dengan nama tehnik “Brown’s one parameter linier exponential smoothing”, yaitu sebagai berikut:


(18)

1. Menentukan Smoothing Pertama ( '

t

S )

(

)

' 1 '

1−

+

= t t

t X S

S α α

'

t

S = smoothing pertama periode t '

1

t

S = smoothing pertama periode t-1

t

X = nilai real periode t

2. Menentukan Smoothing Kedua (St")

(

)

" 1 '

"

1−

+

= t t

t S S

S α α

"

t

S = smoothing kedua periode t-1

3. Menentukan besarnya konstanta (at)

" ' 2 t t

t S S


(19)

4. Menentukan besarnya koefisien (bt)

(

' "

)

1 t t

t S S

b

= αα

5. Menentukan besarnya nilai ramalan (Ft+m)

m b a Ft+m = t + t

m = jumlah periode kedepan yang akan diramalkan

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini. Diharapkan sistematika penyusunan ini dapat membantu pembaca dalam memahami isi karya ilmiah ini. Adapun urutan-urutan penyajian itu adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar balakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan, serta sistematika penulisan yang diterapkan penulis dalam penyusunan tugas akhir.


(20)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini memberi pengertian seputar unsur-unsur pembentuk data yang akan dipakai penulis dalam penelitian, baik dengan ilmu demografi maupun dengan metode double exponential smoothing.

BAB 3 SEJARAH BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) DAN PROPINSI SUMATERA UTARA

Bab ini memberi informasi mengenai sejarah berdirinya BPS dan Propinsi Sumatera Utara

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan tahap demi tahap penulis mengolah data dengan ilmu demografi hingga siap untuk diteliti memakai metode Double Exponential Smoothing dan diselesaikan.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan tentang sistem program yang digunakan dalam mengolah data yang ada.

BAB 6 PENUTUP

Bab ini tentang kesimpulan dan saran yang ditarik penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam meramalkan partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran terbuka di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah para penduduk yang berdomisili di Propinsi Sumatera Utara.

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang dipakai untuk melihat persentase jumlah penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan produktif dalam dunia usaha. TPAK akan menujukkan persentase keberhasilan membentuk masyarakat yang mandiri.

Tingkat pengangguran terbuka adalah ukuran untuk melihat persentase jumlah penduduk angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan. TPT akan menunjukkan persentase jumlah penduduk yang tergolong angkatan kerja namun masih menggantungkan biaya hidupnya pada orang lain.


(22)

2.1.1. Tenaga kerja

Penduduk yang belum berumur 15 tahun tidak termasuk dalam usia kerja. Undang-undang perlindungan anak di Republik Indonesia mengatur batas usia seseorang diizinkan untuk bekerja.

Pada dasarnya penduduk usia kerja dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu penduduk yang termasuk kelompok angkatan kerja dan penduduk yang bukan angkatan kerja.

• Penduduk berumur 15 tahun keatas yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja adalah mereka yang sejak seminggu sebelum pencacahan mempunyai atau sedang mencari pekerjaan.

• Penduduk berumur 15 tahun keatas yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja adalah mereka yang sejak seminggu sebelum pencacahan hanya bersekolah, mengurus rumahtangga dan sebagainya yang tidak merupakan suatu kegiatan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari kerja.

Penduduk yang telah memasuki usia kerja dan tergolong dalam angkatan kerja masih dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1) Kelompok bekerja

• Mereka yang seminggu sebelum pencacahan bekerja dengan maksud memperoleh penghasilan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu dan tidak putus.

• Mereka yang seminggu sebelum pencacahan tidak bekerja atau bekerja kurang dari satu jam, tetapi mereka adalah:


(23)

 Pegawai-pegawai pemerintah atau swasta yang sedang tidak masuk kerja karena cuti, sakit, mogok atau libur.

 Petani-petani tidak bekerja karena menunggu panenan atau musim hujan untuk mulai menggarap sawah.

 Orang-orang yang bekerja di bidang keahlian tertentu seperti dokter, tukang cukur, tukang pijat, kuli bangunan, dalang dan sejenisnya.

2) Yang digolongkan mencari pekerjaan (pengangguran) adalah:

• Mereka yang bekerja tetapi karena suatu hal masih mencari pekerjaan.

• Mereka yang dibebastugaskan dan akan dipanggil kembali tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

• Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan

2.1.2. Penduduk

Penduduk adalah tiap tiap individu yang berdomisili di wilayah tertentu selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi berencana untuk menetap lebih dari 6 bulan. Seseorang yang menetap kurang dari 6 bulan di wilayah tertentu untuk tujuan bisnis, pendidikan atau liburan tidak termasuk dalam kategori penduduk.


(24)

2.1.3. Umur

Umur seseorang dapat diketahui apabila tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya diketahui. Di dalam pencacahan Survey atau Sensus, pencacah menanyakan tanggal kelahiran setiap orang dan harus dinyatakan dalam Kalender Masehi. Berdasarkan tanggal kelahiran ini, maka umur seseorang dapat diketahui. Di dalam perhitungan umur selalu dibulatkan ke bawah atau umur menurut ulang tahun terakhir. Apabila tanggal, bulan, maupun tahun kelahiran seseorang tidak diketahui, maka pencacah harus berusaha mendapatkan keterangan mengenai umur. Ada beberapa cara yang dapat dipakai misalnya dengan menghubungkan kejadian-kejadian penting baik yang bersifat nasional maupun daerah, misalkan pemilu atau bencana alam yang menurut orang tua responden terjadi pada tahun kelahirannya.

2.1.4. Lapangan Usaha

Yang dimaksud dengan lapangan usaha/ pekerjaan adalah bidang kegiatan dari usaha/ perusahan/ instansi dimana seseorang bekerja atau pernah bekerja, yaitu:

• pertanian, kehutanan, perburuan dan peternakan

• pertambangan dan energi

• industri pengolahan

• listrik, gas dan air

• bangunan

• perdagangan,rumah makan dan hotel


(25)

• keuangan, asuransi dan usaha persewaan bangunan

• jasa jasa kemasyarakat,sosial dan perorangan

• kegiatan yang tidak/belum jelas

2.1.5. Jenis Pekerjaan

Yang dimaksud dengan jenis/ jabatan pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang dilakukan oleh orang-orang yang termasuk golongan bekerja atau orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dan pernah bekerja.

Jenis/ jabatan pekerjaan dibagi dalam 8 golongan besar, yaitu: 1. Tenaga profesional, teknisi dan yang sejenisnya. 2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan. 3. Tenaga tata usaha dan sejenisnya

4. Tenaga usaha penjualan. 5. Tenaga usaha jasa.

6. Tenaga usaha pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan. 7. Tenaga usaha operator dan alat angkut dan pekerja kasar. 8. lainnya


(26)

2.2. Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan dan menguraikan suatu masalah secara parsial ataupun keseluruhan. Untuk pemecahan masalah perlu dilakukan suatu analisis dalam pengolahan data. Data yang akan diolah adalah data persentase partisipasi angkatan kerja mulai dari tahun 1997-2007 di Propinsi Sumatera Utara. Analisis yang dipakai dalam pengolahan data ini adalah analisis pemulusan eksponensial ganda satu parameter dari Brown.

2.2.1. Peramalan

Peramalan adalah suatu usaha untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang. Kegiatan ini meliputi pengolahan data dengan menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan angka-angka yang memiliki kemungkinan menunjukan situasi yang akan terjadi. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu untuk menyusun rencana menghadapi masa depan.

2.2.2. Jenis-Jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :


(27)

1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Biasanya ramalan ini diutarakan oleh para pengamat politik dan ekonomi. 2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan

pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun peramalan dapat dibedakan atas dua macam juga. Adapun jenis jenis peramalan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penysunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu seengah tahun, atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana produksi, rencana penjualan, rencana pesediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.


(28)

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi atau pendapat yang berdasar pada ilmu dan pengalaman penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat berrgantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan yang berbeda akan diperoleh hasil yang peramalan yang berbeda. Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode-metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpanan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi.

Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :

a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.


(29)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat tergantung dari segi mana kita memandangnya.

2.2.3. Ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kesimpulan yang diambil dari analisa data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan pencarian angka penolakan. Maka semakin kecil angka penolakan terhadap suatu pemodelan semakin baik nilai hasil peramalannya.

Pengujian ketepatan ramalan yang akan kita gunakan dalam usaha mendapatkan hasil peramalan terbaik adalah:

• Jumlah kuadrat kesalahan SSE (Sum Square Error)

=

= n

t t

e SSE

1 2


(30)

• Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat MSE (Mean Square Error)

dimana: et = XtFt

n e MSE

n

t t

=

= 1 2


(31)

BAB 3

GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) DAN PROPINSI SUMATERA UTARA

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Sejarah badan pusat statistik dibagi kepada tiga masa yaitu masa sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan dan orde baru. Pada tahun 1920, yaitu masa sebelum kemerdekaan, pembentukan BPS pada awalnya diberi nama Landbow Nijverhead en Handel yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kebiasaan (adat istiadat). Pada tanggal 24 September 1924, empat tahun kemudian, berubah nama menjadi Central Kantoor Voor de Statistiek (CKS). Setelah Jepang menduduki Indonesia, namanya diganti lagi menjadi Chosasitu Gunseikanbo (CG), yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kemiliteran.

Tahun 1945, masa setelah kemerdekaan, CG berubah nama dengan menggunakan bahasa Indonesia yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum) yang diketuai oleh Tuan Abdul Karim Priggodigdo. Tahun 1946 ketua KAPPURI dan pemerintah Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta. Sementara itu pemerintah Federal Belanda di Jakarta kembali mengaktifkan CKS.


(32)

Bardasarkan SK Mentri Kesejahteraan Rakyat No.219/SC tanggal 12 juni 1950 KAPPURI dan CKS bersatu dalam nama KPS (kantor pusat statistic). Tahun 1957 KPS diganti lagi menjadi Biro Pusat Statistik (BPS), yang berfungsi untuk mengadakan sensus penduduk dan sebagai lembaga dalam penyebaran data.

Pada masa orde baru ditetapkan Undang-Undang Executive No.16 tahun 1968, yang merencanakan langkah langkah organisasi dan memberi tugas tertentu pada BPS. Berdasar Keputusan Presiden No.6 tahun 1992, BPS diberi kuasa untuk menentukan status, menjalankan tugas dan susunan organisasi dari Biro Pusat statistik.

3.1.1. Stuktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Badan pusat statistik adalah suatu lembaga pemerintah non-departement yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada presiden. Ini menjamin BPS untuk tidak tergantung pada instansi pemerintah lainnya dalam menghasilkan data statistik.

Struktur organisasi BPS berlandaskan pada peraturan pemerintah (PP) No.2 tahun 1992 didaerah daerah 27 kantor perwakilan biro pusat statistik tingkat propinsi, dan dibawahnya terdapat 301 kantor cabang perwakilan BPS tingkat Kabupaten/ Kotamadya

Kantor statistik tingkat propinsi dibagi dalam dua kategori yaitu Tipe A dan Tipe B. Tipe kantor statistik propinsi tersebut didasarkan atas beban kerja serta pertimbangan lain yang dinilai mempunyai keterkaitan langsung dengan tugas dan


(33)

fungsi kantor statistik propinsi. Dalam mengumpulkan data untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis melakukan pengambilan data di BPS yang termasuk dalam kategori Tipe A.

Kantor statistik Tipe A berlokasi di enam propinsi, yaitu : Daerah khusus istimewa Jakarta

Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sumatera Utara Sulawesi Selatan

Sedangkan kantor statistik Tipe B di propinsi propinsi lainnya.

Mantri statistik adalah aparat badan pusat statistik ditingkat kecamatan yang bertanggung jawab kepada kepala kantor statistik tingkat II, mereka itu adalah petugas pengumpul data statistik yang secara langsung berhubungan dengan responden. Undang-undang statistik juga mengatur berbagai ketentuan, termasuk kewajiban untuk memberi data yang sebenar-benarnya, kerahasiaan data tiap individu, pelanggaran dan hukuman.


(34)

3.2. Sejarah Singkat Propinsi Sumatera Utara

Dizaman pemerintahan Belanda, Propinsi Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan daerah yang bernama Gouvernement van Sumatera, yang meliputi seluruh pulau Sumatera, dikepalai oleh seorang Gouverneur berkedudukan di Medan. Sumatera terdiri dari beberapa Daerah Administrasip yang dinamakan Keresidenan.

Peda awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera tetap merupakan suatu kesatuan pemerintah yaitu Propinsi Sumatera yang dikepalai oleh seorang gubernur dan terdiri dari daerah Daerah Administrasip Keresidenan yang dinamakan Residen.

Pada sidang I Komisi Nasional Daerah (KND) Propinsi Sumatera, mengingat kesulitan kesulitan perhubungan ditinjau dari segi pertahanan, diputuskan untuk membagi Propinsi Sumatera menjadi 3 sub Propinsi yaitu sub Propinsi Sumatera Utara (yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera timur, dan Keresidenan Tapanuli), sub Propinsi Sumatera Tengah dan sub Propinsi Sumatera Selatan.

Dengan mendasarkan kepada Undang Undang No. 10 tahun 1948, atas usul Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara dengan suratnya tanggal 16 Februari 1973 No. 4585/25, DPRD Tingkat I Propinsi Sumatera Utara dengan keputusannya tanggal 13 Agustus 1973 N. 19/K/1973 telah menetapkan bahwa hari jadi Propinsi Sumatera Daerah Tingkat I adalah tanggal 15 April 1948 yaitu tanggal ditetapkannya UU No. 10 tahun 1948 tersebut.


(35)

Pada awal tahun 1948 berkaitan dengan meningkatnya serangan Belanda, diadakan reorganisasi pemerintah di Propinsi Sumatera. Pada waktu itu keadaan memerlukan suatu sistem pertahanan yang lebih kokoh dan sempurna. Oleh karena itu perlu dipusatkan alat-alat kekuatan sipil dan militer dalam tiap tiap Derah Militer Istimewa yang berada dalam satu tangan yaitu Gubernur Militer. Sehingga penduduk sipil dan militer berada di bawah satu pemerintah.

Gubernur yang bersangkutan diangkat menjadi komisaris dengan tugas-tugas memberi pengawasan dan tuntunan terhadap pemerintahan, baik sipil maupun militer. Selanjutnya dengan intruksi Dewan Pembantu dan Penasehat Wakil Perdana Mentri tanggal 15 September 1949, Propinsi Sumatera Utara dibagi menjadi dua Daerah Militer Istimewa yaitu Aceh dan Tanah Karo di tahun 1949 diketuai oleh Gubernur Militer Dr. F. L. Tobing.

Selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat RI dalam bentuk peraturan Perdana Mentri Penggantian Pemerintah tanggal 17 Desember 1949 No. 8/Des/W.K.P.M dibentuklah Propinsi Aceh dan Propinsi Tapanuli/ Sumatra Timur. Kemudian dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1949 No. 8/Des/W.K.P.M tersebut dicabut dan kembali dibentuk Propinsi Sumatera Utara dengan daerah yang meliputi Daerah Keresidenan Aceh, Sumatra Timur dan Tapanuli. Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, pada waktu RIS, ditetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi atas beberapa daerah daerah propinsi.

Berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 7, 8, dan 9 Tahun 1956, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 Tahun 1964, Propinsi Sumatera Utara


(36)

terdiri dari 17 kabupaten/ kota. Tetapi dengan terbitnya Undang-Undang No. 12 Tahun 1998, tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kabupaten Toba Samosir (tobasa) serta Undang-Undang No. 4 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Padangsidempuan, wilayah Propinsi Sumatera Utara pada April 2004 sudah menjadi 18 kabupaten dan 7 kota (khusus untuk Kab. Nias Selatan, Kab. Pakpak Barat, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Samosir dan Kab. Serdang Bedagai belum tercantum nomor Undang-Undang tentang pembentukan wilayah tersebut ).

3.2.1. Lokasi dan Keadaan Geografis Propinsi Sumatra utara

Propinsi Sumatera Utara berada di barat Indonesia, terletak pada garis 1o-4o Lintang Utara dan 98o-100o Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Daerah Istimewa Aceh, sebalah Timur dengan Negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Riau dan Sumatera Barat dan disebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

Luas daratan Propinsi Sumatera Utara adalah 71.680 km2, sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, kepulauan Batu Batu serta beberapa pulau kecil lainnya, baik di bagian Barat maupun bagian Timur pantai Pulau Sumatera. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Propinsi Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Daratan Tinggi dan Pantai Timur.


(37)

3.2.2. Iklim

Karena terletak dekat dengan garis khatulistiwa, Propinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Propinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan air laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 31,8oC, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 14,2oC.


(38)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1. Data yang Dipakai

Perbandingan antara penduduk yang bekerja dan mencari kerja dapat menunjukkan perbandingan antara penduduk yang mencari nafkah dan penduduk yang dinafkahi walaupun sudah tergolong dalam penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja yang tidak ikut serta dalam mengikuti dunia usaha untuk membangun perekonomian negara dapat disebabkan oleh berbagai sebab, mulai dari sakit, cacat, sampai pada rendahnya tingkat pendidikan dalam membangun kesiapan induvidu menjadi sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Keprihatian dalam dunia pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi juga semua masyarakat terutama terfokus pada orang tua dan aparat desa dalam mendorong, memotivasi dan mencari jalan keluar agar tiap anak dapat ikut andil dalam dunia pendidikan dan menjadi individu yang siap kerja. Berikut adalah gambaran penduduk usia kerja yang tergolong dalam penduduk angkatan kerja dan penduduk bukan angkatan kerja di Propinsi Sumatera Utara pada beberapa tahun yang lalu.


(39)

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja dari Penduduk Usia Kerja di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 1997 s/d 2007

Tahun

Angkatan Bukan Penduduk

Kerja Angkatan Kerja Usia Kerja

1997 4.905.296 3.745.262 8.650.558

1998 5.227.016 3.691.115 8.918.131

1999 5.026.320 3.643.304 8.669.624

2000 5.283.268 3.709.126 8.992.394

2001 5.206.535 3.817.268 9.023.803

2002 5.283.857 3.835.219 9.119.076

2003 5.239.910 2.650.673 7.890.583

2004 5.514.170 2.482.832 7.997.002

2005 5.803.112 2.263.896 8.067.008

2006 5.491.696 2.716.955 8.208.651

2007 5.654.131 2.724.017 8.378.148

(Sumber:BPS)

Pengangguran adalah mereka yang sudah tergolong pada usia kerja tetapi belum atau sedang mencari kerja dan tidak sedang bersekolah, mengurus rumahtangga, atau sakit. Berikut adalah gambaran penduduk pekerja dan pencari kerja di Propinsi Sumatera Utara.

Tabel 4.2. Jumlah Penduduk yang Bekerja dan Mencari Kerja yang Tergolang dalam Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 1998 s/d 2007

Tahun Bekerja Mencari Kerja Angkatan Kerja

1998 4.855.296 371.720 5.227.016

1999 4.735.800 326.520 5.062.320

2000 4.947.539 335.729 5.283.268

2001 4.977.323 229.212 5.206.535

2002 4.928.353 335.504 5.263.857

2003 4.835.793 404.117 5.239.910

2004 4.756.078 758.092 5.514.170

2005 5.116.132 636.980 5.753.112

2006 4.859.647 632.049 5.491.696

2007 5.082.797 571.334 5.654.131


(40)

Penulis akan menggunakan data dalam tabel 4.1 dan 4.2 di atas untuk mencari proyeksi angka TPAK dan TPT di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012.

4.2 Pengolahan Data Tahap Pertama

Pengolahan data tahap pertama ini difokuskan untuk mendapatkan angka-angka yang menunjukkan besar partisipasi angkatan kerja dan pengangguran dari penduduk di Propinsi Sumatera Utara. Angka persentase angkatan kerja dan pengangguran ini akan di sajikan dalam TPAK dan TPT.

4.2.1. TPAK

Partisipasi angkatan kerja akan ditunjukkan dalam persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. Semakin besar persentasi TPAK, keberhasilan masyarakat untuk hidup mandiri dari keluarga juga semakin besar. Semakin besar TPAK mengartikan semakin kecil jumlah penduduk yang menggantungkan biaya hidupnya pada orang lain. Persentase TPAK yang tinggi menunjukan kualitas masyarakat dalam mengembangkan diri dan membentuk pribadi yang mandiri.

% 100

× =

TK jumlah

AK penduduk jumlah

TPAK

AK = angkatan kerja TK = tenaga kerja


(41)

Rumus ini akan dipakai untuk mencari TPAK tahunan dari data awal yang kita dapatkan dari BPS Propinsi Sumatera Utara.

Tahun 1997 % 70 , 56 % 100 558 . 650 . 8 296 . 905 . 4 = × = TPAK Tahun 1998 % 61 , 58 % 100 131 . 918 . 8 016 . 227 . 5 = × = TPAK Tahun 1999 % 98 , 57 % 100 624 . 669 . 8 062320 . 5 = × = TPAK Tahun 2000 % 75 , 58 % 100 394 . 992 . 8 268 . 283 . 5 = × = TPAK Tahun 2001 % 70 , 57 % 100 803 . 023 . 9 535 . 206 . 5 = × = TPAK Tahun 2002 % 94 , 57 % 100 076 . 119 . 9 857 . 283 . 5 = × = TPAK Tahun 2003 % 41 , 66 % 100 583 . 890 . 7 910 . 239 . 5 = × = TPAK Tahun 2004 % 95 , 68 % 100 002 . 997 . 7 170 . 514 . 5 = × = TPAK Tahun 2005


(42)

% 94 , 71 % 100 008 . 067 . 8 112 . 803 . 5 = × = TPAK Tahun 2006 % 90 , 66 % 100 651 . 208 . 8 696 . 491 . 5 = × = TPAK Tahun 2007 % 49 , 67 % 100 148 . 378 . 8 131 . 654 . 5 = × = TPAK

Angka-angka TPAK yang didapatkan dari perhitungan diatas dapat disajikan dalam bentuk tabel sehingga gambaran pergerakan angka-angkanya lebih mudah untuk diteliti.

Tabel 4.1.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 1997 s/d 2007

t tahun

Penduduk Usia Kerja

TPAK (%) Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

1 1997 4.905.296 3.745.262 56,70%

2 1998 5.227.016 3.691.115 58,61%

3 1999 5.026.320 3.643.304 57,98%

4 2000 5.283.268 3.709.126 58,75%

5 2001 5.206.535 3.817.268 57,70%

6 2002 5.283.857 3.835.219 57,94%

7 2003 5.239.910 2.650.673 66,41%

8 2004 5.514.170 2.482.832 68,95%

9 2005 5.803.112 2.263.896 71,94%

10 2006 5.491.696 2.716.955 66,90%

11 2007 5.654.131 2.724.017 67,49%

Untuk lebih memudahkan lagi, pergerakan persentase TPAK di Propinsi Sumatera Utara dari tahun ketahun sejak tahun 1997 s/d 2007 dapat dilihat pada grafik berikut ini.


(43)

Grafik 4.1.1. Persentase TPAK di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1997 s/d 2007

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pergerakan persentase TPAK di Propinsi Sumatera Utara berkisar di antara 55% s/d 75%. Angka persentase TPAK ini tidak menunjukan tingkan keberhasilan penduduk yang baik dalam dunia usaha. Persentase ini menunjukkan tiap 3 orang yang tergolong usia kerja masih membiayai hidup 1 orang yang seharusnya sudah tergolong siap kerja dan hidup mandiri.

4.2.2. TPT

TPT adalah singkatan dari tingkat pengangguran terbuka. Tingkat pengangguran akan terlihat dari persentase penduduk yang mencari kerja terhadap penduduk angkatan kerja. Seseorang menjadi pengangguran bisa disebabkan oleh ketiadaan kesempatan atau lowongan yang sesuai dengan keahlian, namun bisa juga disebabkan oleh ketidaksiapan untuk terjun dalam dunia usaha. Ketidaksiapan untuk terjun ambil bagian membangun perekonomian negara bisa dikarenakan kurangnya


(44)

motivasi yang menyebabkan malas dan tidak mampu melepaskan diri dari orang tua maupun orang sekitar untuk memulai hidup mandiri.

% 100 × = AK jumlah PK jumlah TPT

PK = pencari kerja

Rumus ini dipakai untuk mencari TPT tahunan dengan menggunakan data awal yang kita dapatkan dari BPS Propinsi Sumatera Utara.

Tahun 1998 % 11 , 7 % 100 016 . 227 . 5 720 . 371 = × = TPT Tahun 1999 % 45 , 6 % 100 320 . 062 . 5 520 . 326 = × = TPT Tahun 2000 % 35 , 6 % 100 268 . 283 . 5 729 . 335 = × = TPT Tahun 2001 % 55 , 6 % 100 535 . 206 . 5 212 . 229 = × = TPT Tahun 2002 % 37 , 6 % 100 857 . 283 . 5 504 . 335 = × = TPT Tahun 2003 % 71 , 7 % 100 910 . 239 . 5 117 . 404 = × = TPT


(45)

Tahun 2004 % 75 , 13 % 100 170 . 514 . 5 092 . 758 = × = TPT Tahun 2005 % 07 , 11 % 100 112 . 803 . 5 980 . 636 = × = TPT Tahun 2006 % 51 , 11 % 100 696 . 491 . 5 049 . 632 = × = TPT Tahun 2007 % 10 , 10 % 100 131 . 654 . 5 334 . 571 = × = TPT

Angka-angka TPT yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya juga disajikan dalam bentuk tabel sehingga angka-angkanya lebih mudah untuk diteliti.

Tabel 4.2.1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 1998 s/d 2007

t tahun

Angkatan Kerja

TPT (%)

Bekerja Mencari Kerja

1 1998 4.855.296 371.720 7,11%

2 1999 4.735.800 326.520 6,45%

3 2000 4.947.539 335.729 6,35%

4 2001 4.977.323 329.212 6,55%

5 2002 4.928.353 335.504 6,37%

6 2003 4.835.793 404.117 7,71%

7 2004 4.756.078 758.092 13,75%

8 2005 5.116.132 636.980 11,07%

9 2006 4.859.647 632.049 11,51%


(46)

Pada tabel diatas dapat dilihat angka-angka persenase TPT di Propinsi Sumatera Utara. Tiap tahun nilai persentase TPT selalu menunjukkan perubahan yang diakibatkan dari pergerakan sosial budaya, pendidikan dan perekonomian negara. Untuk lebih mudah, pergerakan persentase TPT masyarakat Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel berikut.

Grafik 4.2.1. Persentase TPT di Propinsi Sumatera Utara Tahun 1998 s/d 2007

4.3. Pengolahan Data Tahap Kedua

Pada tahap kedua pengolahan data akan dilakukan pemulusan eksponensial ganda satu parameter dari Brown dalam beberapa α terhadap angka-angka TPAK dan TPT yang didapatkan dari pengolahan data tahap pertama. Dengan memakai α mulai dari 0,1; 0,3; 0,5; 0,7; dan 0,9 guna mendapatkan persamaan yang memberikan nilai

m t

F+ dengan galat terkecil. Semakin kecil galat yang diberikan suatu persamaan peramalan nilai Ft+m semakin besar peluangnya untuk mendekati nilai yang akan terjadi.


(47)

4.3.1. Pemulusan Eksponensial Ganda Terhadap TPAK

Hasil pemulusan memakai eksponensial ganda satu parameter dari Brown dari tiap α akan disajikan dalam bentuk tabel diikuti hasil ramalannya terhadap nilai TPAK tahun 2012 beserta besar SSE dan MSE yang diberikannya.

Tabel 4.1.1.1. Peramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,1

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1997 0,5670 0,5670 0,5670

2 1998 0,5861 0,5689 0,5672 0,5706 0,0002

3 1999 0,5798 0,5700 0,5675 0,5725 0,0003 0,5708 0,0090 0,0001 4 2000 0,5875 0,5717 0,5679 0,5756 0,0004 0,5728 0,0147 0,0002 5 2001 0,5770 0,5723 0,5683 0,5762 0,0004 0,5760 0,0010 0,0000 6 2002 0,5794 0,5730 0,5688 0,5772 0,0005 0,5766 0,0028 0,0000 7 2003 0,6641 0,5821 0,5701 0,5941 0,0013 0,5776 0,0865 0,0075 8 2004 0,6895 0,5928 0,5724 0,6133 0,0023 0,5954 0,0941 0,0089 9 2005 0,7194 0,6055 0,5757 0,6353 0,0033 0,6155 0,1039 0,0108 10 2006 0,6690 0,6118 0,5793 0,6444 0,0036 0,6386 0,0304 0,0009 11 2007 0,6749 0,6182 0,5832 0,6531 0,0039 0,6480 0,0269 0,0007

0,6570

0,3692 0,0291

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

11 11 5

11 a 5b

F + = +

F16 =0,6531+5(0,0039) =0,6726

= = n t t e SSE 1 2


(48)

n e MSE n t t

= = 1 2 9 0291 , 0 = 003 , 0 =

Tabel 4.1.1.2 Peramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,3

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1997 0,5670 0,5670 0,5670

2 1998 0,5861 0,5727 0,5687 0,5767 0,0017

3 1999 0,5798 0,5749 0,5706 0,5791 0,0018 0,5785 -0,0036 0,0000 4 2000 0,5875 0,5786 0,5730 0,5843 0,0024 0,5810 -0,0023 0,0000 5 2001 0,5770 0,5782 0,5745 0,5818 0,0016 0,5867 -0,0086 0,0001 6 2002 0,5794 0,5785 0,5757 0,5813 0,0012 0,5833 -0,0048 0,0000 7 2003 0,6641 0,6042 0,5843 0,6241 0,0085 0,5825 0,0217 0,0005 8 2004 0,6895 0,6298 0,5979 0,6617 0,0137 0,6327 -0,0029 0,0000 9 2005 0,7194 0,6567 0,6156 0,6978 0,0176 0,6753 -0,0186 0,0003 10 2006 0,6690 0,6604 0,6290 0,6917 0,0134 0,7154 -0,0550 0,0030 11 2007 0,6749 0,6647 0,6397 0,6897 0,0107 0,7052 -0,0405 0,0016

0,7005

-0,1147 0,0056

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

11 11 5

11 a 5b

F + = +

F16 =0,6897+5(0,0107) =0,7432

= = n t t e SSE 1 2 =0,0056


(49)

n e MSE n t t

= = 1 2 9 0056 , 0 = =0,0006

Tabel 4.1.1.3 Peramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,5

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1997 0,5670 0,5670 0,5670

2 1998 0,5861 0,5766 0,5718 0,5813 0,0048

3 1999 0,5798 0,5782 0,5750 0,5814 0,0032 0,5861 -0,0063 0,0000 4 2000 0,5875 0,5828 0,5789 0,5868 0,0039 0,5846 0,0029 0,0000 5 2001 0,5770 0,5799 0,5794 0,5804 0,0005 0,5907 -0,0137 0,0002 6 2002 0,5794 0,5797 0,5795 0,5798 0,0001 0,5809 -0,0015 0,0000 7 2003 0,6641 0,6219 0,6007 0,6431 0,0212 0,5799 0,0842 0,0071 8 2004 0,6895 0,6557 0,6282 0,6832 0,0275 0,6642 0,0253 0,0006 9 2005 0,7194 0,6875 0,6579 0,7172 0,0297 0,7107 0,0087 0,0001 10 2006 0,6690 0,6783 0,6681 0,6885 0,0102 0,7469 -0,0779 0,0061 11 2007 0,6749 0,6766 0,6723 0,6808 0,0043 0,6987 -0,0238 0,0006

0,6851

-0,0021 0,0147

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

11 11 5

11 a 5b

F + = +

F16 =0,6808+5(0,0043) =0,7023

= = n t t e SSE 1 2 =0,0147


(50)

n e MSE n t t

= = 1 2 9 0147 , 0 = =0,0016

Tabel 4.1.1.4 Peramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,7

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1997 0,5670 0,5670 0,5670

2 1998 0,5861 0,5804 0,5764 0,5844 0,0094

3 1999 0,5798 0,5800 0,5789 0,5811 0,0025 0,5937 -0,0139 0,0002 4 2000 0,5875 0,5852 0,5833 0,5871 0,0044 0,5836 0,0039 0,0000 5 2001 0,5770 0,5795 0,5806 0,5783 -0,0027 0,5916 -0,0146 0,0002 6 2002 0,5794 0,5794 0,5798 0,5791 -0,0008 0,5756 0,0038 0,0000 7 2003 0,6641 0,6387 0,6210 0,6564 0,0412 0,5782 0,0859 0,0074 8 2004 0,6895 0,6743 0,6583 0,6902 0,0373 0,6976 -0,0081 0,0001 9 2005 0,7194 0,7059 0,6916 0,7201 0,0333 0,7275 -0,0081 0,0001 10 2006 0,6690 0,6801 0,6835 0,6766 -0,0081 0,7534 -0,0844 0,0071 11 2007 0,6749 0,6764 0,6786 0,6743 -0,0049 0,6685 0,0064 0,0000

0,6694

-0,0292 0,0151

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

11 11 5

11 a 5b

F + = +

F16 =0,6743+5(−0,0049) =0,6498

= = n t t e SSE 1 2 =0,0151


(51)

n e MSE n t t

= = 1 2 9 0151 , 0 = =0,0017

Tabel 4.1.1.5 Peramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,9

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1997 0,5670 0,5670 0,5670

2 1998 0,5861 0,4708 0,4804 0,4612 -0,0866

3 1999 0,5798 0,4747 0,4753 0,4742 -0,0051 0,3746 0,2052 0,0421 4 2000 0,5875 0,4813 0,4807 0,4819 0,0054 0,4691 0,1184 0,0140 5 2001 0,5770 0,4712 0,4721 0,4702 -0,0086 0,4872 0,0898 0,0081 6 2002 0,5794 0,4743 0,4741 0,4746 0,0020 0,4617 0,1177 0,0139 7 2003 0,6641 0,5503 0,5426 0,5579 0,0685 0,4766 0,1875 0,0352 8 2004 0,6895 0,5655 0,5632 0,5678 0,0206 0,6264 0,0631 0,0040 9 2005 0,7194 0,5909 0,5881 0,5937 0,0249 0,5884 0,1310 0,0172 10 2006 0,6690 0,5430 0,5475 0,5385 -0,0406 0,6186 0,0504 0,0025 11 2007 0,6749 0,5531 0,5526 0,5537 0,0050 0,4979 0,1770 0,0313

0,5587

1,1402 0,1682

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

11 11 5

11 a 5b

F + = +

F16 =0,5537+5(0,0050) =0,5787

= = n t t e SSE 1 2 =0,1682


(52)

n e MSE

n

t t

=

= 1 2

9 1682 , 0

=

= 0,0187

4.3.1. Pemulusan Eksponensial Ganda Terhadap TPT

Hasil pemulusan memakai eksponensial ganda satu parameter dari Brown dari tiap α akan disajikan dalam bentuk tabel diikuti hasil ramalannya terhadap nilai TPT tahun 2012 beserta besar SSE dan MSE yang diberikannya.

Tabel 4.2.1.1. Peramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,1

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1998 0,0711 0,0711 0,0711

2 1999 0,0645 0,0704 0,0710 0,0698 -0,0001

3 2000 0,0635 0,0697 0,0709 0,0686 -0,0001 0,0698 -0,0063 0,0000 4 2001 0,0655 0,0693 0,0707 0,0679 -0,0002 0,0685 -0,0030 0,0000 5 2002 0,0637 0,0688 0,0705 0,0670 -0,0002 0,0677 -0,0040 0,0000 6 2003 0,0771 0,0696 0,0705 0,0687 -0,0001 0,0668 0,0103 0,0001 7 2004 0,1375 0,0764 0,0710 0,0817 0,0006 0,0686 0,0689 0,0047 8 2005 0,1107 0,0798 0,0719 0,0877 0,0009 0,0823 0,0284 0,0008 9 2006 0,1151 0,0833 0,0731 0,0936 0,0011 0,0886 0,0265 0,0007 10 2007 0,1010 0,0851 0,0743 0,0959 0,0012 0,0948 0,0062 0,0000

0,0972


(53)

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

10 10 5

10 a 5b

F + = +

F15 =0,0959+5(0,0012) = 0,1019

= = n t t e SSE 1 2 = 0,0065 n e MSE n t t

= = 1 2 8 0065 , 0 = =0,0008

Tabel 4.2.1.2. Peramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,3

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1998 0,0711 0,0711 0,0711

2 1999 0,0645 0,0691 0,0705 0,0677 -0,0006

3 2000 0,0635 0,0674 0,0696 0,0653 -0,0009 0,0671 -0,0036 0,0000 4 2001 0,0655 0,0668 0,0688 0,0649 -0,0008 0,0644 0,0011 0,0000 5 2002 0,0637 0,0659 0,0679 0,0639 -0,0009 0,0641 -0,0004 0,0000 6 2003 0,0771 0,0692 0,0683 0,0702 0,0004 0,0631 0,0140 0,0002 7 2004 0,1375 0,0897 0,0747 0,1047 0,0064 0,0706 0,0669 0,0045 8 2005 0,1107 0,0960 0,0811 0,1109 0,0064 0,1112 -0,0005 0,0000 9 2006 0,1151 0,1017 0,0873 0,1162 0,0062 0,1173 -0,0022 0,0000 10 2007 0,1010 0,1015 0,0916 0,1115 0,0043 0,1224 -0,0214 0,0005

0,1157


(54)

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

10 10 5

10 a 5b

F + = +

F15 =0,1115+5(0,0043) = 0.1330

= = n t t e SSE 1 2 = 0,0051 n e MSE n t t

= = 1 2 8 0051 , 0 = = 0,0006

Tabel 4.2.1.3. Peramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,5

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1998 0,0711 0,0711 0,0711

2 1999 0,0645 0,0678 0,0695 0,0662 -0,0017

3 2000 0,0635 0,0657 0,0676 0,0638 -0,0019 0,0645 -0,0010 0,0000 4 2001 0,0655 0,0656 0,0666 0,0646 -0,0010 0,0619 0,0037 0,0000 5 2002 0,0637 0,0646 0,0656 0,0637 -0,0010 0,0636 0,0001 0,0000 6 2003 0,0771 0,0709 0,0682 0,0735 0,0026 0,0627 0,0144 0,0002 7 2004 0,1375 0,1042 0,0862 0,1222 0,0180 0,0761 0,0614 0,0038 8 2005 0,1107 0,1074 0,0968 0,1181 0,0106 0,1401 -0,0294 0,0009 9 2006 0,1151 0,1113 0,1040 0,1185 0,0072 0,1287 -0,0136 0,0002 10 2007 0,1010 0,1061 0,1051 0,1072 0,0010 0,1257 -0,0247 0,0006

0,1082


(55)

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

10 10 5

10 a 5b

F + = +

F15 =0,1072+5(0,0010) = 0,1122

= = n t t e SSE 1 2 =0,0056 n e MSE n t t

= = 1 2 8 0056 , 0 = =0,0007

Tabel 4.2.1.4. Peramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,7

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1998 0,0711 0,0711 0,0711

2 1999 0,0645 0,0665 0,0679 0,0651 -0,0032

3 2000 0,0635 0,0644 0,0654 0,0634 -0,0024 0,0619 0,0016 0,0000 4 2001 0,0655 0,0652 0,0652 0,0651 -0,0002 0,0609 0,0046 0,0000 5 2002 0,0637 0,0641 0,0645 0,0638 -0,0008 0,0649 -0,0012 0,0000 6 2003 0,0771 0,0732 0,0706 0,0758 0,0061 0,0630 0,0141 0,0002 7 2004 0,1375 0,1182 0,1039 0,1325 0,0333 0,0820 0,0555 0,0031 8 2005 0,1107 0,1130 0,1102 0,1157 0,0063 0,1658 -0,0551 0,0030 9 2006 0,1151 0,1145 0,1132 0,1157 0,0029 0,1220 -0,0069 0,0000 10 2007 0,1010 0,1050 0,1075 0,1026 -0,0057 0,1187 -0,0177 0,0003

0,0969


(56)

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

10 10 5

10 a 5b

F + = +

F15 =0,1026+5(−0,0057) = 0,0741

= = n t t e SSE 1 2 = 0,0067 n e MSE n t t

= = 1 2 8 0067 , 0 = =0,0008

Tabel 4.2.1.5. Peramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan α =0,9

t tahun Xt

'

t

S St'' at bt Ft+m et

2

t

e

1 1998 0,0711 0,0711 0,0711

2 1999 0,0645 0,0652 0,0658 0,0646 -0,0053

3 2000 0,0635 0,0637 0,0639 0,0635 -0,0019 0,0592 0,0043 0,0000 4 2001 0,0655 0,0653 0,0652 0,0655 0,0013 0,0616 0,0039 0,0000 5 2002 0,0637 0,0639 0,0640 0,0637 -0,0012 0,0668 -0,0031 0,0000 6 2003 0,0771 0,0758 0,0746 0,0770 0,0106 0,0626 0,0145 0,0002 7 2004 0,1375 0,1313 0,1257 0,1370 0,0511 0,0876 0,0499 0,0025 8 2005 0,1107 0,1128 0,1141 0,1115 -0,0116 0,1881 -0,0774 0,0060 9 2006 0,1151 0,1149 0,1148 0,1149 0,0007 0,0999 0,0152 0,0002 10 2007 0,1010 0,1024 0,1036 0,1011 -0,0112 0,1157 -0,0147 0,0002

0,0900


(57)

Maka didapati:

m b a Ft+m = t + t

10 10 5

10 a 5b

F + = +

F15 =0,1011+5(−0,0112) = 0,0451

=

= n

t t

e SSE

1 2

=0,0092

n e MSE

n

t t

=

= 1 2

8 0092 , 0

=

=0,0012

4.4. Penentuan Proyeksi TPAK dan TPT Terbaik

Pada pengolahan data tahap kedua telah didapatkan beberapa nilai proyeksi TPAK dan TPT tahun 2012 di Propinsi Sumatera Utara. Tiap-tiap α yang digunakan memberikan nilai proyeksi yang berbeda dengan besar galat atau tingkat kesalahan yang berbeda. Nilai proyeksi terbaik tentunya menunjukkan nilai galat yang terkecil yang artinya memiliki kemungkinan terbesar untuk mendekati nilai TPAK dan TPT pada tahun yang diramalkan.


(58)

Perlu dipilih ramalan mana yang akan kita jadikan patokan untuk membuat perencanaan penanggulangan pengangguran dan peningkatan partisipasi rakyat dalam dunia ekonomik bangsa indonesia. Pilihan dapat diberikan pada nilai peramalan eksponential ganda satu parameter dari Brown dengan α yang memberikan nilai kesalahan terkecil. Untuk memudahkan penentuan nilai proyeksi terbaik penulis telah memnyusun semua hasil ramalan dan galat yang diberikan tiap-tiap α pada metode pemulusan eksponensial ganda satu parameter dari Brown pada tabel-tabel berikut.

Tabel 4.4.1. Galat Ramalan TPAK di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2012 Tiap Tiap

α

α

MSE Ft+m

0,1 0,0030 0,6726

0,3 0,0006 0,7432

0,5 0,0016 0,7023

0,7 0,0017 0,6498

0,9 0,0187 0,5787

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa α = 0,3 memberikan MSE yang terkecil yang menandakan bahwa ramalan yang ditawarkannya adalah yang terbaik. Perbandingan MSE yang diberikan tiap tiap α yang digunakan dalam pemulusan eksponensial satu parameter dari Brown dapat dilihat pada grafik berikut.


(59)

Grafik 4.4.1. Nilai MSE Pemulusan TPAK

Dari grafik dan tabel 4.4.1 diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai galat (MSE) terkecil adalah nilai parameter pemulusan α = 0,3 yaitu dengan besar MSE = 0,0006. Hal ini menunjukkan bahwa nilai proyeksi persentase TPAK di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebasar 0,7432 atau 74,32% adalah nilai ramalan terbaik dan memiliki kemungkinan terbesar untuk mendekati nilai kebenaran yang akan terjadi.


(60)

Demikian pula dalam pemilihan nilai proyeksi TPT terbaik dapat dilihat dan membandingkan MSE tiap-tiap α pada tabel berikut.

Tabel 4.4.2. Galat Ramalan TPT di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2012 Tiap Tiap

α

α

MSE Ft+m

0,1 0,0008 0,1019

0,3 0,0006 0,1330

0,5 0,0007 0,1122

0,7 0,0008 0,0741

0,9 0,0012 0,0451

Grafik berikut akan menggambarkan dengan jelas tinggi dan rendahnya MSE yang diberikan masing masing α yang digunakan dalam pemulusan eksponensial ganda satu parameter dari Brown yang digunakan.


(61)

Dari grafik dan tabel 4.4.2 diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai galat (MSE) terkecil adalah nilai parameter pemulusan α = 0,3 ,yaitu dengan besar MSE = 0,0006. Hal ini menunjukkan bahwa nilai proyeksi persentase TPT di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebesar 0,133 atau 13,3% adalah nilai ramalan terbaik dan memiliki kemungkinan terbesar untuk mendekati nilai kebenaran yang akan terjadi.


(62)

BAB 5

IMPLEMENTSI SISTEM

5.1. Tahap Implementasi

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang akan terbentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisiensi pemakaian memori maupun dalam waktu proses mengakses data).

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui keunggulan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Software Excel.


(63)

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks komputer. Untuk dapat mendayagunakan Excel secara maksimal, harus bisa juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.

5.2. Microsoft Excel

Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (spread sheet) yang sangat popular dan mampu untuk mengatur, menyediakan, menganalisis data dan mempresentasikannya dalam bentuk tabel, grafik dan diagram.

5.2.1. mengaktifkan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan windows. Pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows. Lalu lanjutkan dengan langkah langkah sebagai berikut:

1. Dari windows, klik start pada taskbar. Lalu klik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di instilasi.

2. Klik Microsoft Excel.

Secara otomatis tampil jendela utama Excel dan selanjutnya bisa digunakan langsung untuk memanipulasi angka atau data lainnya.


(64)

5.2.2 Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang siap digunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel. Sel ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris. Pada lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.

5.2.3 Pengisian data Microsoft Excel

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yaitu menggunakan keyboard atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.


(65)

Sedangkan alternate kedua dalam pengisian data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Right, Left dan Series (Autofill).

5.2.4. Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk mambuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon Chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah langkah yang diperlukan adalah:

a. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

b. Klik icon Chart Wizart, tampil kotak dialog Chart Type.

c. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog Chart Source Data.

d. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton rows atau coloums yang diinginkan. Klik next, tampil kotak dialog chart options.

e. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, tampil kotak dialog chart location.

f. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, lalu klik finish. Maka grafik akan ditempatkan di lembar kerja.


(66)

5.2.5. istilah istilah dalam Microsoft Excel

• Worksheet adalah daerah tempat lembar kerja untuk memasukan data atau rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan 3 worksheet.

• Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah pengorganisasian file-file sesuai kebutuhan.

• Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukkan dalam Name Box.

• Cell pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.

• Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area (ditandai dengan warna hitam saat diblok).

• Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan printpreview, maka gridlines tersebut tidak tampak.

• Fill handle adalah bagian bawah kanan pointer cell berfungsi untuk mamindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.

• Mouse pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar Microsoft Excel.


(67)

5.2.6. fungsi statistik dalam Microsoft Excel

Fungsi statistik yang terdapat di dalam Microsoft Excel bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk menganalisa data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:

SUM(range) : mencari total data angka

MAX(range) : mencari nilai tertinggi dari data angka MIN(range) : mencari nilai terendah dari data angka AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari data angka COUNT : mencari banyak data


(68)

BAB 6

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

1. Jika program memperbesar kesempatan kerja dan sistem pendidikan saat ini terus menunjukkan hasil yang baik, maka pada tahun 2012 TPAK di Propinsi Sumatera Utara dapat ditingkatkan sampai pada angka 74,32%. Pemerintah daerah perlu mengadakan perbaikan strategi untuk mencapai nilai yang lebih baik

2. Usaha penekanan jumlah pengguran masih perlu di perbaiki. Bila terus memakai strategi seperti saat ini kemungkinan pada tahun 2012 angka TPT di Propinsi Sumatera Utara akan meningkat hingga menembus angka 13,3%.

3. Pergerakan persentasi angka TPAK di Propinsi Sumatera Utara sejak tahun1997 s/d 2007 menunjukan angka yang cukup stabil, yaitu berkisar antara 50% sampai 75%.

4. Walaupun pada tahun 2002 s/d 2004 persentase TPT di Propinsi Sumatera Utara menunjukkan peningkatan yang memprihatinkan, sejak tahun 2005 mulai menurun secara bertahap. Penurunan ini masih diikuti ketidakstabilan yang dapat dilihat dari peningkatan kembali pada tahun berikutnya.


(69)

5. Angka TPAK dan TPT yang bergerak meningkat secara bersamaan pada tahun 2003 dan 2004 menunjukan besarnya jumlah penduduk Propinsi Sumatera Utara yang bekerja tidak sesuai bidang keahliannya ataupun harapanya. Hal ini dilihat dari keinginan mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain walaupun sudah mempunyai pekerjaan.

6.2. saran

1. selayaknya sistem pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan permintaan pasar lapangan kerja.

2. pemerintah harus lebih berani membatasi import berbagai kebutuhan dari negara lain dan lebih serius memajukan industry dalam negeri sehingga lapangan penyerapan tenaga kerja lebih luas.

3. Terus mengembangkan berbagai usaha untuk membantu masyarakat membuka lapangan kerja seperti program pemberian pinjaman modal dengan syarat ringan, membangun tempat tempat pelatihan kerja yang diharapkan membentuk pribadi-pribadi yang siap menghadapi dunia usaha dan sebagainya.

4. Pemerintah harus menyetarakan pembangunan usaha dari semua jenis lapangan usaha, mulai dari pertanian hingga usaha-usaha yang bergerak di bidang jasa kemasyarakatan. Pembanguan yang merata disemua jenis lapangan usaha dapat memberi titik cerah menuju Propinsi yang mandiri disamping usaha ini akan memperbesar kesempatan kerja dalam berbagai bidang.


(70)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Medan Dalam Angka. Medan: BPS Provinsi Sumatera Utara.

Makridakis, Spyros, dan Wheelwright, Steven C. 1993. Metode dan Aplikasi

Peramalan.

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Helmi, Syafrizal Sitimorang. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. Jilid 1. Medan: USU Press.


(1)

Sedangkan alternate kedua dalam pengisian data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Right, Left dan Series (Autofill).

5.2.4. Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk mambuat grafik pada Excel, bisa menggunakan icon Chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah langkah yang diperlukan adalah:

a. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.

b. Klik icon Chart Wizart, tampil kotak dialog Chart Type.

c. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog Chart Source Data.

d. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radiobutton rows atau coloums yang diinginkan. Klik next, tampil kotak dialog chart options.

e. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, tampil kotak dialog chart location.

f. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, lalu klik finish. Maka grafik akan ditempatkan di lembar kerja.


(2)

5.2.5. istilah istilah dalam Microsoft Excel

• Worksheet adalah daerah tempat lembar kerja untuk memasukan data atau rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan 3 worksheet.

• Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah pengorganisasian file-file sesuai kebutuhan.

• Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukkan dalam Name Box.

• Cell pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal. • Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area

(ditandai dengan warna hitam saat diblok).

• Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan printpreview, maka gridlines tersebut tidak tampak.

• Fill handle adalah bagian bawah kanan pointer cell berfungsi untuk mamindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse. • Mouse pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar


(3)

5.2.6. fungsi statistik dalam Microsoft Excel

Fungsi statistik yang terdapat di dalam Microsoft Excel bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk menganalisa data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:

SUM(range) : mencari total data angka

MAX(range) : mencari nilai tertinggi dari data angka MIN(range) : mencari nilai terendah dari data angka AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari data angka COUNT : mencari banyak data


(4)

BAB 6

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

1. Jika program memperbesar kesempatan kerja dan sistem pendidikan saat ini terus menunjukkan hasil yang baik, maka pada tahun 2012 TPAK di Propinsi Sumatera Utara dapat ditingkatkan sampai pada angka 74,32%. Pemerintah daerah perlu mengadakan perbaikan strategi untuk mencapai nilai yang lebih baik

2. Usaha penekanan jumlah pengguran masih perlu di perbaiki. Bila terus memakai strategi seperti saat ini kemungkinan pada tahun 2012 angka TPT di Propinsi Sumatera Utara akan meningkat hingga menembus angka 13,3%.

3. Pergerakan persentasi angka TPAK di Propinsi Sumatera Utara sejak tahun1997 s/d 2007 menunjukan angka yang cukup stabil, yaitu berkisar antara 50% sampai 75%.

4. Walaupun pada tahun 2002 s/d 2004 persentase TPT di Propinsi Sumatera Utara menunjukkan peningkatan yang memprihatinkan, sejak tahun 2005 mulai menurun secara bertahap. Penurunan ini masih diikuti ketidakstabilan yang dapat dilihat dari peningkatan kembali pada tahun berikutnya.


(5)

5. Angka TPAK dan TPT yang bergerak meningkat secara bersamaan pada tahun 2003 dan 2004 menunjukan besarnya jumlah penduduk Propinsi Sumatera Utara yang bekerja tidak sesuai bidang keahliannya ataupun harapanya. Hal ini dilihat dari keinginan mereka untuk mendapatkan pekerjaan lain walaupun sudah mempunyai pekerjaan.

6.2. saran

1. selayaknya sistem pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan permintaan pasar lapangan kerja.

2. pemerintah harus lebih berani membatasi import berbagai kebutuhan dari negara lain dan lebih serius memajukan industry dalam negeri sehingga lapangan penyerapan tenaga kerja lebih luas.

3. Terus mengembangkan berbagai usaha untuk membantu masyarakat membuka lapangan kerja seperti program pemberian pinjaman modal dengan syarat ringan, membangun tempat tempat pelatihan kerja yang diharapkan membentuk pribadi-pribadi yang siap menghadapi dunia usaha dan sebagainya.

4. Pemerintah harus menyetarakan pembangunan usaha dari semua jenis lapangan usaha, mulai dari pertanian hingga usaha-usaha yang bergerak di bidang jasa kemasyarakatan. Pembanguan yang merata disemua jenis lapangan usaha dapat memberi titik cerah menuju Propinsi yang mandiri disamping usaha ini akan memperbesar kesempatan kerja dalam berbagai bidang.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Medan Dalam Angka. Medan: BPS Provinsi Sumatera Utara.

Makridakis, Spyros, dan Wheelwright, Steven C. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan.

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Helmi, Syafrizal Sitimorang. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. Jilid 1. Medan: USU Press.